Trenggalek Siaga Demam Berdarah, Kediri Hindari Pengasapan  

Reporter

Selasa, 2 Februari 2016 13:55 WIB

Ilustrasi - Stop Demam Berdarah. Doc KOMUNIKA ONLINE

TEMPO.CO, Trenggalek - Pemerintah Kabupaten Trenggalek menetapkan status siaga demam berdarah. Dalam satu bulan, 96 orang dirawat di Rumah Sakit Umum Daerah dr Soedomo, Trenggalek, akibat demam berdarah. Satu orang di antaranya meninggal.

Serangan demam berdarah di Kabupaten Trenggalek telah membuat waswas masyarakat dan pemerintah daerah setempat. “Serangan ini cukup tinggi hingga perlu ditetapkan status siaga,” kata Kepala Bidang Pencegahan Penyakit dan Penyehatan Lingkungan Dinas Kesehatan Kabupaten Trenggalek Rufianto, Selasa, 2 Februari 2016.

Menurut Rufianto, serangan demam berdarah ini telah menunjukkan peningkatan intensitas sejak musim hujan tiba. Karena itu Dinas Kesehatan telah memberantas sarang nyamuk sejak Desember 2015. Upaya itu pun masih belum maksimal dengan munculnya satu korban jiwa warga Desa Mlinjon, Kecamatan Suruh, Kabupaten Trenggalek, pada pertengahan Januari kemarin.

Pengetahuan warga yang minim tentang serangan demam berdarah dituding sebagai penyebab tingginya risiko keselamatan pasien. Rata-rata penderita yang diterima petugas medis di ruang gawat darurat telah dalam keadaan buruk dan berstatus dengue shock syndrome. “Banyak yang terlambat membawa ke rumah sakit,” ujar Rufianto.

Selain itu, hingga kini masih banyak warga yang mengacuhkan dan menganggap enteng pembersihan sarang nyamuk. Penelusuran di rumah korban meninggal bernama Nita, 30 tahun, di Desa Mlinjon, menunjukkan banyaknya jentik nyamuk hingga di atas ambang batas. Kondisi ini terjadi di bak mandi rumah korban, genangan statis, hingga masjid dan sekolah di sekitar rumah Nita.

Untuk menekan serangan demam berdarah tahun ini, Dinas Kesehatan Trenggalek telah membentuk tim pengasapan di wilayah tugas 31 puskesmas di 14 kecamatan. Tim ini akan bergerak ke tempat-tempat yang diidentifikasi endemi untuk memastikan tak ada bibit nyamuk Aedes aegypti.

Sementara itu, meski persoalan yang sama juga mengincar masyarakat Kota Kediri. Namun pemerintah daerah setempat justru mengurangi upaya pengasapan atau fogging. Berdasarkan rujukan Dinas Kesehatan setempat, pengasapan ini membuat nyamuk semakin kebal. “Selain itu obat untuk asapnya juga berbahaya bagi manusia,” kata Wali Kota Kediri Abdullah Abubakar.

Pemerintah Kota Kediri memilih meningkatkan kewaspadaan petugas pemantau jentik (jumantik) di setiap kecamatan dengan memberantas sarang nyamuk. Langkah ini dianggap jauh lebih efektif dibanding pengasapan. Selama Januari 2016, jumlah pengidap demam berdarah di kota ini tercatat 33 orang, sebagian besar anak-anak.

HARI TRI WASONO

Berita terkait

Pencegahan DBD Masih yang Paling Efektif untuk Mengatasinya

1 hari lalu

Pencegahan DBD Masih yang Paling Efektif untuk Mengatasinya

Mencegah lebih baik daripada mengobati, begitu juga dengan DBD. Berikut penjelasan Kemenkes.

