BOM Thamrin, Kronologi Mabes Polri dan Polda Metro Berbeda  

Reporter

Editor

Suseno TNR

Sabtu, 16 Januari 2016 16:13 WIB

Warga memotret acara menyalakan lilin sebagai tanda berduka atas aksi teror bom Sarinah, Thamrin, di Taman Cikapayang, Bandung, Jawa Barat, 15 Januari 2016. Aksi menyalakan lilin ini berlangsung spontan. TEMPO/Prima Mulia

TEMPO.CO, Jakarta - Polisi memiliki dua versi kronologi dalam peristiwa teror bom di Jalan M.H. Thamrin, Jakarta Pusat, Kamis kemarin. Versi pertama berasal dari penyidik Markas Besar Polri dan versi berikutnya dari penyidik Polda Metro Jaya.

Sekretaris Pusat Laboratorium Forensik Mabes Polri Komisaris Besar Hudi Suryanto tidak menyangkal adanya perbedaan kronologi tersebut. Namun perbedaan itu tidak akan mempengaruhi proses penyidikan. "Urutan kejadian yang kami miliki memang agak berbeda dengan Polda, tapi itu karena kami melihat dari temuan di titik ledakan, dan Polda melihat dari kamera CCTV. Itu tak menjadi masalah," ujarnya di Markas Polda Metro Jaya pada Jumat, 15 Januari 2016.

Versi Polda, titik ledakan pertama adalah di kafe Starbucks. "Detail terlihat dari CCTV, pukul 10.40 terjadi ledakan pertama di dalam Starbucks, gedung Cakrawala," kata Kepala Bidang Humas Polda Metro Jaya Komisaris Besar Muhammad Iqbal.

Iqbal mengatakan, 20 detik kemudian, terjadi ledakan susulan di pos polisi lalu lintas depan Sarinah, Jalan M.H. Thamrin. "Itu TKP kedua, jadi jedanya singkat sekali," tuturnya.

Sekitar lima menit setelah ledakan kedua di pos polisi, kata Iqbal, masyarakat sempat berkerumun di sekitar pos itu. Tidak berapa lama, muncul dua pelaku lain yang membawa senjata dan menembaki polisi serta warga di sekitar pos polisi tersebut. Baku tembak kemudian terjadi antara polisi dan teroris. "Di situ warga sadar ada aksi teror, kerumunan langsung bubar dan suasana sepi," ucap Iqbal.

Dalam baku tembak tersebut, kata Iqbal, polisi bisa mengendalikan situasi. "Kedua pelaku, terlihat di CCTV dan video, terpojok di halaman parkir Starbucks. Itu TKP ketiga."

Dari TKP ketiga tersebut, kata Iqbal, pelaku sempat dua kali melemparkan peledak rakitan ke arah polisi. "Saat mereka ingin menyalakan lagi, terjadi ledakan di tempat dan mereka tewas. Diperkirakan ada kesalahan saat mereka menyulut sumbu peledak itu, tapi masih diselidiki lebih lanjut."

Sedangkan versi penyidik Mabes Polri, tempat kejadian pertama adalah pos polisi lalu lintas di perempatan depan Sarinah. "Kami temukan serpihan tabung gas LPG 3 kilogram yang menjadi casing, pemicu ledak adalah bohlam yang dihubungkan dengan baterai aki sepeda motor," kata Hudi.

TKP kedua, menurut Hudi, berada di halaman kafe Starbucks. Di sana ditemukan sisa peledak yang terdiri atas casing berupa pipa besi, pemicu berupa bohlam, dan isian peledak yang diperkirakan juga tercampur dengan paku dan benda logam kecil. "Temuan peledak di halaman Starbucks dan di dalam Starbucks relatif sama komposisinya," tuturnya.

YOHANES PASKALIS

Berita terkait

Rekomendasi 5 Film yang Diangkat dari Kisah Nyata di Indonesia

20 Oktober 2023

Rekomendasi 5 Film yang Diangkat dari Kisah Nyata di Indonesia

Selain Tragedi Bintaro, ini peristiwa Indonesia lainnya yang diadaptasi menjadi film sebagai kisah nyata (true story).

