Wabah Chikungunya dan Demam Berdarah Serang Tulungagung  

Reporter

Sabtu, 16 Januari 2016 09:54 WIB

Ilustrasi - Stop Demam Berdarah. Doc KOMUNIKA ONLINE

TEMPO.CO, Tulungagung – Setelah chikungunya, warga Kabupaten Tulungagung, Jawa Timur, diserang wabah demam berdarah. Dari 271 desa di kabupaten itu, hanya 60 desa yang terbebas dari penyakit yang ditularkan nyamuk spesies Aedes aegypti ini.

Dinas Kesehatan Kabupaten Tulungagung menyebutkan serangan demam berdarah ini mengalami fluktuasi dari tahun ke tahun. Ledakan kasus dengan beberapa korban meninggal terjadi sepanjang kurun waktu 2015 dengan 929 kasus.

“Ada 75 desa yang endemik selama kurun tiga tahun ini,” kata Kepala Seksi Pengendalian Penyakit dan Penyehatan Lingkungan (P2PL) Dinas Kesehatan Tulungagung Didik Eka, Jumat kemarin, 15 Januari 2016.

Menurut Didik, serangan wabah ini memiliki siklus lima tahunan. Dari 75 desa yang dinyatakan endemik sejak 2013 hingga 2015, hampir semuanya memiliki tempat genangan air. Di antaranya Kecamatan Tulungagung, Gondang, Kalidawir, Bandung, Campurdarat, Ngunut, Rejotangan, Ngantru dan Karangrejo.

Selama tiga tahun berturut-turut, di kawasan itu tercatat munculnya kasus demam berdarah hingga ditetapkan sebagai kawasan endemik. “Hanya 60 desa yang benar-benar bersih dan tak ada kasus,” ujarnya.

Dia meminta masyarakat berperan aktif menanggulangi risiko kematian dalam wabah ini dengan membersihkan lingkungan. Namun dia menyadari hal ini cukup sulit dilakukan oleh masyarakat dengan berbagai kondisi dan dalih. Karena itu, satu-satunya jalan yang ditempuh pemerintah adalah memperbanyak pengasapan.

Serangan demam berdarah ini seakan menambah catatan korban chikungunya yang sama-sama ditularkan oleh nyamuk. Hingga saat ini, serangan chikungunya terjadi di Desa Moyoketen, Kecamatan Boyolangu, dan Desa Pagersari, Kecamatan Kalidawir.

Sejumlah warga mengaku mengalami demam tinggi diikuti lumpuh pada beberapa bagian tubuh hingga menimbulkan ketakutan. “Namun penyakit ini tak memicu kematian,” ujar Kepala Bidang P2PL Dinas Kesehatan Tulungagung Triswati Sasmito.

Meski korban cukup banyak, hingga kini Dinas belum menetapkan status kejadian luar biasa karena masih dianggap wajar. Sama halnya dengan demam berdarah, dia meminta masyarakat aktif membersihkan sarang nyamuk dari genangan.

HARI TRI WASONO

Berita terkait

5 Negara Asia Tenggara Dilanda Gelombang Panas, Indonesia Diserang DBD

4 hari lalu

5 Negara Asia Tenggara Dilanda Gelombang Panas, Indonesia Diserang DBD

Negara-negara Asia Tenggara tengah berjuang melawan gelombang panas yang mematikan tahun ini.

Baca Selengkapnya

Waspada, Kena DBD Selama Kehamilan Bisa Pengaruhi Kesehatan Bayi di 3 Tahun Pertama

9 hari lalu

Waspada, Kena DBD Selama Kehamilan Bisa Pengaruhi Kesehatan Bayi di 3 Tahun Pertama

Studi baru menyebutkan ibu yang terkena DBD selama masa kehamilannya dapat mempengaruhi kesehatan bayi 3 tahun pertamanya.

Baca Selengkapnya

Punya Gejala Mirip Tipus, Kenali Tanda Demam Berdarah Dengue

10 hari lalu

Punya Gejala Mirip Tipus, Kenali Tanda Demam Berdarah Dengue

Demam Berdarah Dengue (DBD) memiliki gejala yang hampir sama dengan Typhus. Namun keduanya adalah jenis penyakit yang berbeda

Baca Selengkapnya

Hari Demam Berdarah Nasional, Ini 4 Cara Mencegah DBD

10 hari lalu

Hari Demam Berdarah Nasional, Ini 4 Cara Mencegah DBD

22 April ditetapkan sebagai Hari Demam Berdarah Nasional oleh Kemenkes, meningkatkan kesadaran wargauntuk dapat mencegah penyakit DBD.

Baca Selengkapnya

Waspada DBD, Demam Berdarah Baik Drastis di Sulsel 1.620 Warga Terjangkit dan 9 Orang Meninggal

13 hari lalu

Waspada DBD, Demam Berdarah Baik Drastis di Sulsel 1.620 Warga Terjangkit dan 9 Orang Meninggal

Waspada DBD di beberapa daerah. Di Sulawesi Selatan kasus demam berdarah naik drastis, 1.620 warga terjangkit dan 9 orang meninggal.

Baca Selengkapnya

Kasus Demam Berdarah Melonjak, Berikut Daftar Buah yang dapat Bantu Pemulihan Pasien DBD

20 hari lalu

Kasus Demam Berdarah Melonjak, Berikut Daftar Buah yang dapat Bantu Pemulihan Pasien DBD

Penyakit demam berdarah mengalami peningkatan pada libur lebaran 2024. Berikut buah-buahan yang bisa membantu pemulihan pasien DBD.

Baca Selengkapnya

Kemenkes Wanti-wanti Penyakit HFMD dan Demam Berdarah di Libur Lebaran 2024

21 hari lalu

Kemenkes Wanti-wanti Penyakit HFMD dan Demam Berdarah di Libur Lebaran 2024

Penyakit hand, foot, and mouth disease (HFMD) tidak turut libur. Kemenkes ingatkan bahayanya termasuk demam berdarah atau DBD.

Baca Selengkapnya

Monash University Gelar World Health Summit, Demam Berdarah Hingga Penelitian Soal Obat Jadi Bahasan

23 hari lalu

Monash University Gelar World Health Summit, Demam Berdarah Hingga Penelitian Soal Obat Jadi Bahasan

World Health Summit akan pertama kali digelar di Monash University. Ada beberapa tema yang akan dibahas oleh peneliti, salah satunya, demam berdarah

Baca Selengkapnya

Dugaan Korupsi APBDes di Tiga Desa di Tulungagung, Kejaksaan: Ada Kejutan Setelah Idul Fitri

27 hari lalu

Dugaan Korupsi APBDes di Tiga Desa di Tulungagung, Kejaksaan: Ada Kejutan Setelah Idul Fitri

Kejaksaan Negeri Kabupaten Tulungagung sedang menyelidiki kasus dugaan korupsi anggaran desa (APBDes) di sejumlah desa

Baca Selengkapnya

Kemenkes Sebut Kematian Akibat DBD hingga Maret 2024 mencapai 343 Jiwa, Begini Antisipasi Demam Berdarah

31 hari lalu

Kemenkes Sebut Kematian Akibat DBD hingga Maret 2024 mencapai 343 Jiwa, Begini Antisipasi Demam Berdarah

Kasus DBD di Indonesia meningkat hingga Maret 2024, kasus mencapai 43.271 dan kematian 343 jiwa. Perhatikan tips antisipasi dari demam berdarah.

Baca Selengkapnya