Pemerintah Tambah Dana Asuransi Keluarga Miskin

Reporter

Editor

Senin, 13 Februari 2006 00:46 WIB

TEMPO Interaktif, Jakarta:Pemerintah menambah Rp 2,7 triliun untuk pelaksanaan asuransi kesehatan keluarga miskin tahun ini. Jumlah ini menambah sisa anggaran tahun lalu yang masih tersedia di PT Askes sebesar Rp 900 miliar."Totalnya Rp 3,6 triliun," kata Kepala Pusat Jaminan Pemeliharaan Kesehatan Masyarakat Departemen Kesehatan, Ida Bagus Indra Gotama, ketika dihubungi Tempo kemarin.Jumlah itu sesuai kebutuhan anggaran untuk membiayai asuransi kesehatan 60 juta orang miskin di Indonesia selama setahun dengan premi tetap Rp 5 ribu per orang.Adapun sisa anggaran tahun lalu digunakan untuk pembayaran asuransi triwulan pertama tahun ini. "Tambahan Rp 2,7 triliun digunakan untuk sembilan bulan berikutnya," kata Indra.Menurut Indra, pembayaran asuransi tahun ini ke pusat-pusat kesehatan masyarakat dan rumah sakit akan berbeda dari tahun lalu. Tahun lalu puskesmas dan rumah sakit harus mengajukan klaim tagihan terlebih dahulu ke PT Askes. Cara ini dinilai menghambat kinerja puskesmas dan rumah sakit.Tahun ini pemerintah akan memberikan uang muka 50 persen kepada rumah sakit dari rata-rata tagihan bulan sebelumnya. Pembayaran dilakukan tiap bulan. Tujuannya untuk memperlancar kinerja rumah sakit.Untuk puskesmas, pembayaran dilakukan dengan menghitung jumlah masyarakat miskin di satu kecamatan kemudian dikalikan Rp 1.000. "Pembayaran juga dilakukan tiap bulan," kata Indra.ami afriatni

Berita terkait

Penghapusan Kelas Rawat Inap, BPJS Kesehatan akan Gandeng Asuransi Swasta

23 jam lalu

Penghapusan Kelas Rawat Inap, BPJS Kesehatan akan Gandeng Asuransi Swasta

Pembagian kelas rawat inap peserta BPJS Kesehatan dihapus. BPJS Kesehatan membuka kemungkinan kerja sama dengan asuransi swasta.

Baca Selengkapnya

Jokowi Hapus Pembagian Kelas BPJS Kesehatan, YLKI: Menguntungkan Asuransi Swasta

2 hari lalu

Jokowi Hapus Pembagian Kelas BPJS Kesehatan, YLKI: Menguntungkan Asuransi Swasta

YLKI menilai langkah Presiden Jokowi menghapus pembagian kelas BPJS Kesehatan hanya akan menguntungkan perusahaan asuransi swasta.

Baca Selengkapnya

OJK Tambah Kriteria Konglomerasi Keuangan di Rancangan Peraturan OJK yang Baru

4 hari lalu

OJK Tambah Kriteria Konglomerasi Keuangan di Rancangan Peraturan OJK yang Baru

Dalam Rancangan Peraturan OJK yang baru, total aset konglomerasi keuangan paling sedikit Rp 20 triliun sampai dengan kurang dari Rp 100 triliun.

Baca Selengkapnya

Serba-serbi Asuransi: Perbedaan Antara Aktuaria dan Aktuaris

8 hari lalu

Serba-serbi Asuransi: Perbedaan Antara Aktuaria dan Aktuaris

Meskipun seringkali digunakan secara bergantian, Aktuaria dan Aktuaris memiliki perbedaan yang signifikan dalam konteks peran, tanggung jawab, dan aplikasi industri.

Baca Selengkapnya

Eks Menteri Keamanan Panama Menang Pilpres dengan Dukungan Mantan Presiden

11 hari lalu

Eks Menteri Keamanan Panama Menang Pilpres dengan Dukungan Mantan Presiden

Eks menteri keamanan Panama memenangkan pilpres setelah menggantikan mantan presiden Ricardo Martinelli dalam surat suara.

Baca Selengkapnya

Kepala Bappenas Sanjung Pemerintahan Jokowi: Ekonomi RI Stabil di Kisaran 5 Persen

11 hari lalu

Kepala Bappenas Sanjung Pemerintahan Jokowi: Ekonomi RI Stabil di Kisaran 5 Persen

Menteri PPN/Kepala Bappenas, Suharso Monoarfa menyanjung pemerintahan Presiden Jokowi karena pertumbuhan ekonomi RI stabil pada kisaran 5 persen.

Baca Selengkapnya

PBB: Kehancuran Bangunan di Gaza Terburuk Sejak PD II, Butuh Biaya Rekonstruksi Hingga US$40 Miliar

14 hari lalu

PBB: Kehancuran Bangunan di Gaza Terburuk Sejak PD II, Butuh Biaya Rekonstruksi Hingga US$40 Miliar

PBB melaporkan kehancuran perumahan di Gaza akibat serangan brutal Israel sejak 7 Oktober merupakan yang terburuk sejak Perang Dunia II.

Baca Selengkapnya

10 Negara Termiskin di Dunia Berdasarkan PDB per Kapita

21 hari lalu

10 Negara Termiskin di Dunia Berdasarkan PDB per Kapita

Berikut ini daftar negara termiskin di dunia pada 2024 berdasarkan PDB per kapita, semuanya berada di benua Afrika.

Baca Selengkapnya

Sri Mulyani Bertemu Managing Director IFC, Apa Saja yang Dibicarakan?

26 hari lalu

Sri Mulyani Bertemu Managing Director IFC, Apa Saja yang Dibicarakan?

Sri Mulyani melakukan pertemuan bilateral dengan Managing Director IFC Makhtar Diop di Washington DC, Amerika Serikat. Apa saja yang dibicarakan?

Baca Selengkapnya

Banyak dibutuhkan di Bidang Asuransi, Mengenal Profesi Aktuaris

28 hari lalu

Banyak dibutuhkan di Bidang Asuransi, Mengenal Profesi Aktuaris

Menjadi seorang aktuaris memang tidak mudah karena dalam pekerjaannya mengaplikasikan beberapa ilmu sekaligus seperti matematika hingga statistika.

Baca Selengkapnya