Baru 20 Persen Eks Gafatar Asal DiY Teridentifikasi

Reporter

Editor

Zed abidien

Selasa, 26 Januari 2016 23:02 WIB

Seorang anak dari keluarga Eks Gafatar bermain di Pelabuhan Penumpang Tanjung Emas, Semarang sambil menunggu bus yang mengantarkan mereka ke Asrama Haji Donohudan, 25 Januari 2016. TEMPO/Budi Purwanto

TEMPO.CO, Sleman - Identifikasi anggota eks Gerakan Fajar Nusantara (Gafatar) asal Daerah Istimewa Yogyakarta baru 20 persen. Mereka yang diidentifikasi oleh polisi itu masih berada di asrama haji Donohudan Boyolali. Jumlah total anggota eks organisasi itu mencapai 338 orang.

"Baru 20 persennya yang bisa diidentifikasi. Sebelum mereka dikirim ke Youth Center Sleman harus sudah tuntas," kata Komisaris Besar Hudit Wahyudi, Direktur Reserse Kriminal Umum Polda Daerah Istimewa Yogyakarta, Selasa, 26 Januari 2016.

Identifikasi itu tidak hanya berdasarkan kartu tanda penduduk yang mereka punyai. Tetapi juga difoto dan diambil sidik jari mereka. Identifikasi komplit itu untuk catatan dan dokumen kepolisian.

Mereka, para pengikut eks Gafatar itu akan dijemput dengan 7 bus sewaan dan dikawal oleh polisi dan tentara. Rencananya, mereka akan dijemput pada Jumat, 29 Januari 2016 pagi hari. Sebab, mereka Di karantina di asrama itu dan diberikan pengarahan serta deradikalisasi.

Dari ratusan eks Gafatar, hanya ada 6 orang yang identik dengan orang-orang yang dilaporkan hilang oleh keluarga. Hingga Selasa, 26 Januari ini, sudah ada 104 orang yang dilaporkan keluarga karena hilang kontak dan diduga ikut eksodus ke Kalimantan mengikuti organisasi itu.

Meskipun sudah jelas enam orang itu adalah yang dilaporkan hilang oleh keluarga, namun polisi tidak membedakan perlakukan. Mereka akan tetap bersama rombongan eks Gafatar itu akan dibawa ke Youth Center Sleman. "Ini sambil penyelidikan. Jika terbukti ada penistaan agama atau melanggar hukum maka akan ada tindakan hukum," kata Hudit.

Namun, untuk saat ini hanya tindakan kepolisian berupa tindak kemanusiaan dengan mendata dan menjaga mereka. Juga upaya pembinaan mereka yang dilakukan secara terpadu dengan instansi terkait.

Dalam pendataan, kata Hudit, mereka yang sudah berada di Donohudan itu bersikap tertutup. Apalagi soal ideologi, tetapi untuk data lain mereka kooperatif. "Memang belum semua teridentifikasi lengkap karena banyak. Tetapi selalu ada progres," kata dia.

Soal keterkaitan mereka dengan Gafatar, Hudit menyatakan, mereka sangat tertutup. Tidak ada yang mengaku bahwa mereka ikut dalam gerakan itu. Namun, polisi masih melakukan penyelidikan meskipun belum ada alat bukti yang cukup untuk mengarah ke tindakan hukum.
"Sejauh ini tindakan kami masih tindakan kemanusiaan," kata dia.

MUH SYAIFULLAH

Berita terkait

Erina Gudono Dijagokan Gerindra Jadi Calon Bupati Sleman, Ini Profil Kabupaten Sleman

51 hari lalu

Erina Gudono Dijagokan Gerindra Jadi Calon Bupati Sleman, Ini Profil Kabupaten Sleman

Kabupaten Sleman adalah wilayah di Daerah Istimewa Yogyakarta. Selain panorama, Kabupaten Sleman juga kaya akan warisan budaya yang menakjubkan.

Baca Selengkapnya

Jika Erina Gudono Maju Pilkada 2024, Bisakah Ulangi Sukses Menantu Jokowi Lainnya, Bobby Nasution Wali Kota Medan?

