Pasien Demam Berdarah di Makassar Bertambah Selama Januari  

Reporter

Editor

Zed abidien

Kamis, 4 Februari 2016 15:38 WIB

Sejumlah pasien demam berdarah dengue (DBD) yang dirawat di RSUD Daya Makassar, 8 Januari 2016. TEMPO/Iqbal Lubis

TEMPO.CO, Makassar - Rumah Sakit Dr Wahidin Sudirohusodo, Makassar, menerima 47 pasien penderita demam berdarah dengue selama Januari 2016. Direktur Utama RS Wahidin Khalid Saleh menyatakan pihaknya masih dalam keadaan siap untuk menangani pasien, termasuk jika dalam waktu dekat jumlahnya bertambah.

"Baik anggaran maupun obat-obatan kita masih punya. Belum butuh tambahan atau bantuan," kata Khalid Saleh di Makassar, Kamis, 4 Februari 2016. RS Wahidin juga disebut terus bersiaga dengan menempatkan sejumlah dokter di unit gawat darurat agar pasien DBD yang datang dapat ditangani dengan cepat. "Ini sebagai respons atas meningkatnya jumlah pasien di beberapa daerah," ujarnya.

Dari pantauan Tempo, sejumlah pasien DBD dirawat inap di beberapa ruangan di RS Wahidin. Khalid mengatakan lima orang pada Januari lalu mendapatkan rawat jalan. Dua lainnya dirawat di UGD, tapi kondisinya sudah membaik.

Khalid mengungkapkan, sejauh ini jumlah pasien DBD yang masuk ke RS Wahidin bersifat fluktuatif. Jika dibandingkan dengan tahun lalu, kemungkinan ada tren peningkatan. Sebab pada triwulan pertama 2015, tercatat hanya ada 13 pasien. Sedangkan pada tahun triwulan pertama tahun ini diperkirakan jumlah 47 masih bisa bertambah.

Khalid menyatakan faktor cuaca bukan menjadi faktor penyebab meningkatnya jumlah pasien DBD. Sebab sepanjang tahun, jumlah pasien naik-turun. Dia mencontohkan, pada triwulan kedua dan ketiga di 2015, di mana pasien berkisar 30 orang. Jumlahnya menurun di triwulan terakhir menjadi 17 orang.

Tidak disebutkan berapa banyak jumlah maupun jenis obat yang diperlukan RS Wahidin untuk mempersiapkan penanganan pasien DBD. Menurut Khalid, hal itu tergantung dengan kondisi pasien yang masuk. Termasuk kemungkinan rawat inap atau rawat jalan. Namun menurut dia, cairan infus merupakan obat yang paling dibutuhkan dalam kondisi seperti saat ini. "Karena pasien DBD rata-rata kekurangan cairan dan butuh suplai yang teratur saat dirawat," ujarnya.

AAN PRANATA

Berita terkait

Pencegahan DBD Masih yang Paling Efektif untuk Mengatasinya

15 jam lalu

Pencegahan DBD Masih yang Paling Efektif untuk Mengatasinya

Mencegah lebih baik daripada mengobati, begitu juga dengan DBD. Berikut penjelasan Kemenkes.

Baca Selengkapnya

Fakta Miris Indonesia Kekurangan Dokter Spesialis, Menkes: Jadi Masalah Hampir 80 tahun

20 jam lalu

Fakta Miris Indonesia Kekurangan Dokter Spesialis, Menkes: Jadi Masalah Hampir 80 tahun

Jokowi menyebut pemerintah baru mampu mencetak 2.700 dokter spesialis per tahun. Sementara pemerintah membutuhkan 29 ribu dokter spesialis.

Baca Selengkapnya

Jokowi: Daerah Kepulauan Indonesia Kekurangan Dokter Spesialis

1 hari lalu

Jokowi: Daerah Kepulauan Indonesia Kekurangan Dokter Spesialis

Jokowi mengatakan kemampuan produksi dokter spesialis Indonesia hanya 2.700 per tahun.

Baca Selengkapnya

Delegasi PBB Evakuasi Pasien dari Rumah Sakit di Gaza Utara

2 hari lalu

Delegasi PBB Evakuasi Pasien dari Rumah Sakit di Gaza Utara

Delegasi PBB mengevakuasi sejumlah pasien dan korban luka dari Rumah Sakit Kamal Adwan di Jalur Gaza utara

Baca Selengkapnya

Dokter Bedah Ternama Gaza Tewas di Penjara Israel, Diduga Disiksa

3 hari lalu

Dokter Bedah Ternama Gaza Tewas di Penjara Israel, Diduga Disiksa

Seorang dokter bedah Palestina terkemuka dari Rumah Sakit al-Shifa di Gaza meninggal di penjara Israel setelah lebih dari empat bulan ditahan.

Baca Selengkapnya

5 Negara Asia Tenggara Dilanda Gelombang Panas, Indonesia Diserang DBD

7 hari lalu

5 Negara Asia Tenggara Dilanda Gelombang Panas, Indonesia Diserang DBD

Negara-negara Asia Tenggara tengah berjuang melawan gelombang panas yang mematikan tahun ini.

Baca Selengkapnya

Upaya Kemenkes Atasi Banyaknya Warga Indonesia yang Pilih Berobat ke Luar Negeri

10 hari lalu

Upaya Kemenkes Atasi Banyaknya Warga Indonesia yang Pilih Berobat ke Luar Negeri

Ada sejumlah persoalan yang membuat banyak warga Indonesia lebih memilih berobat ke luar negeri.

Baca Selengkapnya

1 Juta Warga Indonesia Berobat ke Luar Negeri, Kemenkes: Layanan Kesehatan Belum Merata

10 hari lalu

1 Juta Warga Indonesia Berobat ke Luar Negeri, Kemenkes: Layanan Kesehatan Belum Merata

Jokowi sebelumnya kembali menyinggung banyaknya masyarakat Indonesia yang berobat ke luar negeri dalam rapat kerja Kemenkes.

Baca Selengkapnya

PBB: Butuh 14 Tahun untuk Bersihkan Puing-puing di Gaza

10 hari lalu

PBB: Butuh 14 Tahun untuk Bersihkan Puing-puing di Gaza

Serangan Israel ke Gaza telah meninggalkan sekitar 37 juta ton puing di wilayah padat penduduk, menurut Layanan Pekerjaan Ranjau PBB

Baca Selengkapnya

Waspada, Kena DBD Selama Kehamilan Bisa Pengaruhi Kesehatan Bayi di 3 Tahun Pertama

12 hari lalu

Waspada, Kena DBD Selama Kehamilan Bisa Pengaruhi Kesehatan Bayi di 3 Tahun Pertama

Studi baru menyebutkan ibu yang terkena DBD selama masa kehamilannya dapat mempengaruhi kesehatan bayi 3 tahun pertamanya.

Baca Selengkapnya