Dana Pemulangan Orang Hilang Belum Dianggarkan

Reporter

Editor

Grace gandhi

Rabu, 20 Januari 2016 04:50 WIB

Sejumlah warga eks Gafatar berada di pemukiman di kawasan Monton Panjang, Kalbar, 19 Januari 2016. Sebanyak 796 warga eks Gafatar yang datang dari Pulau Jawa sejak tiga bulan lalu ini bermukim di lahan pertanian seluas 43 hektar. ANTARA FOTO/Jessica Helena Wuysang

TEMPO.CO, Sleman - Kepolisian Daerah Istimewa Yogyakarta berharap kerja sama dengan pemerintah soal hilangnya banyak orang ditindaklanjuti serius. Jika ada yang sudah ditemukan dan harus dipulangkan, polisi tidak mempunyai anggaran untuk membiayai transportasi orang-orang itu.

Apalagi, menurut Direktur Reserse Kriminal Umum Polda Daerah Istimewa Yogyakarta Komisaris Besar Hudit Wahyudi, kepolisian mendapat laporan ada 79 orang yang hilang. Jika mereka ditemukan semuanya dan berhubungan dengan suatu organisasi tertentu, dibutuhkan banyak biaya. Belum lagi jika ada keluarga yang ingin ikut dalam penjemputan, harus membeli tiket perjalanan dengan biaya sendiri.

"Kantor Kesatuan Bangsa dan Perlindungan Masyarakat merespons positif," kata Hudit, Selasa, 19 Januari 2016.

Di salah satu kamp di Kalimantan Barat, sedikitnya ada sekitar 700 orang yang diduga ikut Gerakan Fajar Nusantara (Gafatar). Mereka sedang didata keberadaan, nama, dan asal daerahnya. Diduga dari Yogyakarta ada ratusan yang ikut program eksodus Gafatar. Namun, dari laporan kehilangan keluarga, hanya 79 orang yang dilaporkan hilang.

"Seperti penjemputan salah satu orang yang dilaporkan hilang juga terkendala biaya orang tua yang akan ikut. Kalau yang mampu, mudah saja, tapi bagaimana dengan yang tidak mampu?" kata Ajun Komisaris Besar Anny Pudjiastuti, Kepala Bidang Humas Polda Daerah Istimewa Yogyakarta.

Karena itu, Anny berharap kerja sama dengan pemerintah daerah juga perlu dibicarakan soal penjemputan orang yang dilaporkan hilang jika sudah ditemukan. Dinas Sosial juga seharusnya terlibat dalam hal-hal yang terjadi di masyarakat ini.

Kepala Badan Kesatuan Bangsa dan Perlindungan Masyarakat Daerah Istimewa Yogyakarta Agung Supriyono mengatakan memulangkan ratusan warga bukanlah perkara mudah. Sebab, anggaran keuangan sudah direncanakan lama.

"Itu kan berbasis anggaran pendapatan dan belanja daerah (APBD)," ujar Agung.

Agung menyatakan anggaran yang dikeluarkan dari APBD harus direncanakan sebelumnya. Sebab, soal hilangnya banyak warga karena diduga ikut salah satu organisasi (Gafatar) berbeda dengan bencana. Jika berkaitan dengan bencana, ada pos anggaran yang tak terduga.

"Untuk memulangkan orang yang hilang dan ditemukan kan belum dianggarkan," kata Agung.




MUH SYAIFULLAH


Berita terkait

Aktivis Laporkan Pj Wali Kota Yogyakarta ke Gubernur DIY hingga Ombudsman, Ini Alasannya

8 hari lalu

Aktivis Laporkan Pj Wali Kota Yogyakarta ke Gubernur DIY hingga Ombudsman, Ini Alasannya

Koalisi Pegiat HAM dan Anti Korupsi melaporkan Pj Wali Kota Yogyakarta Singgih Rahardjo ke Gubernur DIY, Mendagri, KPK dan Ombudsman

Baca Selengkapnya

SAR Timika Hentikan Pencarian ABK KM Papua Jaya 2 yang Diduga Jatuh ke Laut, Empat Hari Tidak Ditemukan

9 hari lalu

SAR Timika Hentikan Pencarian ABK KM Papua Jaya 2 yang Diduga Jatuh ke Laut, Empat Hari Tidak Ditemukan

Penyisiran untuk mencari ABK KM Papua Jaya 2 itu dilakukan sesuai Sarmap Prediction Basarnas Command Center (BBC), namun hasilnya nihil.

