Ibu Ini Bingung, Anaknya Dibawa Mantan Suami Gabung Gafatar

Reporter

Editor

Agung Sedayu

Senin, 18 Januari 2016 15:26 WIB

Formulir organisasi Gerakan Fajar Nusantara (Gafatar) diperlihatkan di kawasan Alauddin, Makassar, Sulawesi Selatan, 13 Januari 2016. Pasangan Hasrini Hafid dan suaminya Abdul Kadri Nasir dilaporkan hilang oleh orangtuanya sejak November 2015 lalu. TEMPO/IqbaL lubis

TEMPO.CO, Depok - Ambarani, 32 tahun, warga Depok, kelimpungan. Pasalnya, dua orang anaknya hilang dibawa mantan suaminya, Amarullah, 37 tahun, sejak 18 November tahun lalu. Hingga kini, ia tidak tahu di mana keberadaan kedua anaknya. Ambar yakin mantan suaminya itu membawa dua anaknya bergabung dengan Gerakan Fajar Nusantara atau Gafatar.

Amarullah menjemput dua anaknya saat pulang sekolah. "Bahkan KK dan akta kelahiran anak saya juga dibawa," kata Ambarani di rumah mantan mertuanya di RT 1 RW 6, Nomor 47, Kelurahan Tanah Baru, Kecamatan Beji, Senin, 18 Januari 2016.

Atas kehilangan anak yang dibawa mantan suaminya itu, Ambarani sudah melaporkan ke Polsek Pasar Minggu dan Polres Jakarta Selatan pada 25 November 2015. Satu hari setelahnya, dia juga melaporkan ke Komnas Anak. "Tapi dari polisi tidak bisa berbuat apa-apa. Mereka bilang tidak bisa ditindaklanjuti karena ikut bapak kandung," ujarnya.

Ia yakin mantan suaminya ikut Gafatar karena Al Qiadah bermetamorfosis menjadi organisasi massa tersebut. Di Depok, jemaah Al Qiadah cukup banyak dan berkelompok. "Pertemuan kelompok setiap pekan. Kalau pertemuan besarnya sebulan sekali. Setiap hari ada pengajian tafsir Al-Quran," ujarnya.

Nurlaela, kakak Amarullah, mengatakan sudah dua bulan tidak bisa berkomunikasi dengan kedua adiknya dan anak-anaknya. Amarullah terakhir pernah datang ke rumah keluarga pada November 2015. Setelah itu, kedua adiknya tidak bisa dihubungi.

Kakak Amarullah, Muhammad Soleh, 38 tahun, juga ikut menghilang. Soleh membawa serta istrinya, Santi, 35 tahun, dan tiga anaknya. Ambar yakin Amarullah dan Soleh hilang karena ikut Gafatar. "Saya yakin hilang karena ikut Gafatar. Sebab, mereka berdua sudah ikut ajaran Al Qiadah ajaran Ahmad Musadek sejak 2004," kata Nurlaela.

Ambar mengaku pernah ikut ajaran Musadek di pengajian Al Qiadah sejak 2004-2005. Dia ikut karena diajak suaminya. "Pertama suami saya ikut kakaknya, Soleh. Lalu setelah ikut, suami saya ngajak saya," ucapnya. Namun Ambar tidak mau mengikuti ajaran Al Qiadah karena tidak sejalan dengan keyakinannya. Al Qiadah mengajarkan salat hanya untuk mereka yang beriman. "Salat, puasa tidak diwajibkan," ujarnya.

IMAM HAMDI

Berita terkait

SAR Timika Hentikan Pencarian ABK KM Papua Jaya 2 yang Diduga Jatuh ke Laut, Empat Hari Tidak Ditemukan

5 hari lalu

SAR Timika Hentikan Pencarian ABK KM Papua Jaya 2 yang Diduga Jatuh ke Laut, Empat Hari Tidak Ditemukan

Penyisiran untuk mencari ABK KM Papua Jaya 2 itu dilakukan sesuai Sarmap Prediction Basarnas Command Center (BBC), namun hasilnya nihil.

