Pendakwah Gafatar Terjaring Razia Pelabuhan Dwikora  

Reporter

Editor

Suseno TNR

Sabtu, 16 Januari 2016 15:51 WIB

Warga melihat tabloid Gafatar (Gerakan Fajar Nusantara) terbitan 2014 di Jombang, Jawa Timur, 13 Januari 2016. Menteri Agama Lukman Hakim Saifuddin mengatakan inti ajaran Gerakan Fajar Nusantara (Gafatar) adalah hendak menyatukan agama-agama Ibrahim, yakni Islam, Yahudi, dan Kristiani. ANTARA/Syaiful Arif

TEMPO.CO, Pontianak - Dua pengikut Gerakan Fajar Nusantara (Gafatar) terjaring razia penumpang kapal di Pelabuhan Dwikora, Pontianak, Sabtu, 16 Januari 2016. Dari salah satu pengikut Gafatar ditemukan buku pedoman ajaran Theologi Abraham.

"Razia dilakukan mengingat jalur laut selalu ditempuh oleh orang yang tidak ingin identitasnya diketahui," kata Kepala Kepolisian Daerah Kalimantan Barat Brigadir Jenderal Polisi Arief Sulistyanto. Razia digelar mulai pukul 10.30 sampai 12.00 WIB, dipimpin langsung oleh Wakil Kepala Kepolisian Resor Kota Pontianak Ajun Komisaris Besar Polisi Veris Septiansyah.

Dua pengikut Gafatar tersebut menggunakan kapal motor Bukit Raya dengan rute Surabaya-Pontianak. Pada tanda pengenal, tercatat nama Selamet Muldoon, 49 tahun, warga Kecamatan Kebomas, Kabupaten Gresik, Jawa Timur. Seorang lagi bernama Zainudin, 23 tahun, warga Dusun Nglanjur, Tugusumberjo, Kecamatan Peterongan, Kabupaten Jombang, Jawa Timur.

"Dari barang bawaan orang-orang tersebut, ditemukan buku-buku ajaran aliran Gafatar, dan mereka mengakui pengikut aliran tersebut," ujar Arief. Adapun tujuan keduanya ke Kalimantan Barat adalah bekerja di salah satu perkebunan sawi di Kabupaten Sintang.

Veris Septiansyah mengatakan polisi masih mendalami keterangan dua pengikut Gafatar tersebut. "Selamet mengaku bergabung sejak tahun 2006 dan keluar tahun 2011. Dia mengaku di Kalimantan Barat akan menemui Wahyudi," tuturnya.

Wahyudi, dari data kontak Selamet, tertulis sebagai Komandan Batalyon. Wahyudi berada di Kabupaten Mempawah. Misi kedatangan Selamet adalah sebagai pendakwah. "Lantaran sudah ada enam keluarga di Kecamatan Sosok, Kabupaten Sanggau, yang telah keluar dari Gafatar," ucapnya. Atas perintah Wahyudi, yang bersangkutan diamanatkan untuk kembali memberi “pencerahan” kepada enam keluarga tersebut.

Secara terpisah, Zainudin mengatakan bahwa kedatangannya ke Kalimantan Barat karena ajakan Selamet. "Zainudin rencananya bekerja di lahan milik Selamet, jadi dia rekrutan baru," katanya. Dari keduanya, polisi mendapati buku-buku, flash disk, leaflet visi-misi Gafatar, dan buku Theologi Abraham berjudul Membangun Kemajuan Iman Yahudi, Kristen, dan Islam.

"Hasil pemeriksaan Tim Penjinak Bom, pada hard copy tentang kelistrikan dan elektronik dasar tidak ditemukan petunjuk yang mengarah pada switching cara merangkai bom," ujarnya.

