TEMPO.CO, Malang - Sebanyak 17 bekas anggota Gerakan Fajar Nusantara (Gafatar) sudah tiba di Kabupaten Malang pada Senin malam, 25 Januari 2016.
Mereka dipindahkan dari Asrama Transito di Surabaya ke gedung Unit Pelaksana Teknis Loka Bina Karya Dinas Sosial Kabupaten Malang di Desa Banjarejo, Kecamatan Pakis. Di dalam gedung berkapasitas 40 orang itu, mereka akan ditampung selama tiga hari sebelum dikembalikan ke desa masing-masing.
Kepala Dinas Sosial Kabupaten Malang Sri Wahjuni Pudji Lestari mengatakan mereka diangkut menggunakan dua bus dan tiba di Malang sekitar pukul 21.30 WIB. Mereka terdiri atas 6 pria dewasa, 4 perempuan dewasa, dan 7 bocah.
“Saat tiba, seorang dewasa serta dua anak dalam kondisi flu dan diare. Mungkin karena tak cocok makanannya. Sekarang sudah ditangani tim medis,” ucap Sri, Senin malam.
Menurut Sri, selama di penampungan, para bekas anggota Gafatar akan dibekali penyuluhan agama dan wawasan kebangsaan yang melibatkan Majelis Ulama Indonesia serta aparat TNI dan Polri. Lembaga Konseling Kesejahteraan Keluarga (LK3) Dinas Sosial Kabupaten Malang pun dilibatkan untuk menangani masalah psikologis mereka.
“Kami belum memikirkan skenario pemulangan mereka. Yang kami pikirkan lebih dulu adalah soal pembekalan keagamaan dan ideologi nasionalisme serta penanganan aspek psikologis,” ujarnya.
Meski belum memikirkan cara memulangkan mereka ke desa masing-masing, terutama untuk mengantisipasi penolakan warga setempat, Sri memastikan Pemerintah Kabupaten Malang menjamin semua kebutuhan hidup mereka.
Setelah itu, pemerintah daerah setempat akan memberdayakan perekonomian mereka. Ternyata, menurut Sri, sebagian dari mereka sudah telanjur menjual sawah dan ladang milikinya di Malang untuk bekal hidup di Kalimantan.
ABDI PURMONO
Berita terkait
SAR Timika Hentikan Pencarian ABK KM Papua Jaya 2 yang Diduga Jatuh ke Laut, Empat Hari Tidak Ditemukan
4 hari lalu
Penyisiran untuk mencari ABK KM Papua Jaya 2 itu dilakukan sesuai Sarmap Prediction Basarnas Command Center (BBC), namun hasilnya nihil.
Baca SelengkapnyaTemuan Kerangka Manusia Ditimbun di Belakang Rumah di Kabupaten Wonogiri, Ada Bekas Luka Terbakar
10 hari lalu
Penemuan kerangka manusia yang diduga korban pembunuhan itu berawal dari laporan orang hilang oleh keluarganya.
Baca SelengkapnyaSatu Keluarga Pemain Ski Hilang di Zermatt Swiss
53 hari lalu
Lima dari total orang hilang di gunung Tte Blanche Swiss tersebut adalah satu keluarga.
Baca SelengkapnyaBawaslu: Satu Petugas Pengawas Pemilu di Papua Tengah Hilang dan Belum Ditemukan
27 Februari 2024
Bawaslu menyebut petugas pengawas Pemilu asal Papua Tengah itu dilaporkan hilang sejak 11 Februari lalu.
Baca SelengkapnyaTanggal 3 Februari Hari Apa? Ada Perayaan Hari Cincin Pernikahan
3 Februari 2024
Tanggal 3 Februari hari apa? Hari ini diperingati sebagai hari cincin pernikahan, hari orang hilang, hingga hari perawan suyapa.
Baca SelengkapnyaAkun X Aksi Kamisan Mendadak Hilang
17 Januari 2024
KontraS menyampaikan bahwa pihaknya sedang berusaha untuk memulihkan akun X Aksi Kamisan @aksikamisan.
Baca SelengkapnyaKebun Binatang Ragunan Ramai di Libur Akhir Tahun, Pusat Informasi Sibuk Umumkan Orang Hilang
1 Januari 2024
Hampir 60 ribu pengunjung datang ke Kebun BInatang Ragunan pada hari terakhir 2023, namun puncak kunjungan diperkirakan terjadi hari ini.
Baca SelengkapnyaMahasiswa Hilang Ditemukan Meninggal di Pulau Sempu, Begini Profil Pulau di Kabupaten Malang Ini
31 Desember 2023
Mahasiswa IPB University hilang kemudian ditemukan meninggal di Pulau Sempu, Kabupaten Malang. Di manakah tepatnya pulau ini?
Baca SelengkapnyaPolsek Duren Sawit Belum Terima Laporan Orang Hilang Perihal Temuan Mayat di Kalimalang
5 Desember 2023
Kapolsek Duren Sawit mengatakan mayat di Kalimalang telah dievakuasi ke RSCM untuk pengecekan identitas.
Baca SelengkapnyaUpaya Identifikasi Tengkorak Manusia di Duren Sawit, Polisi Terima Laporan Orang Hilang Pertama
27 November 2023
Temuan mayat manusia tinggal tengkorak dan beberapa tulang itu sudah terjadi sejak 23 Oktober lalu.
Baca Selengkapnya