Pasukan Gabungan Buru Teroris di Kawasan Poso Pesisir

Reporter

Editor

Elik Susanto

Senin, 18 Januari 2016 18:13 WIB

Sejumlah personil Brimob berpatroli menyisir wilayah Dusun Gantinadi, Desa Tangkura, Poso, Sulteng, 14 Maret 2015. Patroli rutin yang disebut operasi Camar Maleo ini digelar selama tiga bulan dan akan berakhir pada 26 Maret. ANTARA/Zainuddin MN

TEMPO.CO, Jakarta - Pasukan gabungan Polri dan TNI meningkatkan jumlah personel guna menyisir Desa Taunca, Poso Pesisir, Kabupaten Poso, Sulawesi Tengah. Penyisiran ini bertujuan mencari jaringan teroris, menyusul laporan adanya orang mencurigakan yang berkeliaran setelah baku tembak antara aparat dan kelompok sipil bersenjata pada Jumat, 15 Januari 2016.

Kepala Polres Poso Ajun Komisaris Besar Ronny Suseno mengatakan polisi menambah jumlah personel Brimob dan TNI untuk mengejar sisa-sisa teroris di Kecamatan Poso Pesisir. Pengejaran ini dilakukan setelah seorang anggota teroris tewas tertembak.

Ronny tidak merinci jumlah personel Brimob dan TNI yang dikerahkan. Namun, saat baku tembak dengan teroris pada Jumat lalu, sebanyak 60 anggota Brimob dan TNI diturunkan. Di Kecamatan Poso Pesisir terdeteksi 15-an anggota teroris. "Operasi pengejaran ditingkatkan dengan personel yang lebih banyak," katanya, Senin, 18 Januari 2016.

Penambahan personel pasukan itu, kata Ronny, juga untuk mengamankan warga Desa Taunca agar tetap merasa aman dalam beraktivitas. Sejumlah pos pengamanan dibangun di desa itu dan kegiatan razia ditingkatkan. "Sampai saat ini pasukan kami masih mengadakan penyisiran di Desa Taunca."

Ketika ditanya ihwal identitas warga sipil bersenjata yang tertembak dalam kontak senjata itu, Ronny mengatakan proses identifikasi masih berlangsung. Jenazah korban masih di RS Bhayangkara Palu.

Operasi pengejaran gembong teroris Santoso alias Abu Wardah dan pengikutnya itu terus ditingkatkan ke berbagai wilayah di luar Desa Taunca. Lokasi persembunyian pelaku teror sudah ditutup rapat. Inilah Operasi Tinombala yang didukung Mabes Polri.

Pemimpin Operasi Tinombala, Komisaris Besar Leo Bona Lubis, mengatakan seusai kontak tembak pada Jumat lalu, aparatnya mengamankan barang bukti berupa 11 bom molotov.

Gubernur Sulawesi Barat Anwar Adnan Saleh mengatakan pengawasan terhadap pelarian teroris Poso ditingkatkan. Anwar mengaku telah berkoordinasi dengan pimpinan Komando Daerah Militer VII/Wirabuana serta pimpinan Kepolisian Daerah Sulawesi Selatan dan Barat.

Anwar mengusulkan pembentukan Komando Distrik Militer di Kabupaten Mamuju Utara dan Kabupaten Mamasa. Mamuju Utara dianggap rawan karena berbatasan langsung dengan Sulawesi Tengah. Adapun Mamasa memiliki rekam jejak gerakan terorisme. Pengerahan bantuan pasukan pengamanan dari TNI-Polri, menurut dia, sudah disebar di daerah perbatasan.

