Virus Zika Resmi Masuk Indonesia, Unair Tawarkan Bantuan

Reporter

Rabu, 3 Februari 2016 18:55 WIB

Peneliti kesehatan melakukan penelitian untuk mencegah penyebaran virus Zika dan penyakit yang dibawa nyamuk lainnya di Guatemala, 27 Januari 2016. Virus Zika dapat memicu gejala seperti demam, ruam, dan nyeri sendi, tetapi kebanyakan orang yang terinfeksi oleh gigitan nyamuk tidak menunjukkan gejala. REUTERS/Josue Decavele

TEMPO.CO, Surabaya – Lembaga Penyakit Tropis atau Institute of Tropical Disease (ITD) Universitas Airlangga menyatakan siap membantu diagnosa terhadap pasien yang kemungkinan terjangkit virus Zika. Kepala ITD Unair, Profesor Maria Inge Lusida mengungkapkan, laboratorium yang dimiliki lembaganya mampu mendeteksi virus yang ditularkan melalui nyamuk Aedes Aegypti itu.

“Untuk mengkonfirmasi apa ada virus Zika atau tidak, harus dilakukan pemeriksaan laboratorium. Kami bisa mengerjakan itu,” kata dia saat dihubungi Tempo, Rabu, 3 Februari 2016. (Baca juga: Kementerian Kesehatan : Indonesia Waspada Virus Zika)

Meskipun ia mengungkapkan, sampai saat ini pihaknya belum diminta kerja sama oleh Kementerian Kesehatan Namun Inge memastikan, ITD Unair tak akan menolak apabila masyarakat meminta secara mandiri. “Kalau secara personal ada yang mengirim sampel, ya kami siap.”

Di Indonesia, Lembaga Biologi Molekuler Eijkman telah menemukan virus ini di Indonesia pada 2015. Dari 200 sampel yang gejalanya mirip demam berdarah, terdapat satu yang positif terjangkit virus Zika di Jambi. Menurut Deputi Direktur Eijkman Herawati Sudoyo, virus ini ditemukan pada sampel darah pasien lelaki berusia 27 tahun yang tak pernah bepergian ke luar negeri. (Baca juga: Terungkap, Indonesia Sudah Diserang Virus Zika Tahun lalu)

Inge menambahkan, virus Zika juga ditemukan pada 1977-1978. Tujuh sampel darah dengan virus tersebut ditemukan pada pasien yang dirawat di Rumah Sakit Tegalyoso, Klaten, Jawa Tengah.

Inge meminta agar masyarakat tak perlu panik terhadap pemberitaan yang beredar mengenai virus Zika. Sebab, penanganannya sama dengan Demam Berdarah. Kuncinya adalah waspada. “Yang jelas kalau awal-awal mengalami demam dan tidak diketahui apa penyebabnya, segeralah mengecek darah.”

Hingga saat ini, lebih dari 20 negara, termasuk Brasil, telah melaporkan terjadinya kasus infeksi virus Zika. Sebagian besar infeksi yang terjadi ringan, bahkan tanpa gejala, meskipun ada laporan terjadi gangguan kelumpuhan yang disebut sindrom Guillain-Barre.

Ancaman terbesar diyakini terjadi pada kehamilan ibu hingga ke janin yang belum lahir. Ada sekitar 4.000 kasus microcephaly—bayi yang lahir dengan otak kecil—di Brasil sejak Oktober lalu. Organisasi kesehatan dunia, WHO bahkan menyatakan status darurat internasional akibat penyebaran virus Zika ini. (Baca juga: Mau Berantas Virus Zika? Peneliti Unair Ini Punya Jawabannya)

ARTIKA RACHMI FARMITA

Berita terkait

PDIP Surabaya Usulkan ke DPP Inkumben Eri Cahyadi-Armuji Maju Pilkada Kota Surabaya

2 hari lalu

PDIP Surabaya Usulkan ke DPP Inkumben Eri Cahyadi-Armuji Maju Pilkada Kota Surabaya

PDIP Surabaya mengusulkan wali kota - wakil wali kota inkumben Eri Cahyadi-Armuji maju ke Pilkada Kota Surabaya 2024.

Baca Selengkapnya

Sebanyak 14.516 Calon Mahasiswa Ikuti UTBK 2024 di Unair, Simak Sistem Baru Penilaiannya

3 hari lalu

Sebanyak 14.516 Calon Mahasiswa Ikuti UTBK 2024 di Unair, Simak Sistem Baru Penilaiannya

Universitas Airlangga mulai menggelar gelombang pertama UTBK 2024. Penyelenggara tes mengingatkan sistem baru pembobotan dalam nilai UTBK.

Baca Selengkapnya

Eri Cahyadi Terima Satyalancana Karya Bhakti Praja Nugraha

8 hari lalu

Eri Cahyadi Terima Satyalancana Karya Bhakti Praja Nugraha

Wali Kota Surabaya Eri Cahyadi mengukir sejarah baru dalam kepemimpinannya di Kota Surabaya.

Baca Selengkapnya

Pembangunan Infrastruktur di Kota Surabaya Rampung 2024

9 hari lalu

Pembangunan Infrastruktur di Kota Surabaya Rampung 2024

Sejumlah pembangunan infrastruktur di Kota Surabaya ditargetkan rampung di tahun 2024.

Baca Selengkapnya

Akibat Awan Tebal, Hilal di Surabaya Tak Tampak

24 hari lalu

Akibat Awan Tebal, Hilal di Surabaya Tak Tampak

Para peneliti dari Universitas Negeri Sunan Ampel (UINSA) Surabaya tak melihat hilal akibat tertutup awan.

Baca Selengkapnya

Ini Capaian Eri Cahyadi-Armuji Tiga Tahun Memimpin

44 hari lalu

Ini Capaian Eri Cahyadi-Armuji Tiga Tahun Memimpin

Berbagai terobosan dan inovasinya dapat dirasakan langsung oleh warganya.

Baca Selengkapnya

Mahasiswa Unair Raih Penghargaan di Thailand, Berkat Rekomendasi Kebijakan Publik Transportasi Massal

15 Februari 2024

Mahasiswa Unair Raih Penghargaan di Thailand, Berkat Rekomendasi Kebijakan Publik Transportasi Massal

Mahasiswa Unair meraih penghargaan dalam Young ASEAN Leaders Policy Initiative di Thailand. Rekomendasinya dinilai sebagai inisiatif terbaik.

Baca Selengkapnya

Rekomendasi Destinasi Wisata Kawasan Pecinan di Surabaya Saat Libur Tahun Baru Imlek

8 Februari 2024

Rekomendasi Destinasi Wisata Kawasan Pecinan di Surabaya Saat Libur Tahun Baru Imlek

Libur tahun baru imlek, kunjungan wisata ke kampung pecinan menjadi pilihan. Berikut rekomendasi destinasi wisata pecinan yang unik di Kota Surabaya

Baca Selengkapnya

Pemuda Muhammadiyah: Rompi Biru Wali Kota Surabaya Tidak Bernuansa Politik

6 Februari 2024

Pemuda Muhammadiyah: Rompi Biru Wali Kota Surabaya Tidak Bernuansa Politik

Eri Cahyadi dinilai sejalan dengan semangat Pemuda Muhammdiyah menjadikan Surabaya yang maju dan religius.

Baca Selengkapnya

Perayaan Natal di Taman Surya, Balai Kota Surabaya

12 Januari 2024

Perayaan Natal di Taman Surya, Balai Kota Surabaya

Puluhan ribu umat Kristiani memeriahkan malam Natal di Taman Surya

Baca Selengkapnya