Pegiat HAM Desak Pemerintah Jamin Hak Asasi Eks Gafatar  

Reporter

Editor

Pruwanto

Sabtu, 23 Januari 2016 16:58 WIB

Seorang Ibu bersama anaknya yang merupakan warga eks-Gafatar berjalan menuju terminal keberangkatan di Bandara Supadio, Kabupaten Kubu Raya, Kalbar, 22 Januari 2016. Pemerintah memulangkan 2.391 warga eks-Gafatar ke daerah asal yaitu Jakarta, Jawa Tengah dan Jawa Timur. ANTARA/Jessica Helena Wuysang

TEMPO.CO, Jakarta - Komisi untuk Orang Hilang dan Tindak Kekerasan (Kontras) menganggap program transmigrasi yang dicanangkan pemerintah, melalui Kementerian Dalam Negeri, bagi eks anggota Gerakan Fajar Nusantara (Gafatar) tidak tepat. “Negara melanggar HAM, setiap individu memiliki hak untuk memilih dia mau tinggal di mana, dia mau beraktivitas apa, dan berorganisasi seperti apa,” ujar Puri Kencana Putri, pegiat HAM dari Kontras, seusai diskusi tentang Gafatar di Gado-Gado Boplo, Menteng, Jakarta Pusat, Sabtu, 23 Januari 2016.

Menurut dia, pemerintah harus melindungi warga eks Gafatar ketika ada tindak kekerasan terhadap mereka, bukan malah menyuruh mereka transmigrasi. Indonesia berdasarkan hukum hak asasi manusia (HAM) internasional harus melindungi siapa pun warganya yang tinggal. “Terlebih ada isu yang sensitif, yakni perempuan, lansia, dan anak-anak,” dia menuturkan.

Putri mempertanyakan pula nasib lahan milik warga eks Gafatar di Kalimantan Barat bila mereka ikut transmigrasi seperti imbauan pemerintah. “Kalau direlokasi, nasib lahan jatuh ke tangan siapa? Kalau negara yang mengambil alih dengan dalih milik organisasi yang dianggap sesat, berarti negara telah mencuri,” katanya.

Sebagian eks anggota Gafatar di Kalimantan Barat menolak pulang ke kampung halaman karena takut dikucilkan atau tidak lagi memiliki rumah dan harta di kampung. Menteri Dalam Negeri Tjahjo Kumolo menganggap program transmigrasi sebagai satu-satunya jalan bagi eks anggota Gafatar yang tak mau kembali dari Kalimantan Barat ke daerah asalnya.

Para eks Gafatar di Kalimantan Barat diminta pulang lantaran anggapan warga lokal tak lagi menerima kehadirannya. Tjahjo menyatakan pemulangan mereka sebagai bentuk perlindungan negara. “Siapa yang menjamin kalau nanti terjadi kekerasan terhadap mereka?” kata Tjahjo di Gedung Daerah Pekanbaru, Jumat, 23 Januari 2016. Menurut Tjahjo, kepolisian dan TNI tidak mungkin 24 jam menjaga mereka.

Pemulangan itu merupakan perintah Presiden Joko Widodo untuk melindungi mereka. Alasannya, pemerintah tak mau kecolongan, seperti kasus Ahmadiyah atau konflik Sunni-Syiah di Sampang, Madura.

BAGUS PRASETIYO

Berita terkait

SAR Timika Hentikan Pencarian ABK KM Papua Jaya 2 yang Diduga Jatuh ke Laut, Empat Hari Tidak Ditemukan

7 jam lalu

SAR Timika Hentikan Pencarian ABK KM Papua Jaya 2 yang Diduga Jatuh ke Laut, Empat Hari Tidak Ditemukan

Penyisiran untuk mencari ABK KM Papua Jaya 2 itu dilakukan sesuai Sarmap Prediction Basarnas Command Center (BBC), namun hasilnya nihil.

Baca Selengkapnya

Temuan Kerangka Manusia Ditimbun di Belakang Rumah di Kabupaten Wonogiri, Ada Bekas Luka Terbakar

6 hari lalu

Temuan Kerangka Manusia Ditimbun di Belakang Rumah di Kabupaten Wonogiri, Ada Bekas Luka Terbakar

Penemuan kerangka manusia yang diduga korban pembunuhan itu berawal dari laporan orang hilang oleh keluarganya.

Baca Selengkapnya

Satu Keluarga Pemain Ski Hilang di Zermatt Swiss

48 hari lalu

Satu Keluarga Pemain Ski Hilang di Zermatt Swiss

Lima dari total orang hilang di gunung Tte Blanche Swiss tersebut adalah satu keluarga.

Baca Selengkapnya

Bawaslu: Satu Petugas Pengawas Pemilu di Papua Tengah Hilang dan Belum Ditemukan

27 Februari 2024

Bawaslu: Satu Petugas Pengawas Pemilu di Papua Tengah Hilang dan Belum Ditemukan

Bawaslu menyebut petugas pengawas Pemilu asal Papua Tengah itu dilaporkan hilang sejak 11 Februari lalu.

Baca Selengkapnya

Tanggal 3 Februari Hari Apa? Ada Perayaan Hari Cincin Pernikahan

3 Februari 2024

Tanggal 3 Februari Hari Apa? Ada Perayaan Hari Cincin Pernikahan

Tanggal 3 Februari hari apa? Hari ini diperingati sebagai hari cincin pernikahan, hari orang hilang, hingga hari perawan suyapa.

Baca Selengkapnya

Akun X Aksi Kamisan Mendadak Hilang

17 Januari 2024

Akun X Aksi Kamisan Mendadak Hilang

KontraS menyampaikan bahwa pihaknya sedang berusaha untuk memulihkan akun X Aksi Kamisan @aksikamisan.

Baca Selengkapnya

Kebun Binatang Ragunan Ramai di Libur Akhir Tahun, Pusat Informasi Sibuk Umumkan Orang Hilang

1 Januari 2024

Kebun Binatang Ragunan Ramai di Libur Akhir Tahun, Pusat Informasi Sibuk Umumkan Orang Hilang

Hampir 60 ribu pengunjung datang ke Kebun BInatang Ragunan pada hari terakhir 2023, namun puncak kunjungan diperkirakan terjadi hari ini.

Baca Selengkapnya

Polsek Duren Sawit Belum Terima Laporan Orang Hilang Perihal Temuan Mayat di Kalimalang

5 Desember 2023

Polsek Duren Sawit Belum Terima Laporan Orang Hilang Perihal Temuan Mayat di Kalimalang

Kapolsek Duren Sawit mengatakan mayat di Kalimalang telah dievakuasi ke RSCM untuk pengecekan identitas.

Baca Selengkapnya

Upaya Identifikasi Tengkorak Manusia di Duren Sawit, Polisi Terima Laporan Orang Hilang Pertama

27 November 2023

Upaya Identifikasi Tengkorak Manusia di Duren Sawit, Polisi Terima Laporan Orang Hilang Pertama

Temuan mayat manusia tinggal tengkorak dan beberapa tulang itu sudah terjadi sejak 23 Oktober lalu.

Baca Selengkapnya

Penemuan Mayat di Kali Angke, Korban Diduga Tewas Bunuh Diri Setelah Pergi Meninggalkan Rumah 3 Hari

15 November 2023

Penemuan Mayat di Kali Angke, Korban Diduga Tewas Bunuh Diri Setelah Pergi Meninggalkan Rumah 3 Hari

Sebelum mayat korban ditemukan mengambang di Kali Angke, keluarga korban sempat melaporkan SB sebagai orang hilang.

Baca Selengkapnya