ANTARA | TRI YARI KURNIAWAN

Berita terkait

Cara Kerja Teknologi Pengintai Asal Israel yang Masuk Indonesia: Palsukan Situs Berita

4 jam lalu

Cara Kerja Teknologi Pengintai Asal Israel yang Masuk Indonesia: Palsukan Situs Berita

Sejumlah perusahaan asal Israel diduga menjual teknologi pengintaian atau spyware ke Indonesia. Terungkap dalam investigasi gabungan Tempo dkk

Baca Selengkapnya

Syarat Penerimaan Polri Lengkap 2024 dan Cara Daftarnya

20 jam lalu

Syarat Penerimaan Polri Lengkap 2024 dan Cara Daftarnya

Berikut ini syarat penerimaan SIPSS, Taruna Akpol, Bintara, dan Tamtama Polri 2024 serta tata cara pendaftarannya yang perlu diketahui.

Baca Selengkapnya

Amnesty Desak DPR dan Pemerintah Buat Aturan Ketat Impor Spyware

1 hari lalu

Amnesty Desak DPR dan Pemerintah Buat Aturan Ketat Impor Spyware

Amnesty mendesak DPR dan pemerintah membuat peraturan ketat terhadap spyware yang sangat invasif dan dipakai untuk melanggar HAM

Baca Selengkapnya

Investigasi Tempo dan Amnesty International: Produk Spyware Israel Dijual ke Indonesia

1 hari lalu

Investigasi Tempo dan Amnesty International: Produk Spyware Israel Dijual ke Indonesia

Investigasi Amnesty International dan Tempo menemukan produk spyware dan pengawasan Israel yang sangat invasif diimpor dan disebarkan di Indonesia.

Baca Selengkapnya

Soal Kematian Brigadir RAT, Kompolnas Ungkap Sejumlah Kejanggalan

1 hari lalu

Soal Kematian Brigadir RAT, Kompolnas Ungkap Sejumlah Kejanggalan

Kompolnas menilai masih ada sejumlah kejanggalan dalam kasus kematian Brigadir RAT.

Baca Selengkapnya

Kata Komnas HAM Papua soal Permintaan TPNPB-OPM Warga Sipil Tinggalkan Kampung Pogapa: Wajar Demi Keselamatan

2 hari lalu

Kata Komnas HAM Papua soal Permintaan TPNPB-OPM Warga Sipil Tinggalkan Kampung Pogapa: Wajar Demi Keselamatan

Komnas HAM Papua menyatakan permintaan TPNPB-OPM bukan sesuatu yang berlebihan.

Baca Selengkapnya

Korlantas Polri Tegaskan Pelat Dinas Berkode ZZ Harus Patuhi Aturan Ganjil Genap

2 hari lalu

Korlantas Polri Tegaskan Pelat Dinas Berkode ZZ Harus Patuhi Aturan Ganjil Genap

Korlantas Polri memastikan pelat nomor khusus kendaraan dinas berkode 'ZZ' harus tetap mematuhi aturan ganjil genap.

Baca Selengkapnya

Korlantas Ungkap Banyak Lembaga Negara Buat Pelat Dinas Tapi Tak Tercatat di Database Polri

2 hari lalu

Korlantas Ungkap Banyak Lembaga Negara Buat Pelat Dinas Tapi Tak Tercatat di Database Polri

Korlantas Polri mengungkap, terdapat banyak lembaga negara yang membuat pelat kendaraan dinas dan STNK khusus sendiri.

Baca Selengkapnya

Komnas HAM Inisiasi Penilaian untuk Kementerian dan Lembaga, Ini Kategori Hak yang Dinilai

2 hari lalu

Komnas HAM Inisiasi Penilaian untuk Kementerian dan Lembaga, Ini Kategori Hak yang Dinilai

Komnas HAM menggunakan 127 indikator untuk mengukur pemenuhan kewajiban negara dalam pelaksanaan HAM.

Baca Selengkapnya

TNI-Polri Bahas Penyalahgunaan Plat Kendaraan hingga Konflik Antaranggota

2 hari lalu

TNI-Polri Bahas Penyalahgunaan Plat Kendaraan hingga Konflik Antaranggota

Yusri juga berharap, TNI dan Polri memiliki frekuensi yang sama dalam mengatasi berbagai permasalahan itu.

Baca Selengkapnya