Hadapi MEA, BI Jember Dorong Penguatan Pasar Produk Organik  

Reporter

Rabu, 20 Januari 2016 04:10 WIB

Sayur organik produksi Bantul, Yogyakarta.(TEMPO/Shinta Maharani)

TEMPO.CO, Lumajang - Kepala Kantor Perwakilan Bank Indonesia di Jember Achmad Bunyamin mengatakan BI berkomitmen mendorong penguatan pasar produk organik dalam menghadapi Masyarakat Ekonomi ASEAN (MEA). Daerah tidak perlu takut dengan MEA.

"Untuk barang pasar atau pertanian yang tidak membutuhkan teknologi, yang sophisticated atau canggih, saya rasa kita masih bisa bersaing," kata Bunyamin ketika menghadiri penandatangan kesepahaman (MOU) Pengembangan Klaster Padi Organik di Desa Banyuputih Kidul, Kecamatan Jatiroto, Kabupaten Lumajang, Jawa Timur, Selasa, 19 Januari 2016.

Untuk sektor pertanian, asal ada pembimbingan atau pelatihan, para petani sudah cukup siap. "Mereka ini sebetulnya sudah setiap hari atau mendarah daging, cuma kalau ada teknologi yang lebih terkini, mereka harus bisa membuka diri," kata Bunyamin.

Menurut dia, teknologi yang lebih bagus tidak harus canggih. Tapi bisa jadi yang lebih sederhana dan bisa menaikkan produktivitas serta menjadikan mutu lebih bagus.

BI Jember membawahi lima kabupaten di ujung timur Pulau Jawa, yakni Kabupaten Lumajang, Jember, Bondowoso, Situbondo, dan Banyuwangi. "Kekuatan lima kabupaten ini ada di pertanian sebenarnya. Dari persentase PDRB, persentasenya 50 persen sampai 60 persen," kata Bunyamin.

Untuk produk organik, Bunyamin berujar, potensi pasar sangat terbuka lebar. "Kami selalu ada kluster. Salah satunya ini (padi organik)."

Produk organik ini pangsa pasarnya banyak. "Organik sekarang pangsanya banyak. Yang suka kesehatan akan cenderung makan yang organik dan pangsanya besar," kata Bunyamin.

Bunyamin menegaskan, untuk memenuhi kebutuhan lima kabupaten ini saja, jumlah produksinya masih belum cukup. "Selalu kekurangan. Karena itu, kami genjot seperti itu."

Kepala Bidang Pengolahan Pemasaran Hasil Pertanian Dinas Pertanian dan Peternakan Jawa Timur Bambang Heriyanto mengatakan produk padi organik yang dihasilkan harus dalam arti yang sebenarnya. "Organik yang disertifikasi oleh lembaga yang bersertifikasi," katanya.

Heriyanto berharap, nanti bisa diintegrasikan dengan Dinas Pertanian Jawa Timur dalam mensertifikasi produk-produk organik. Pemerintah Jawa Timur akan memfasilitasi pendanaan bagi kelompok tani yang akan melakukan sertifikasi. "Biayanya tidak sedikit."




DAVID PRIYASIDHARTA

Berita terkait

Tak Hanya Naikkan BI Rate, BI Rilis 5 Kebijakan Moneter Ini untuk Jaga Stabilitas Rupiah

7 jam lalu

Tak Hanya Naikkan BI Rate, BI Rilis 5 Kebijakan Moneter Ini untuk Jaga Stabilitas Rupiah

Gubernur BI Perry Warjiyo membeberkan lima aksi BI untuk menjaga stabilitas nilai tukar rupiah di tengah ketidakpastian pasar keuangan global.

Baca Selengkapnya

Bos BI Yakin Rupiah Terus Menguat hingga Rp 15.800 per Dolar AS, Ini 4 Alasannya

9 jam lalu

Bos BI Yakin Rupiah Terus Menguat hingga Rp 15.800 per Dolar AS, Ini 4 Alasannya

Gubernur BI Perry Warjiyo yakin nilai tukar rupiah terhadap dolar AS akan menguat sampai akhir tahun ke level Rp 15.800 per dolar AS.

Baca Selengkapnya

Inflasi April Hanya 0,25 Persen, BI Ungkap Pemicunya

15 jam lalu

Inflasi April Hanya 0,25 Persen, BI Ungkap Pemicunya

BI menyebut inflasi IHK pada April 2024 tetap terjaga dalam kisaran sasaran 2,51 persen, yakni 0,25 persen mtm.

Baca Selengkapnya

Ekonomi NTB Tumbuh Positif, Ekspor Diprediksi Meningkat

2 hari lalu

Ekonomi NTB Tumbuh Positif, Ekspor Diprediksi Meningkat

Perkembangan ekonomi Provinsi Nusa Tenggara Barat (NTB) 2023 tumbuh positif.

Baca Selengkapnya

Meski BI Rate Naik, PNM Tak Berencana Naikkan Suku Bunga Kredit

3 hari lalu

Meski BI Rate Naik, PNM Tak Berencana Naikkan Suku Bunga Kredit

PNM menegaskan tidak akan menaikkan suku bunga dasar kredit meskipun BI telah menaikkan BI Rate menjadi 6,25 persen.

Baca Selengkapnya

BRI Klaim Kantongi Izin Penggunaan Alipay

3 hari lalu

BRI Klaim Kantongi Izin Penggunaan Alipay

Bank Rakyat Indonesia atau BRI mengklaim telah mendapatkan izin untuk memproses transaksi pengguna Alipay.

Baca Selengkapnya

Suku Bunga Acuan Naik Jadi 6,25 Persen, BCA Belum akan Ikuti

4 hari lalu

Suku Bunga Acuan Naik Jadi 6,25 Persen, BCA Belum akan Ikuti

BCA belum akan menaikkan suku bunga, pasca BI menaikkan suku bunga acuan ke angka 6,25 persen.

Baca Selengkapnya

Kenaikan BI Rate Berpotensi Tekan Penyaluran Kredit

4 hari lalu

Kenaikan BI Rate Berpotensi Tekan Penyaluran Kredit

Kenaikan suku bunga acuan Bank Indonesia (BI Rate) menjadi 6,25 persen bisa berdampak pada penyaluran kredit.

Baca Selengkapnya

BI Perluas Cakupan Sektor Prioritas KLM untuk Dukung Pertumbuhan Kredit

4 hari lalu

BI Perluas Cakupan Sektor Prioritas KLM untuk Dukung Pertumbuhan Kredit

BI mempersiapkan perluasan cakupan sektor prioritas Kebijakan Insentif Likuiditas Makroprudensial (KLM).

Baca Selengkapnya

BI Optimistis Pertumbuhan Ekonomi Naik 4,7-5,5 Persen Tahun Ini

5 hari lalu

BI Optimistis Pertumbuhan Ekonomi Naik 4,7-5,5 Persen Tahun Ini

BI sedang mempersiapkan instrumen insentif agar mendorong pertumbuhan ekonomi.

Baca Selengkapnya