Bupati Purwakarta Giatkan Kembali Program Beras Perelek  

Reporter

Selasa, 2 Februari 2016 08:34 WIB

Dedi Mulyadi, Bupati Purwakarta. TEMPO/M. Iqbal Ichsan

TEMPO.CO, Purwakarta - Pemerintah Kabupaten Purwakarta, Jawa Barat, menghidupkan kembali budaya lawas beras perelek. Tujuannya menumbuhkan rasa kesetiakawanan sosial di antara warga di wilayah terkecil, yakni rukun tetangga atau RT.

Bupati Purwakarta Dedi Mulyadi mengatakan bahwa beras pelerek adalah kegiatan yang dilakukan sejak lama. Caranya, beras dikumpulkan dengan menggunakan ruas bambu. Beras yang ditaruh di ruas bambu itu terpasang di depan tiap-tiap rumah dari keluarga mampu. Kemudian, beras diambil dan dikumpulkan oleh pengurus RT. ”Setiap hari, satu keluarga ada yang mengisi satu atau dua sendok bahkan ada yang setengah gelas,” kata Dedi.

Beras perelek tersebut kemudian dikumpulkan di ”lumbung” RT. Jika ada warga yang benar-benar tak memiliki beras, otomatis pengurus RT mengambil beras dari lumbung. Selain itu, beras di lumbung bisa dijual untuk membelikan lauk-pauknya. ”Alhasil warga miskin bisa langsung ditolong warga dan tak usah meminta bantuan lagi dari pemerintah,” kata Dedi.

Praktek subsidi beras perelek ini, Dedi mengatakan, akan tumbuh rasa tali persaudaraan yang tinggi. ”Si kaya dan si miskin pun saling menyayangi dan saling menghormati satu sama lain.”

Menurut Dedi, pemberlakuan program beras perelek yang merupakan warisan budaya, kini kembali dilakukan. Pemerintah kabupaten sudah menginstruksikan seluruh kepala desa dan RT melalui SMS center untuk merealisasikan program beras perelek ini. ”Bila perlu, saya keluarkan peraturan bupati,” ujar Dedi.

Agar transparan dan akuntabel, kata Dedi, setiap RT membuat laporan pertanggungjawaban hasil pengumpulan beras perelek dalam catatan atau buku harian. ”Nanti, pihak kabupaten akan mendatanya dalam bentuk elektronik, e-perelek,” kata Dedi

Menanggapi program ini, Kepala Desa Cijunti Toha mengapresiasi instruksi Bupati Dedi. ”Kami menyambut baik program ini. Sebab, tujuannya sangat mulia yakni membantu si miskin,” katanya.

Menurut Toha, dihidupkan kembali program beras perelek akan menggugah empati para warga yang sudah tua yang dulu sudah terbiasa melakukan kegiatan sosial ini. Dia pun yakin warga antusias menyambut program beras perelek ini.

NANANG SUTISNA

Berita terkait

Guru Besar IPB Ungkap Keunggulan Pendekatan Metabolomik untuk Deteksi Kehalalan Pangan

4 hari lalu

Guru Besar IPB Ungkap Keunggulan Pendekatan Metabolomik untuk Deteksi Kehalalan Pangan

Metode-metode analisis pangan halal yang telah dikembangkan selama ini memiliki keterbatasan.

Baca Selengkapnya

Di Forum APEC, ID FOOD Ungkap Peningkatan Akses Perempuan di Sektor Pangan Melalui Digitalisasi

14 hari lalu

Di Forum APEC, ID FOOD Ungkap Peningkatan Akses Perempuan di Sektor Pangan Melalui Digitalisasi

APEC Workshop ini diikuti oleh para delegasi negara di kawasan Asia Pacifik.

Baca Selengkapnya

Harga Daging dan Cabai Turun di Akhir Libur Lebaran 2024

19 hari lalu

Harga Daging dan Cabai Turun di Akhir Libur Lebaran 2024

Harga komoditas pangan seperti daging, telur, cabai, dan garam turun pada Senin, 15 April 2024.

Baca Selengkapnya

ID FOOD Beberkan Cadangan Pangan Pemerintah: Stok Aman selama Libur Lebaran

21 hari lalu

ID FOOD Beberkan Cadangan Pangan Pemerintah: Stok Aman selama Libur Lebaran

Holding BUMN Pangan ID FOOD memastikan ketersediaan pasokan pangan selama libur Lebaran.

Baca Selengkapnya

PLN dan BNI Gelar Paket Sembako Murah untuk Ojol dan Masyarakat Umum

26 hari lalu

PLN dan BNI Gelar Paket Sembako Murah untuk Ojol dan Masyarakat Umum

PLN dan BNI menghadirkan 1.500 paket sembako harga murah Rp 59 ribu untuk pengemudi Ojol dan masyarakat umum.

Baca Selengkapnya

Menjelang Lebaran, Harga Daging dan Cabai Kian Melonjak

26 hari lalu

Menjelang Lebaran, Harga Daging dan Cabai Kian Melonjak

Menjelang Hari Raya Idul Fitri atau Lebaran 2024, sejumlah harga bahan pokok kian melonjak. Per 7 April 2024, Panel Harga Pangan dari Badan Pangan Nasional (Bapanas) mencatat mencatat harga daging sapi, daging ayam, cabai, bawang merah, dan bawang putih masih naik.

Baca Selengkapnya

Analis: Potensi Inflasi Masih Berlanjut, Nilai Tukar Rupiah Diperkirakan Makin Anjlok

30 hari lalu

Analis: Potensi Inflasi Masih Berlanjut, Nilai Tukar Rupiah Diperkirakan Makin Anjlok

Analis Ibrahim Assuaibi memprediksi nilai tukar rupiah terhadap dolar AS hari ini makin merosot menyentuh level Rp 15.910 sampai Rp 15.960.

Baca Selengkapnya

Emiten Pupuk SAMF Cetak Laba Bersih Rp 420,07 M, Melejit 21 Persen

32 hari lalu

Emiten Pupuk SAMF Cetak Laba Bersih Rp 420,07 M, Melejit 21 Persen

Emiten pupuk PT Saraswanti Anugerah Makmur Tbk. mencetak laba bersih tahun berjalan senilai Rp 420,07 miliar sepanjang 2023.

Baca Selengkapnya

Antisipasi Kenaikan Harga Pokok, Ombudsman Minta Perpanjang Bantuan Pangan hingga Desember

38 hari lalu

Antisipasi Kenaikan Harga Pokok, Ombudsman Minta Perpanjang Bantuan Pangan hingga Desember

Ombudsman RI meminta pemerintah memperpanjang bantuan pangan hingga Desember 2024.

Baca Selengkapnya

Harga Bahan Pokok Hari Ini, Beras Premium Masih Tinggi

39 hari lalu

Harga Bahan Pokok Hari Ini, Beras Premium Masih Tinggi

Harga bahan pokok terkini, sebagian besar mengalami kenaikan, seperti beras dan cabai.

Baca Selengkapnya