Baca Selengkapnya

Ferdy Sambo Divonis Hukuman Mati, Ini Daftar Kasus yang Pernah Ditanganinya

15 Februari 2023

Ferdy Sambo Divonis Hukuman Mati, Ini Daftar Kasus yang Pernah Ditanganinya

Ferdy Sambo divonis hukuman mati. Ia tercatat pernah menangani beberapa kasus antara lain KM 50, kebakaran gedung Kejaksaan Agung, Djoko Tjandra.

Baca Selengkapnya

Ada Nama Krishna Murti dan Ferdy Sambo Tangani Kasus Bom Sarinah 7 Tahun Lalu

15 Januari 2023

Ada Nama Krishna Murti dan Ferdy Sambo Tangani Kasus Bom Sarinah 7 Tahun Lalu

Tujuh tahun berlalu sejak terjadinya tragedi bom Sarinah yang menewaskan 7 orang di kawasan Sarinah, Jakarta. Ada nama Krishna Murti dan Ferdy Sambo.

Baca Selengkapnya

7 Tahun Tragedi Bom Sarinah, Teror di Siang Bolong Tak Jauh dari Istana Negara

15 Januari 2023

7 Tahun Tragedi Bom Sarinah, Teror di Siang Bolong Tak Jauh dari Istana Negara

Tujuh tahun lalu, 14 Januari 2016, di siang bolong terjadi teror di pusat Kota Jakarta, dikenal sebagai bom Sarinah. Ini kilas baliknya.

Baca Selengkapnya

77 Tahun Brimob Polri, Begini Rekam Jejak Anang Revandako Dankor Brimob Polri Saat ini

16 November 2022

77 Tahun Brimob Polri, Begini Rekam Jejak Anang Revandako Dankor Brimob Polri Saat ini

Anang Revandako bukanlah sosok baru di Brimob Polri. Begini rekam jejak Dankor Brimob ini hingga kini memimpin satuan tertua Polri.

Baca Selengkapnya

Tangga Karier Ferdy Sambo, Turut Tangani Kasus Bom Sarinah 6 Tahun Lalu

12 Agustus 2022

Tangga Karier Ferdy Sambo, Turut Tangani Kasus Bom Sarinah 6 Tahun Lalu

Irjen Pol Ferdy Sambo tersangka kasus pembunuhan Brigadir J. Saat berpangkat AKBP ia turut menangani kasus bom Sarinah pada januari 2016.

Baca Selengkapnya

Brandon, Anjing Pelacak Bom Thamrin Bertugas Di Formula E Jakarta

4 Juni 2022

Brandon, Anjing Pelacak Bom Thamrin Bertugas Di Formula E Jakarta

Brandon, anjing pelacak bahan peledak bertugas di Formula E. Dulu dia pernah ditugaskan untuk melacak bom di Jalan M.H. Thamrin.

Baca Selengkapnya

Refly Harun Buka Suara Soal Podcast Rizal Afif yang Disebut Mantan Napi Teroris

16 Mei 2022

Refly Harun Buka Suara Soal Podcast Rizal Afif yang Disebut Mantan Napi Teroris

Refly Harun mengaku dikenalkan dengan Abbi Rizal Afif oleh ustad Dewa Putu Adhi, mantan gitaris band di Bali.

Baca Selengkapnya

Bom Gereja Katedral Makassar, Ini Rentetan Bom Bunuh Diri 5 Tahun Terakhir

28 Maret 2021

Bom Gereja Katedral Makassar, Ini Rentetan Bom Bunuh Diri 5 Tahun Terakhir

Publik kembali dikejutkan dengan bom Gereja Katedral Makassar. Setidaknya sejak 2016 lalu serangkaian bom bunuh diri terjadi di Tanah Air.

Baca Selengkapnya

Cerita 29 Tahun McDonald's Sarinah, Saksi Bisu Teror Bom Thamrin

8 Mei 2020

Cerita 29 Tahun McDonald's Sarinah, Saksi Bisu Teror Bom Thamrin

McDonald's Sarinah, yang mulai beroperasi sejak 1991, bakal tutup pada 10 Mei 2020. Menjadi saksi bisu teror bom Thamrin dan kerusuhan 22 Mei 2019.

Baca Selengkapnya