Presiden Jokowi (tengah) meninjau miniatur kereta cepat saat Groundbreaking Proyek Kereta Cepat di Cikalong Wetan, Bandung Barat, 21 Januari 2016. Acara ini dihadiri Gubernur Jawa Barat, Gubernur DKI Jakarta, Menteri BUMN, Menteri PUpera, Menteri LHK, dan pihak-pihak lainnya. AP/Dita Alangkara
TEMPO.CO, Jakarta - Wakil Presiden Jusuf Kalla memastikan pemerintah tak memberi jaminan apa pun terkait dengan proyek kereta cepat. Menurut Kalla, dalam persetujuan sebelumnya tidak dibutuhkan jaminan karena proyek tersebut merupakan investasi biasa.
"Tidak ada jaminan karena itu proyek B to B," ujar Kalla di kantornya, Kamis, 28 Januari 2016.
PT Kereta Cepat Indonesia-Cina (KCIC), konsorsium proyek kereta cepat, meminta pemerintah ikut menanggung kerugian apabila terjadi kegagalan dalam pembangunan atau pengoperasian.
Jaminan negara ini disebut-sebut menjadi salah satu poin dalam pembahasan draf perjanjian penyelenggaraan prasarana kereta cepat. Draf perjanjian itu sedang dibicarakan antara Kementerian Perhubungan dan manajemen KCIC.
Kalla mengaku klausul tersebut tak dibicarakan dalam perjanjian. Ia mengaku tak tahu adanya klausul tersebut karena merupakan investasi biasa. "Tapi awalnya memang tidak ada, itu investasi biasa. Sama dengan investasi industri kan tidak perlu jaminan," katanya.
Usai Salat Id di Masjid Al Azhar, JK Terima Kunjungan Tokoh di Rumahnya Besok
25 hari lalu
Usai Salat Id di Masjid Al Azhar, JK Terima Kunjungan Tokoh di Rumahnya Besok
Wakil Presiden RI ke-10 dan ke-12 Jusuf Kalla (JK) akan merayakan hari raya Idul Fitri 1445 H atau 2024 M di Jakarta. Rencananya, JK juga akan menerima kunjungan para kolega di kediaman pribadinya di Jalan Brawijaya, Jakarta Selatan.
Lebaran, Anies Baswedan Gelar Open House di Rumahnya hingga Sowan ke JK
25 hari lalu
Lebaran, Anies Baswedan Gelar Open House di Rumahnya hingga Sowan ke JK
Calon presiden nomor urut satu, Anies Baswedan, bakal merayakan lebaran tahun ini di Jakarta. Rencananya, Anies akan salat id di masjid dekat rumahnya di Lebak Bulus, Jakarta Selatan. Setelah itu, mantan Gubernur DKI Jakarta tersebut akan bersilaturahmi dengan tokoh-tokoh partai politik pengusungnya dan para politikus senior.