TEMPO.CO, Bengkulu - Seekor harimau Sumatera (Panthera tigris sumatrae) ditemukan mati di Pusat Latihan Gajah Kecamatan Putri Hijau, Bengkulu Utara, Bengkulu. Polisi Hutan Balai Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA) Bengkulu Sigit mengatakan harimau yang diberi nama Elsa itu diduga sakit saat dirawat di kandang sejak November 2015. "Sudah diotopsi. Untuk penyebab pasti, belum diketahui," katanya, Senin, 25 Januari 2016.
Kepala BKSDA Bengkulu Anggoro Dwi Sujiarto sedang menuju Jakarta untuk melaporkan kematian harimau tersebut. "Saya sedang laporan kematian harimau ke Direktur Jenderal Perlindungan Hutan dan Konservasi Alam di Jakarta," kata Anggoro melalui pesan pendek.
Sebelumnya, harimau betina bernama Elsa diselamatkan dari jerat pemburu liar di kawasan hutan Kabupaten Kaur oleh tim tapal batas hak guna usaha (HGU) dan Dinas Kehutanan Provinsi Bengkulu. Kaki kanan depan harimau yang sudah berusia 4 tahun itu terpaksa diamputasi karena sudah membusuk saat ditemukan petugas.
BKSDA, pada 27 Oktober 2015, memindahkan perawatan harimau korban konflik tersebut ke Taman Wisata Alam (TWA) Sebelat, Pusat Latihan Gajah Kecamatan Putri Hijau, Kabupaten Bengkulu Utara. Sebelum dipindahkan ke TWA Sebelat, Elsa dikarantina di BKSDA Provinsi Bengkulu sejak diselamatkan dari jerat pemburu liar.
Di Indonesia, jumlah harimau Sumatera kini kurang dari 400 ekor. Walau dilindungi, hewan ini kerap diburu untuk diperdagangkan. Mei tahun lalu, seekor harimau Sumatera juga ditemukan mati di ladang milik warga di pinggir kawasan hutan di Nagari Palangai Gadang, Kecamatan Balai Selasa, Pesisir Selatan, Sumatera Barat. Harimau itu tersangkut perangkap babi yang dibuat warga.
Kepala Satuan Tugas Polisi Hutan Badan Konservasi Sumber Daya Alam Sumatera Barat Zulmi Gusrul mengatakan harimau dewasa itu diketahui terperangkap pada Sabtu pagi, 2 Mei 2015. "Ada luka di kepala dan lehernya," ujarnya, Senin, 4 Mei 2015.
Perangkap babi itu sengaja dibuat warga setempat untuk menjerat binatang yang merusak ladang mereka tersebut. Namun warga sekitar tidak menyangka yang terjerat malah harimau. Zulmi mengatakan, sebelum harimau tersebut ditemukan tewas, ada beberapa ternak warga sekitar yang mati. Diduga akibat dimakan harimau.
ANTARA
Berita terkait
Konflik Buaya dan Manusia Tinggi, BBKSDA NTT Desak Pemulihan Hutan Mangrove
16 hari lalu
Sepanjang tahun lalu, 5 warga Timor mati digigit buaya dan 10 luka-luka. Tahun ini sudah satu orang yang tewas.
Baca SelengkapnyaTeralihkan Covid-19, Sehelai Rambut Harimau Jawa Sempat Mendekam 3 Tahun di Bandung
28 hari lalu
Lewat publikasi ilmiah, sampel sehelai rambut itu dipastikan dari seekor harimau jawa.
Baca SelengkapnyaPenyebab Harimau Sumatera Masuk Kampung dan Timbulkan Konflik Manusia dan Satwa Liar
33 hari lalu
Ekolog satwa liar Sunarto menjelaskan konflik Harimau Sumatera dengan manusia akibat beberapa faktor termasuk kondisi individual dan habitatnya.
Baca SelengkapnyaLebih Dekat Ihwal Harimau Sumatera yang Dilaporkan Berkeliaran di Pasaman Barat Sumbar
33 hari lalu
Setelah dikonfirmasi BKSDA kembali, satwa dilindungi harimau sumatera itu diketahui sudah keluar dari saluran air namun masih sempat berkeliaran.
Baca SelengkapnyaHarimau Terlihat di Pasaman Barat, BKSDA Sumatera Barat Turunkan Tim
35 hari lalu
BKSDA Sumatera Barat melaporkan adanya harimau Sumatera di bak penampung di Desa Kajai Selatan, Kecamatan Talamau, Pasaman Barat.
Baca SelengkapnyaMengira Biawak, Warga Temukan Anak Buaya Berkeliaran di Tengah Sawah
45 hari lalu
Temuan anak buaya ini cukup mengejutkan warga Desa Keboireng, Kecamatan Besuki, Tulungagung. Dari mana asalnya?
Baca SelengkapnyaKonflik Buaya dan Manusia di Bangka Belitung Meningkat Akibat Ekspansi Tambang Timah
54 hari lalu
BKSDA Sumatera Selatan mencatat sebanyak 127 kasus konflik buaya dan manusia terjadi di Bangka Belitung dalam lima tahun terakhir.
Baca SelengkapnyaRentetan Kematian Gajah Sumatera, KLHK Manfaatkan Teknologi Deteksi Dini
58 hari lalu
Sebelumnya, BKSDA Aceh menemukan seekor gajah sumatera yang mati di Kabupaten Pidie Jaya.
Baca SelengkapnyaMau Jual Anak Orang Utan ke Luar Negeri, Dua Warga Aceh Tertangkap di Medan
59 hari lalu
PN Medan memvonis dua warga Aceh karena terbukti menangkap dan hendak menjual dau ekor anak orang utan ke luar negeri
Baca SelengkapnyaHarimau Berkeliaran di Lampung Barat, Kandang Jebak dan Personel Pemburu Ditambah
26 Februari 2024
Sebelum peristiwa dua warga diduga tewas diterkam, berulang kali laporan diterima perihal penampakan harimau.
Baca Selengkapnya