Pulang dari Sawah, Petani Tewas Disambar Petir
Editor
Kukuh S Wibowo Surabaya
Senin, 18 Januari 2016 12:58 WIB
TEMPO.CO, Bojonegoro - Suradji, 45 tahun, warga Dusun Petak, Desa Beged, Kecamatan Gayam, Kabupaten Bojonegoro, Jawa Timur, tewas disambar petir, Minggu petang kemarin. Korban diduga tersambar petir saat dalam perjalanan pulang dari sawah.
Mayat korban ditemukan pertama kali oleh Mariyadi, saudara iparnya, sekitar pukul 19.30 di Dusun Sambong, Desa Purwosari, Kecamatan Purwosari, Bojonegoro. Tubuh korban dalam posisi tengkurap dan terdapat bekas luka bakar.
Jenasah Suradji kemudian dibawa ke Pusat Kesehatan Masyarakat Purwosari. Dari visum luar yang dilakukan dokter jaga, pada tubuh korban ditemukan luka bakar dan lebam. Kaus putih dan celana biru dongker yang dikenakan juga robek-robek.
Menurut keterangan Mariyadi, korban pergi ke sawah sejak Minggu pagi. Istri korban, Sariyam, resah karena hingga malam suaminya belum pulang. Saat itu sedang turun hujan deras disertai petir. Mariyadi kemudian menyusul ke sawah. “Saya menemukannya sudah meninggal,” ujarnya.
Juru bicara Kepolisian Resor Bojonegoro, Ajun Komisaris Nugroho Basuki, memastikan korban meninggal karena tersambar petir. Polisi berpatokan pada hasil visum luar Puskesmas Purwosari. “Belum ditemukan indikasi lain,” ucapnya, Senin, 18 Januari 2016.
Kasus yang sama pernah menimpa Sutaji, 30 tahun, warga Desa Parangbatu, Kecamatan Parengan, Kabupaten Tuban, pada Minggu 6 Desember 2015. Kala itu korban disambar petir saat mencari jerami bersama dua temannya, Lukiman dan Mulyan, di Kalitidu, Bojonegoro. Tubuh Sutaji juga mengalami luka bakar. Sebelum meninggal, korban sempat dirawat di Pusat Kesehatan Masyarakat Pumpungan, Kalitidu.
Badan Penanggulangan Bencana Daerah Bojonegoro meminta warga waspada saat hujan dan petir datang. Warga diminta berlindung di tempat aman. Imbauan tersebut telah disampaikan ke semua kecamatan setelah untuk kesekian kali ada peristiwa korban tewas tersambar petir.
SUJATMIKO