Fadli Zon Singgung Harmoni Islam dan Demokrasi Indonesia  

Reporter

Editor

Pruwanto

Selasa, 19 Januari 2016 10:17 WIB

Wakil Ketua DPR Fadli Zon memakai jam tangan Hublot Spirit of Big Bang King Gold Ceramic saat memberikan keterangan kepada wartawan mengenai pertemuan dengan Donald Trump di Kompleks Parlemen Senayan, Jakarta, 14 September 2015. ANTARA FOTO

TEMPO.CO, Jakarta - Wakil Ketua Dewan Perwakilan Rakyat Fadli Zon menyatakan Indonesia telah sukses menjalani konsolidasi demokrasi setelah reformasi 1998. Sebagai negara dengan populasi muslim terbesar di dunia, Indonesia membuktikan diri sebagai negara yang bisa menumbuhkan Islam dan demokrasi secara harmonis.

"Sejak 1998, walaupun memiliki tantangan cukup besar, Indonesia dapat dikatakan telah berhasil melakukan konsolidasi demokrasi," kata Fadli saat menyampaikan pidato berjudul Building the Tools of Democracy and Citizen Engagement dalam Annual Meeting of the Asia Pacific Parliamentary Forum di Vancouver, Kanada, Senin, 18 Januari 2016.

Menurut politikus Partai Gerakan Indonesia Raya ini, konsolidasi demokrasi selama 17 tahun terakhir dilakukan secara prosedural dan substansial. Secara institusional-prosedural, ucap dia, terdapat beberapa perkembangan yang dapat dilihat dari terlaksananya amendemen konstitusi.

"Telah terlaksana pula pemilu presiden dan legislatif secara langsung, penghargaan pada hak asasi manusia, pembentukan lembaga pemberantasan korupsi yang bernama KPK, serta pelaksanaan pilkada serentak di 269 daerah yang tertib dan aman," ucapnya.

Fadli berujar, demokrasi di setiap negara harus dibangun berdasarkan budaya dan sejarahnya. "Democracy is not one size-fit all solution. Karena itu, demokrasi Indonesia tidak hanya menekankan pada demokrasi politik, tapi juga demokrasi ekonomi dan demokrasi sosial," tuturnya.

Pada 17-21 Januari 2016, berlangsung 24th Annual Meeting of the Asia-Pacific Parliamentary Forum di Vancouver, Kanada. Pertemuan tahun ini membahas tiga isu besar, yakni politik dan keamanan, ekonomi dan perdagangan, serta kerja sama kawasan Asia-Pasifik.

Ini merupakan forum bagi lembaga legislatif negara-negara Asia-Pasifik yang dibentuk pada 1991 oleh sembilan negara. Indonesia menjadi satu dari sembilan negara itu. Pertemuan ini juga dihadiri 20 delegasi, seperti dari Jepang, Australia, Rusia, Korea Selatan, Cina, Australia, dan Selandia Baru.

ANGELINA ANJAR SAWITRI




Berita terkait

Ketahui 3 Aturan Baru Tentang Kepala Desa Dalam UU Desa

1 hari lalu

Ketahui 3 Aturan Baru Tentang Kepala Desa Dalam UU Desa

Pemerintah akhirnya mengesahkan UU Desa terbaru yang telah diteken Jokowi dan diwacanakan perubahannya sejak Mei 2022. Apa saja aturan barunya?

Baca Selengkapnya

Permintaan Tambah Masa Jabatan Kepala Desa Dikabulkan, Kok Bisa?

1 hari lalu

Permintaan Tambah Masa Jabatan Kepala Desa Dikabulkan, Kok Bisa?

Permintaan para kepala desa agar masa jabatannya ditambah akhirnya dikabulkan pemerintah. Samakah hasilnya dengan UU Desa?

Baca Selengkapnya

DPR Agendakan Rapat Evaluasi Pemilu 2024 dengan KPU pada 15 Mei

1 hari lalu

DPR Agendakan Rapat Evaluasi Pemilu 2024 dengan KPU pada 15 Mei

KPU sebelumnya tidak menghadiri undangan rapat Komisi II DPR karena bertepatan dengan masa agenda sidang sengketa Pilpres 2024.

Baca Selengkapnya

Demo Dukung Palestina di Kampus AS Diberangus Polisi, PM Bangladesh: Sesuai Demokrasi?

1 hari lalu

Demo Dukung Palestina di Kampus AS Diberangus Polisi, PM Bangladesh: Sesuai Demokrasi?

Perdana Menteri Bangladesh Sheikh Hasina mengkritik pemerintah Amerika Serikat atas penggerebekan terhadap protes mahasiswa pro-Palestina

Baca Selengkapnya

Amnesty Desak DPR dan Pemerintah Buat Aturan Ketat Impor Spyware

1 hari lalu

Amnesty Desak DPR dan Pemerintah Buat Aturan Ketat Impor Spyware

Amnesty mendesak DPR dan pemerintah membuat peraturan ketat terhadap spyware yang sangat invasif dan dipakai untuk melanggar HAM

Baca Selengkapnya

KPK Temukan Dokumen dan Bukti Elektronik soal Proyek Pengadaan Rumah Dinas saat Geledah Kantor Setjen DPR

2 hari lalu

KPK Temukan Dokumen dan Bukti Elektronik soal Proyek Pengadaan Rumah Dinas saat Geledah Kantor Setjen DPR

KPK menemukan beberapa dokumen yang berhubungan dengan proyek dugaan korupsi pengadaan perlengkapan rumah dinas DPR dalam penggeledahan.

Baca Selengkapnya

Presiden Jokowi dalam Sorotan Aksi Hari Buruh Internasional Kemarin

3 hari lalu

Presiden Jokowi dalam Sorotan Aksi Hari Buruh Internasional Kemarin

Aksi Hari Buruh Internasional pada Rabu kemarin menyoroti janji reforma agraria Presiden Jokowi. Selain itu, apa lagi?

Baca Selengkapnya

Massa Aksi May Day Bakar Baliho Jokowi dan Hakim MK Sebagai Bentuk Kekecewaan

3 hari lalu

Massa Aksi May Day Bakar Baliho Jokowi dan Hakim MK Sebagai Bentuk Kekecewaan

Peserta aksi Hari Buruh Internasional atau May Day membakar baliho bergambar Presiden Jokowi di kawasan Patung Arjuna Wijaya, Jakpus

Baca Selengkapnya

Said Iqbal Yakin Partai Buruh Masuk Senayan pada Pemilu 2029

3 hari lalu

Said Iqbal Yakin Partai Buruh Masuk Senayan pada Pemilu 2029

Presiden Partai Buruh Said Iqbal menyakini partainya masuk ke Senayan pada pemilu 2029 mendatang.

Baca Selengkapnya

KPK Geledah Gedung Setjen DPR, Simak 5 Poin tentang Kasus Ini

3 hari lalu

KPK Geledah Gedung Setjen DPR, Simak 5 Poin tentang Kasus Ini

KPK melanjutkan penyelidikan kasus dugaan korupsi pengadaan sarana kelengkapan rumah jabatan anggota DPR RI tahun anggaran 2020

Baca Selengkapnya