52 hari lalu

Jika Erina Gudono Maju Pilkada 2024, Bisakah Ulangi Sukses Menantu Jokowi Lainnya, Bobby Nasution Wali Kota Medan?

Erina Gudono, istri Kaesang sebagai salah satu kandidat calon Bupati Sleman dalam Pilkada 2024 dari Partai Gerindra. Ulangi menantu Jokowi di Medan?

Baca Selengkapnya

Calendar of Event Sleman, Labuhan Merapi dan Sleman Temple Run Masih Jadi Andalan

25 Januari 2024

Calendar of Event Sleman, Labuhan Merapi dan Sleman Temple Run Masih Jadi Andalan

Kabupaten Sleman akan menggelar 120-an event sepanjang 2024, dari MICE, musik, budaya, sampai olahraga dan keagamaan.

Baca Selengkapnya

Pemimpin Sekte Kelaparan di Kenya Didakwa Terorisme, Sebabkan 429 Pengikut Tewas

17 Januari 2024

Pemimpin Sekte Kelaparan di Kenya Didakwa Terorisme, Sebabkan 429 Pengikut Tewas

Paul Mackenzie, pemimpin aliran sesat sekte kelaparan di Kenya akan didakwa melakukan pembunuhan dan terorisme atas kematian lebih dari 400 orang

Baca Selengkapnya

Rekomendasi 5 Kafe Tempat Kongko Anak Muda di Yogyakarta

14 Agustus 2023

Rekomendasi 5 Kafe Tempat Kongko Anak Muda di Yogyakarta

Beragam jenis dan kelas kafe tumbuh menjamur di Yogyakarta. berikut 5 kafe yang tren di Kota Pelajar ini tepat untuk kongko anak muda. Apa saja?

Baca Selengkapnya

Rumah Mahasiswa Diduga Korban Mutilasi di Yogyakarta Ramai Dikunjungi Pelayat, Orang Tua Syok

16 Juli 2023

Rumah Mahasiswa Diduga Korban Mutilasi di Yogyakarta Ramai Dikunjungi Pelayat, Orang Tua Syok

Kedua orang tua korban mutilasi di Yogyakarta masih syok.

Baca Selengkapnya

Korban Mutilasi di Yogyakarta Mahasiswa Asal Pangkalpinang, Keluarga Pasrah Tunggu Tes DNA Keluar

16 Juli 2023

Korban Mutilasi di Yogyakarta Mahasiswa Asal Pangkalpinang, Keluarga Pasrah Tunggu Tes DNA Keluar

Meski belum mendapat kepastian dari polisi, keluarga di Kota Pangkalpinang 99 persen yakin korban mutilasi adalah Redho.

Baca Selengkapnya

Tangkap Pelaku Mutilasi Mahasiswa di Sleman, Polisi Konfirmasi Laporan Orang Hilang di Bantul

16 Juli 2023

Tangkap Pelaku Mutilasi Mahasiswa di Sleman, Polisi Konfirmasi Laporan Orang Hilang di Bantul

Korban mutilasi ditengarai mahasiswa UMY yang dilaporkan hilang sejak 11 Juli lalu.

Baca Selengkapnya

Biker Bisa Ikuti Motor Santai Tour De Merapi 2023 Bagi Wisatawan, Begini Syaratnya

13 Juli 2023

Biker Bisa Ikuti Motor Santai Tour De Merapi 2023 Bagi Wisatawan, Begini Syaratnya

Tour de Merapi adalah kegiatan touring sepeda motor secara santai sembari menjelajah tempat- tempat wisata di Sleman terutama objek di lereng Merapi.

Baca Selengkapnya

Festival Seribu Candi di Sleman, Promosi Warisan Budaya Dunia

11 Juli 2023

Festival Seribu Candi di Sleman, Promosi Warisan Budaya Dunia

Festival Seribu Candi merupakan upaya mempromosikan cagar budaya Candi Prambanan yang merupakan Warisan Budaya Dunia.

Baca Selengkapnya