Presiden Joko Widodo (kanan) menerima Muhammad Kusrin beserta istri pemilik usaha UD Haris Elektronika yang memproduksi pesawat televisi murah dan sempat tutup lantaran dianggap tidak memiliki SNI, di Istana Merdeka, 25 Januari 2016. ANTARA FOTO
TEMPO.CO, Jakarta - Presiden Joko Widodo bertemu dengan perakit televisi tabung dari barang bekas, Muhammad Kusrin, di Istana Merdeka, Senin, 25 Januari 2016. Kusrin merakit televisi dari komputer bekas dan dijual seharga Rp 400-500 ribu per unit.
"Dalam pertemuan itu disampaikan apa yang jadi pekerjaan atau bisnis yang dijalani. Presiden cukup terkejut, ternyata produk yang dibuat oleh Mas Kusrin dari sisi profesional sudah jadi standar untuk bisa dikomersialkan," kata Staf Khusus Presiden Bidang Komunikasi, Johan Budi Sapto Pribowo, di Istana Merdeka, Senin, 25 Januari 2016.
Johan mengatakan televisi tabung yang diproduksi Kusrin sudah memenuhi seluruh persyaratan untuk dijual. Kardus yang digunakan sebagai wadah televisi pun sudah memiliki merek. Merek televisi Kusrin adalah Maxreen, yang terinspirasi nama Kusrin. "Jadi mereknya Maxreen, punya remote dan kartu garansi," kata Menteri Perindustrian Saleh Husin yang ikut mendampingi Kusrin bertemu dengan Presiden.
Saleh berujar, Presiden memberi tambahan modal pada Kusrin. Menurut dia, selama ini Presiden selalu memberi perhatian pada usaha kecil, seperti yang dijalani Kusrin. Saleh mengatakan televisi buatan Kusrin memiliki pasar tersendiri, yaitu pasar menengah ke bawah. Kusrin, kata dia, bisa menjual 150 unit televisi tiap hari.
Setelah bertemu dengan Presiden, Kusrin mengaku meminta Jokowi mematenkan televisi buatannya. Ia mengaku memasarkan televisi ini di sekitar Kabupaten Karanganyar. Ia berencana membuka cabang di kota lain. "Nanti di Jawa Timur, Jawa Barat, dan DIY," katanya.
PSI Sambut Baik Partai Luar Koalisi Gabung di Pemerintahan Prabowo-Gibran
4 jam lalu
PSI Sambut Baik Partai Luar Koalisi Gabung di Pemerintahan Prabowo-Gibran
Partai Solidaritas Indonesia (PSI) menyambut baik partai-partai non-Koalisi Indonesia Maju (KIM) yang ingin bergabung pasca penetapan Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka sebagai presiden dan wakil presiden terpilih. Menurut Wakil Ketua Dewan Pembina PSI Grace Natalie, sikap tersebut mencontoh Presiden Joko Widodo alias Jokowi.