Baca Selengkapnya

Alasan PKS Usung Kader Internal di Pilkada 2024 Kota Depok

9 hari lalu

Alasan PKS Usung Kader Internal di Pilkada 2024 Kota Depok

Imam Budi Hartono akan melanjutkan RPJMD Kota Depok 2021-2026 jika terpilih pada Pilkada 2024.

Baca Selengkapnya

Temuan Kerangka Manusia Ditimbun di Belakang Rumah di Kabupaten Wonogiri, Ada Bekas Luka Terbakar

11 hari lalu

Temuan Kerangka Manusia Ditimbun di Belakang Rumah di Kabupaten Wonogiri, Ada Bekas Luka Terbakar

Penemuan kerangka manusia yang diduga korban pembunuhan itu berawal dari laporan orang hilang oleh keluarganya.

Baca Selengkapnya

Golkar Jajaki Koalisi dengan PKS Hadapi Pilkada Depok 2024

22 hari lalu

Golkar Jajaki Koalisi dengan PKS Hadapi Pilkada Depok 2024

Ketua DPD Golkar Kota Depok Farabi A. Arafiq telah bertemu dengan Ketua DPD PKS Kota Depok Imam Budi Hartono untuk menjajaki koalisi di Pilkada Depok.

Baca Selengkapnya

Satu Keluarga Pemain Ski Hilang di Zermatt Swiss

53 hari lalu

Satu Keluarga Pemain Ski Hilang di Zermatt Swiss

Lima dari total orang hilang di gunung Tte Blanche Swiss tersebut adalah satu keluarga.

Baca Selengkapnya

Geger Rekapitulasi Suara di Kota Depok: Dugaan Intimidasi hingga Viral Surat PPK Mundur

57 hari lalu

Geger Rekapitulasi Suara di Kota Depok: Dugaan Intimidasi hingga Viral Surat PPK Mundur

Proses rekapitulasi penghitungan suara di Kota Depok diwarnai dugaan intimidasi. Proses rekapitulasi sempat terhenti.

Baca Selengkapnya

Bawaslu: Satu Petugas Pengawas Pemilu di Papua Tengah Hilang dan Belum Ditemukan

27 Februari 2024

Bawaslu: Satu Petugas Pengawas Pemilu di Papua Tengah Hilang dan Belum Ditemukan

Bawaslu menyebut petugas pengawas Pemilu asal Papua Tengah itu dilaporkan hilang sejak 11 Februari lalu.

Baca Selengkapnya

Tanggal 3 Februari Hari Apa? Ada Perayaan Hari Cincin Pernikahan

3 Februari 2024

Tanggal 3 Februari Hari Apa? Ada Perayaan Hari Cincin Pernikahan

Tanggal 3 Februari hari apa? Hari ini diperingati sebagai hari cincin pernikahan, hari orang hilang, hingga hari perawan suyapa.

Baca Selengkapnya

Akun X Aksi Kamisan Mendadak Hilang

17 Januari 2024

Akun X Aksi Kamisan Mendadak Hilang

KontraS menyampaikan bahwa pihaknya sedang berusaha untuk memulihkan akun X Aksi Kamisan @aksikamisan.

Baca Selengkapnya

Politikus PDIP Sebut Relokasi Paksa Siswa SDN Pondok Cina 1 Bukti Keangkuhan Penguasa Depok

11 Januari 2024

Politikus PDIP Sebut Relokasi Paksa Siswa SDN Pondok Cina 1 Bukti Keangkuhan Penguasa Depok

Wakil Ketua DPRD Kota Depok dari Fraksi PDIP, Hendrik Tangke Allo, menilai relokasi paksa siswa SDN Pondok Cina 1 bukti keangkuhan penguasa Depok.

Baca Selengkapnya