Azan, Pelaku Teror Bom Thamrin, dari Keluarga Tak Mampu

Reporter

Senin, 18 Januari 2016 21:32 WIB

Suasana beberapa saat setelah serangan bom dan tembakan di kawasan Thamrin, Jakarta Pusat, 14 Januari 2016. TEMPO/Ridian Eka Saputra

TEMPO.CO, Indramayu-Rumah orangtua Ahmad Muhazan alias Azan yang terletak di RT 04/ RW 01 Blok Desa, Desa Kedungwungu, Kecamatan Krangkeng, Kabupaten Indramayu memprihatinkan. Azan adalah salah seorang pelaku teror bom di kawasan Jalan M.H. Thamrin yang meledakkan diri di gerai Starbucks pada Kamis pekan lalu.

Ubin lantai rumah tersebut banyak yang mengelupas dan berdebu. Dindingnya pun telah lapuk. Tak banyak perabotan di dalam rumah tersebut. Di rumah sederhana itulah pasangan Syahroni, 55 tahun, dan Maemunah, 52 tahun, tinggal.

Pasangan itu dikaruniai lima anak. Azan merupakan anak ketiga. Untuk menghidupi keluarganya, Syharoni bekerja sebagai buruh tani. Namun sejak beberapa tahun lalu Syahroni lumpuh akibat stroke dan komplikasi. Ia hanya bisa terbaring lemah di atas tempat tidur.

Untuk menyambung hidup, Maemunah membuka warung kecil-kecilan di depan rumahnya. Namun karena modalnya terbatas, Maemunah hanya bisa berjualan makanan ringan.

Miftah Hariri, seorang tetangga Maemunah, mengatakan orang tua Azan memang tergolong tidak mampu. Untuk memenuhi kebutuhan hidup sehari-hari, kata dia, mereka lebih banyak dibantu oleh anak-anaknya. Anak pertama pasangan tersebut telah menikah dan tinggal di Subang. “Tapi jarang pulang,” kata Miftah.

Sedangkan anak kedua tinggal bersama suaminya dan membuka usaha vulkanisir ban di Jakarta Timur. Sekitar 2011 hingga 2012 Azan pernah ikut di tempat usaha kakak iparnya tersebut.

Adik lakik-laki Azan juga telah menikah. Namun ia harus bekerja serabutan untuk memenuhi kebutuhan hidup keluarganya. Adapun adik bungsu Azan, perempuan, memilih berhenti dari pelayan di sebuah toko makanan ringan untuk merawat ayahnya. “Azan sering pulang, terutama sejak ayahnya sakit,” kata Miftah.

Anggota Dewan Perwakilan Rakyat Daerah Kabupaten Indramayu dari daerah pemilihan Kecamatan Krangkeng, Azun Mauzun, mengaku prihatin dengan kondisi perekonomian keluarga Azan yang sempat mengandalkan pemasukan dari buruh tani. “Upah buruh tani harian di sini rata-rata Rp 50 ribu per hari,” kata Azun.

Krangkeng, menurut Azun, termasuk daerah yang kurang subur. Areal pertaniannya digarap dengan mengandalkan sistem tadah hujan, sehingga rata-rata hanya panen sekali dalam setahun.

Keterbatasan ekonomi itulan, kata Azun, yang menyebabkan orang tuanya menyekolahkan Azan ke Pondok Pesantren Miftahul Huda di Subang tanpa biaya. Azun menduga kesulitan ekonomi itu turut menjerumuskan Azan pada kelompok aliran radikal hingga akhirnya terseret ke dalam jaringan pelaku teror bom di Jalan Thamrin, Jakarta.

IVANSYAH

Berita terkait

Polri: 75 Motor dan 50 Mobil Listrik Ikut Kawal VVIP di World Water Forum Bali

5 jam lalu

Polri: 75 Motor dan 50 Mobil Listrik Ikut Kawal VVIP di World Water Forum Bali

Polri menyatakan kendaraan listrik untuk pengamanan World Water Forum ke-10 di Bali pada 18-25 Mei 2024 telah siap digunakan.