Baca Selengkapnya

Temuan Kerangka Manusia Ditimbun di Belakang Rumah di Kabupaten Wonogiri, Ada Bekas Luka Terbakar

14 hari lalu

Temuan Kerangka Manusia Ditimbun di Belakang Rumah di Kabupaten Wonogiri, Ada Bekas Luka Terbakar

Penemuan kerangka manusia yang diduga korban pembunuhan itu berawal dari laporan orang hilang oleh keluarganya.

Baca Selengkapnya

Hari Kartini, Yogyakarta Diramaikan dengan Mbok Mlayu dan Pameran Lukisan Karya Perempuan

15 hari lalu

Hari Kartini, Yogyakarta Diramaikan dengan Mbok Mlayu dan Pameran Lukisan Karya Perempuan

Para perempuan di Yogyakarta memperingati Hari Kartini dengan lomba lari dan jalan kaki, serta membuat pameran lukisan.

Baca Selengkapnya

Tak Hanya Malioboro, Tiga Kampung Wisata di Yogyakarta Ini juga Dilirik Wisatawan saat Libur Lebaran

19 hari lalu

Tak Hanya Malioboro, Tiga Kampung Wisata di Yogyakarta Ini juga Dilirik Wisatawan saat Libur Lebaran

Tiga kampung wisata di Kota Yogyakarta ini paling banyak didatangi karena namanya sudah populer dan mendapat sederet penghargaan.

Baca Selengkapnya

Mengintip Wahana Baru di Taman Pintar Yogyakarta saat Libur Lebaran

30 hari lalu

Mengintip Wahana Baru di Taman Pintar Yogyakarta saat Libur Lebaran

Dua alat peraga baru di Taman Pintar Yogyakarta di antaranya multimedia berupa Videobooth 360 derajat dan Peraga Manual Pump.

Baca Selengkapnya

Viral Karcis Parkir Resmi Ditempeli Tambahan Biaya Titip Helm, Dishub Kota Yogyakarta Bakal Bertindak

34 hari lalu

Viral Karcis Parkir Resmi Ditempeli Tambahan Biaya Titip Helm, Dishub Kota Yogyakarta Bakal Bertindak

Dalam foto yang beredar, terdapat tambahan karcis tidak resmi untuk penitipan helm yang membuat tarif parkir di Yogyakarta membengkak.

Baca Selengkapnya

BMKG Yogyakarta Keluarkan Peringatan Cuaca Ekstrem, Wisatawan Perlu Waspada saat ke Pantai

54 hari lalu

BMKG Yogyakarta Keluarkan Peringatan Cuaca Ekstrem, Wisatawan Perlu Waspada saat ke Pantai

Seorang wisatawan asing asal Hungaria juga dilaporkan sempat terseret ombak tinggi saat sedang melancong di Pantai Ngandong, Gunungkidul, Yogyakarta.

Baca Selengkapnya

Satu Keluarga Pemain Ski Hilang di Zermatt Swiss

57 hari lalu

Satu Keluarga Pemain Ski Hilang di Zermatt Swiss

Lima dari total orang hilang di gunung Tte Blanche Swiss tersebut adalah satu keluarga.

Baca Selengkapnya

Yogyakarta Tutup TPA Piyungan, Bagaimana Pengelolaan Sampah Destinasi Wisata Itu di Masa Depan?

8 Maret 2024

Yogyakarta Tutup TPA Piyungan, Bagaimana Pengelolaan Sampah Destinasi Wisata Itu di Masa Depan?

Penutupan TPA Piyungan diharapkan bakal menjadi tonggak perubahan dalam pengelolaan sampah di Yogyakarta.

Baca Selengkapnya