Revisi UU KPK, Golkar: Operasi Penyadapan KPK Langgar SOP

Rabu, 3 Februari 2016 07:00 WIB

Anggota Tim Pengawas DPR untuk kasus bailout Bank Century Bambang Soesatyo. TEMPO/Dhemas Reviyanto

TEMPO.CO, Jakarta - Fraksi Partai Golkar mendukung empat poin revisi Undang-Undang Nomor 30 Tahun 2002 tentang Komisi Pemberantasan Korupsi yang diajukan parlemen. Menurut politikus Golkar, Bambang Soesatyo, partainya merupakan salah satu pengusul revisi itu. "Ya jelas mendukung," katanya di kompleks parlemen, Senayan, Jakarta, pada Selasa, 2 Februari 2016.

Ketua Komisi Hukum DPR ini menegaskan bahwa operasi penyadapan oleh KPK perlu diatur agar tidak terjadi penyalahgunaan kekuasaan. Selama ini, menurut dia, penyadapan oleh KPK kerap tidak sesuai dengan Standard Operational Procedure (SOP). "Ada juga yang dilakukan demi kepentingan subyektif pimpinan KPK. Contohnya, menyadap pacar gelapnya, menyadap pimpinan KPK yang lain, dan lain sebagainya," katanya. Dia tak menyebut darimana informasi itu diperolehnya.

Semakin tinggi kewenangan sebuah lembaga, menurut Bambang, peraturan terkait lembaga itu juga harus semakin ketat. Dia pun menyetujui pembentukan Dewan Pengawas KPK. "Mengutip perkataan Pak Luhut, Vatikan aja ada Dewan Pengawasnya. Dewan itu harus melekat pada KPK. Tapi, Dewan Pengawas harus betul-betul terdiri dari orang-orang yang berintegritas tinggi," ujarnya.

Bambang pun mengatakan, terlampau dini untuk mengatakan bahwa revisi UU KPK dapat melemahkan KPK. Saat ini, menurut dia, pembahasan revisi itu masih dalam tahap harmonisasi di Badan Legislasi.

Pekan ini, kata Bambang, Baleg akan mengundang KPK. Setelah itu, draf revisi akan dibawa ke rapat pimpinan dan kemudian ke rapat Badan Musyawarah. "Untuk ditentukan siapa yang yang akan mengerjakan, apakah di panitia khusus atau di komisi," ujarnya.

Pada Senin 1 Februari 2016 kemarin, draf revisi UU KPK dibahas dalam rapat harmonisasi Badan Legislasi. Draf itu diusulkan oleh 45 anggota dewan dari enam fraksi di DPR, yakni 15 anggota Fraksi PDIP, sebelas anggota Fraksi Partai NasDem, sembilan anggota Fraksi Partai Golkar, lima anggota Fraksi PPP, tiga anggota Fraksi Partai Hanura, dan dua anggota Fraksi PKB.

Dalam draf yang baru itu, terdapat empat poin dalam UU KPK yang akan direvisi. Yang pertama, terkait dengan penyadapan. Poin kedua yang direvisi adalah soal pembentukan Dewan Pengawas. Poin ketiga terkait dengan penyelidik dan penyidik independen. Poin revisi terakhir adalah mengenai Surat Perintah Penghentian Penyidikan (SP3).

ANGELINA ANJAR SAWITRI

Berita terkait

Bamsoet Dukung Rencana Kerjasama Lemigas dan Konsorsium Korea

18 jam lalu

Bamsoet Dukung Rencana Kerjasama Lemigas dan Konsorsium Korea

Hubungan Indonesia dengan Korea sudah terjalin lama di berbagai bidang.

Baca Selengkapnya

Gibran Hadiri Halalbihalal Golkar Solo

2 hari lalu

Gibran Hadiri Halalbihalal Golkar Solo

"Ya semuanya teman, halalbihalal yo ditekani kabeh (ya didatangi semua)," ujar Gibran.

Baca Selengkapnya

Bamsoet Apresiasi IKA Jayabaya, Tetap Eksis Selenggarakan Kegiatan Positif

2 hari lalu

Bamsoet Apresiasi IKA Jayabaya, Tetap Eksis Selenggarakan Kegiatan Positif

Dari kampus Jayabaya telah lahir tokoh-tokoh nasional dan sumberdaya-sumberdaya manusia

Baca Selengkapnya

Ketua MPR Terima Aspirasi APLI tentang Direct Selling di Lokapasar

3 hari lalu

Ketua MPR Terima Aspirasi APLI tentang Direct Selling di Lokapasar

Bamsoet berpendapat keberpihakan terhadap pelaku industri direct selling sangat penting. Ekosistem ini mampu membuka lapangan lebih dari delapan juta tenaga kerja sebagai distributor.

Baca Selengkapnya

Ketua Umum IMI Dukung Adventure Offroad di Kebumen

3 hari lalu

Ketua Umum IMI Dukung Adventure Offroad di Kebumen

Kejuaraan ini diharapkan dapat meningkatkan keterampilan para offroader sehingga mampu menaklukan berbagai lintasan yang berat.

Baca Selengkapnya

Bedah Buku Karya KSAL, Bamsoet Tegaskan Dukung Peningkatan Alutsista

8 hari lalu

Bedah Buku Karya KSAL, Bamsoet Tegaskan Dukung Peningkatan Alutsista

Peningkatan Alutsista sangat diperlukan seturut posisi Indonesia sebagai negara kepulauan terbesar di dunia.

Baca Selengkapnya

Bamsoet Dukung Gelaran Pecah VW 2024 Dapatkan Rekor MURI

11 hari lalu

Bamsoet Dukung Gelaran Pecah VW 2024 Dapatkan Rekor MURI

Event akan melibatkan berbagai komunitas VW di Indonesia.

Baca Selengkapnya

Momen Idul Fitri Keluarga Jokowi ke Medan: Buat Amankan Peluang Bobby Nasution?

13 hari lalu

Momen Idul Fitri Keluarga Jokowi ke Medan: Buat Amankan Peluang Bobby Nasution?

Setelah hari pertama Idul Fitri di Jakarta, Jokowi terbang ke Medan untuk merayakan hari ke-2 Lebaran. Buat amankan tiket Bobby Nasution ke Pilgub?

Baca Selengkapnya

Bamsoet Dorong Depinas SOKSI Revitalisasi dan Redinamisasi Organisasi

14 hari lalu

Bamsoet Dorong Depinas SOKSI Revitalisasi dan Redinamisasi Organisasi

Ketua MPR RI sekaligus Ketua Dewan Pembina Depinas SOKSI dan Wakil Ketua Umum Partai Golkar Bambang Soesatyo menegaskan, SOKSI di bawah kepemimpinan Ketua Umum (non aktif) Ahmadi Noor Supit siap melakukan revitalisasi dan redinamisasi dalam menghadapi berbagai perubahan dan tantangan yang semakin berat.

Baca Selengkapnya

Parpol hingga Ketua MPR Dorong Rekonsiliasi Nasional seusai Pemilu 2024

15 hari lalu

Parpol hingga Ketua MPR Dorong Rekonsiliasi Nasional seusai Pemilu 2024

Pengamat meyakini Prabowo bisa melakukan rekonsiliasi dengan Megawati.

Baca Selengkapnya