Baca Selengkapnya

Bareskrim Ungkap Kasus Manipulasi Data Gunakan Email Palsu yang Rugikan Perusahaan Singapura Rp 32 Miliar

8 jam lalu

Bareskrim Ungkap Kasus Manipulasi Data Gunakan Email Palsu yang Rugikan Perusahaan Singapura Rp 32 Miliar

Direktorat Tindak Pidana Siber Bareskrim Polri mengungkap kasus manipulasi data menggunakan email palsu dan memanfaatkan informasi data untuk menipu.

Baca Selengkapnya

Tak Kebal Aturan Ganjil-Genap, Apa yang Masuk Kategori Pelat Nomor Khusus?

14 jam lalu

Tak Kebal Aturan Ganjil-Genap, Apa yang Masuk Kategori Pelat Nomor Khusus?

Apa itu pelat nomor khusus dan bagaimana aturannya termasuk saat masuk wilayah sistem ganjil-genap?

Baca Selengkapnya

Polri Tangkap 28.861 Tersangka Kasus Narkoba Sejak September 2023

16 jam lalu

Polri Tangkap 28.861 Tersangka Kasus Narkoba Sejak September 2023

Polisi juga telah menangani 10 kasus narkoba menonjol sejak 14 Maret hingga 6 Mei 2024.

Baca Selengkapnya

Ancaman Polri kepada Personel yang Terbukti Gunakan Narkoba

18 jam lalu

Ancaman Polri kepada Personel yang Terbukti Gunakan Narkoba

Polri bakal langsung memecat anggota kepolisian yang terbukti mengkonsumsi narkoba.

Baca Selengkapnya

Soal Alat Sadap IMSI Catcher di Indonesia, Ini Kata Bos Polus Tech

2 hari lalu

Soal Alat Sadap IMSI Catcher di Indonesia, Ini Kata Bos Polus Tech

Bos Polus Tech mengakui kesulitan untuk mengawasi penggunaan alat sadap oleh pembeli.

Baca Selengkapnya

TPNPB-OPM Tanggapi Rencana TNI-Polri Kerahkan Pasukan Tambahan di Intan Jaya

2 hari lalu

TPNPB-OPM Tanggapi Rencana TNI-Polri Kerahkan Pasukan Tambahan di Intan Jaya

Menurut Sebby Sambom, penambahan pasukan itu tak memengaruhi sikap TPNPB-OPM.

Baca Selengkapnya

Cara Kerja Teknologi Pengintai Asal Israel yang Masuk Indonesia: Palsukan Situs Berita

3 hari lalu

Cara Kerja Teknologi Pengintai Asal Israel yang Masuk Indonesia: Palsukan Situs Berita

Sejumlah perusahaan asal Israel diduga menjual teknologi pengintaian atau spyware ke Indonesia. Terungkap dalam investigasi gabungan Tempo dkk

Baca Selengkapnya

Syarat Penerimaan Polri Lengkap 2024 dan Cara Daftarnya

3 hari lalu

Syarat Penerimaan Polri Lengkap 2024 dan Cara Daftarnya

Berikut ini syarat penerimaan SIPSS, Taruna Akpol, Bintara, dan Tamtama Polri 2024 serta tata cara pendaftarannya yang perlu diketahui.

Baca Selengkapnya

Amnesty Desak DPR dan Pemerintah Buat Aturan Ketat Impor Spyware

4 hari lalu

Amnesty Desak DPR dan Pemerintah Buat Aturan Ketat Impor Spyware

Amnesty mendesak DPR dan pemerintah membuat peraturan ketat terhadap spyware yang sangat invasif dan dipakai untuk melanggar HAM

Baca Selengkapnya