TEMPO Interaktif, Jakarta: Istri terpidana pembunuh Munir, Yosepha Hera Iswandari, menemui Kepala Kepolisian RI Jenderal Sutanto dan Anggota Komisi I Effendi Simbolon di sela-sela rapat kerja soal terorisme di DPR, Rabu malam. Hera meminta keduanya menyampaikan permintaannya kepada DPR agar peradilan banding terhadap Polycarpus dapat berjalan dengan adil."Tolong sampaikan supaya hakim pengadilan tinggi benar-benar melihat apakah putusan pengadilan negeri cacat hukum atau tidak," ujarnya. Hera meminta penegak hukum bertindak hanya berdasarkan bukti-bukti dan bukan prasangka agar dapat memenuhi rasa keadilan. Ia juga meminta hakim memperhatikan keterangan pramugara dan pramugari yang menjadi saksi kunci.Hera yakin suaminya tidak bersalah dan bukan pembunuh bayaran seperti dituduhkan beberapa aktivis HAM. Ia juga menyakini pembunuhan terhadap Munir tidak terjadi di dalam pesawat.Tim Pencari Fakta, kata dia, juga harus mengklarifikasi temuan mereka soal aliran dana kepada Polycarpus untuk membunuh Munir. Hera mengatakan, pihaknya menolak pernyataan soal aliran dana tersebut karena faktanya tidka jelas.Hera mengatakan, jika memang tidak cukup bukti untuk menunjukkan suaminya bersalah maka pemerintah harus berani menyatakan bahwa pembunuh Munir belum ditemukan. "Indonesia harus berjiwa besar seperti Amerika berani mengumumkan bahwa hingga kini pembunuh Presiden Kennedy belum ditemukan," kata dia.Oktamandjaya Wiguna