ASEANTY PAHLEVI

Berita terkait

5 Kuliner Khas Pontianak

27 Oktober 2023

5 Kuliner Khas Pontianak

Berikut beberapa kuliner khas kota Pontianak yang tak boleh dilewatkan jika mengunjungi kota ini

Baca Selengkapnya

Jejak Kota Pontianak Didirikan Sultan Syarif Abdurrahham Alkadrie pada 1771

23 Oktober 2023

Jejak Kota Pontianak Didirikan Sultan Syarif Abdurrahham Alkadrie pada 1771

Sejarah Kota Pontianak merentang sekitar 3 abad silam, dan dalam sejarahnya, kota ini dikenal dengan nama Pinyin (Kundian) oleh etnis Tionghoa.

Baca Selengkapnya

Sejak Kapan Komunitas Yahudi Ada di Indonesia?

15 Oktober 2023

Sejak Kapan Komunitas Yahudi Ada di Indonesia?

Kedatangan Yahudi ke Indonesia pun memiliki sejarah panjang. Berikut perkembangan komunitas Yahudi di Indonesia.

Baca Selengkapnya

Kualitas Udara Pontianak Sempat Tak Sehat, Hari Ini Membaik Berkat Hujan

8 September 2023

Kualitas Udara Pontianak Sempat Tak Sehat, Hari Ini Membaik Berkat Hujan

Kepala Dinas Lingkungan Hidup Kota Pontianak, Kalimantan Barat Syarif Usmulyono mengatakan kualitas udara di Kota Pontianak berangsur membaik.

Baca Selengkapnya

Cerita Penghayat Kepercayaan Dapat KTP Baru: Daripada Dicap Islam KTP, Mending PD

19 Juli 2023

Cerita Penghayat Kepercayaan Dapat KTP Baru: Daripada Dicap Islam KTP, Mending PD

Pemberian KTP ini dapat meningkatkan rasa percaya diri para Penghayat Kepercayaan.

Baca Selengkapnya

KPU Kalbar Tetapkan DPT Pemilu 2024, Masih Ada Masalah Soal Status Warga Perum IV

28 Juni 2023

KPU Kalbar Tetapkan DPT Pemilu 2024, Masih Ada Masalah Soal Status Warga Perum IV

Rapat penetapan DPT Pemilu 2024 KPU Kalbar diwarnai protes dari Bawaslu soal nasib warga Perum IV yang tak juga kelar.

Baca Selengkapnya

5 Kuliner Khas Kota Pontianak, Wajib Dijajal atau Sebagai Oleh-oleh

13 Desember 2022

5 Kuliner Khas Kota Pontianak, Wajib Dijajal atau Sebagai Oleh-oleh

Pontianak merupakan ibu kota Provinsi Kalimantan Barat. Selain kaya akan budaya, kota yang berada tepat di garis khatulistiwa ini memilikki beragam kuliner menarik yang sayang kalau Anda lewatkan ketika berkunjung.

Baca Selengkapnya

Rekomendasi 5 Destinasi Wisata di Pontianak

13 Desember 2022

Rekomendasi 5 Destinasi Wisata di Pontianak

Sebagai sebuah kota pelabuhan, Pontianak memilikki keragaman suku, agama, dan budaya, juga menawarkan beragam destinasi wisata.

Baca Selengkapnya

Satu Keluarga Tewas di Kalideres Mungkin Ikut Aliran Tertentu, Polisi Masih Selidiki

16 November 2022

Satu Keluarga Tewas di Kalideres Mungkin Ikut Aliran Tertentu, Polisi Masih Selidiki

Sementara bukan karena kelaparan penyebab satu keluarga tewas. Apakah karena menganut aliran tertentu atau ada hal lain, masih didalami.

Baca Selengkapnya

Berbagai Pandangan tentang Apokaliptik

15 November 2022

Berbagai Pandangan tentang Apokaliptik

Pencarian kata apokaliptik mendadak banyak ditelusuri artinya, karena dikaitkan dengan kemungkinan kasus kematian misterius keluarga di Kalideres

Baca Selengkapnya