Baca Selengkapnya

5 Negara Asia Tenggara Dilanda Gelombang Panas, Indonesia Diserang DBD

8 hari lalu

5 Negara Asia Tenggara Dilanda Gelombang Panas, Indonesia Diserang DBD

Negara-negara Asia Tenggara tengah berjuang melawan gelombang panas yang mematikan tahun ini.

Baca Selengkapnya

Waspada, Kena DBD Selama Kehamilan Bisa Pengaruhi Kesehatan Bayi di 3 Tahun Pertama

12 hari lalu

Waspada, Kena DBD Selama Kehamilan Bisa Pengaruhi Kesehatan Bayi di 3 Tahun Pertama

Studi baru menyebutkan ibu yang terkena DBD selama masa kehamilannya dapat mempengaruhi kesehatan bayi 3 tahun pertamanya.

Baca Selengkapnya

Punya Gejala Mirip Tipus, Kenali Tanda Demam Berdarah Dengue

14 hari lalu

Punya Gejala Mirip Tipus, Kenali Tanda Demam Berdarah Dengue

Demam Berdarah Dengue (DBD) memiliki gejala yang hampir sama dengan Typhus. Namun keduanya adalah jenis penyakit yang berbeda

Baca Selengkapnya

Hari Demam Berdarah Nasional, Ini 4 Cara Mencegah DBD

14 hari lalu

Hari Demam Berdarah Nasional, Ini 4 Cara Mencegah DBD

22 April ditetapkan sebagai Hari Demam Berdarah Nasional oleh Kemenkes, meningkatkan kesadaran wargauntuk dapat mencegah penyakit DBD.

Baca Selengkapnya

Waspada DBD, Demam Berdarah Baik Drastis di Sulsel 1.620 Warga Terjangkit dan 9 Orang Meninggal

17 hari lalu

Waspada DBD, Demam Berdarah Baik Drastis di Sulsel 1.620 Warga Terjangkit dan 9 Orang Meninggal

Waspada DBD di beberapa daerah. Di Sulawesi Selatan kasus demam berdarah naik drastis, 1.620 warga terjangkit dan 9 orang meninggal.

Baca Selengkapnya

Kasus Demam Berdarah Melonjak, Berikut Daftar Buah yang dapat Bantu Pemulihan Pasien DBD

24 hari lalu

Kasus Demam Berdarah Melonjak, Berikut Daftar Buah yang dapat Bantu Pemulihan Pasien DBD

Penyakit demam berdarah mengalami peningkatan pada libur lebaran 2024. Berikut buah-buahan yang bisa membantu pemulihan pasien DBD.

Baca Selengkapnya

Kemenkes Wanti-wanti Penyakit HFMD dan Demam Berdarah di Libur Lebaran 2024

24 hari lalu

Kemenkes Wanti-wanti Penyakit HFMD dan Demam Berdarah di Libur Lebaran 2024

Penyakit hand, foot, and mouth disease (HFMD) tidak turut libur. Kemenkes ingatkan bahayanya termasuk demam berdarah atau DBD.

Baca Selengkapnya

Monash University Gelar World Health Summit, Demam Berdarah Hingga Penelitian Soal Obat Jadi Bahasan

27 hari lalu

Monash University Gelar World Health Summit, Demam Berdarah Hingga Penelitian Soal Obat Jadi Bahasan

World Health Summit akan pertama kali digelar di Monash University. Ada beberapa tema yang akan dibahas oleh peneliti, salah satunya, demam berdarah

Baca Selengkapnya

Kemenkes Sebut Kematian Akibat DBD hingga Maret 2024 mencapai 343 Jiwa, Begini Antisipasi Demam Berdarah

35 hari lalu

Kemenkes Sebut Kematian Akibat DBD hingga Maret 2024 mencapai 343 Jiwa, Begini Antisipasi Demam Berdarah

Kasus DBD di Indonesia meningkat hingga Maret 2024, kasus mencapai 43.271 dan kematian 343 jiwa. Perhatikan tips antisipasi dari demam berdarah.

Baca Selengkapnya