Ekspor Sulsel Turun 19,3 Persen, Impor Naik 12,8 Persen

Reporter

Editor

Budi Riza

Jumat, 15 Januari 2016 23:00 WIB

Seorang pengunjung melintas di depan poster gambar Pelabuhan Indonesia dalam acara Indonesia International Infrastructure and Exhibition, Jakarta Convention Centre, Rabu (13/11). Kinerja ekspor Indonesia pada 2013 diperkirakan belum dapat pulih sepenuhnya setelah mengalami defisit neraca perdagangan beberapa kali sepanjang 2012 sedangkan perkembangan impor barang ke Indonesia diperkirakan akan tetap meningkat. TEMPO/Imam Sukamto

TEMPO.CO, Makassar -- Badan Pusat Statistik Sulawesi Selatan mencatat telah terjadi penurunan nilai ekspor provinsi ini sebesar 19,3 persen dari ekspor tahun 2014 sebesar USD 1,7 juta menjadi USD 1,4 juta pada tahun 2015.


"Ekspor turun signifikan tapi impor justru naik di tahun 2015," kata Nursam Salam, kepala BPS Sulawesi Selatan, saat pemaparan perkembangan ekspor dan impor di kantornya, kemarin.


Menurut Nursam, ekspor provinsi ini mengalami penurunan karena menurunnya permintaan dari beberapa negara tujuan ekspor. "Ini lebih dipengaruhi oleh situasi ekonomi global," kata dia.


Beberapa komoditi ekspor yang mengalami penurunan pada tahun lalu seperti Nikel turun 23 persen dari USD 1.038 juta 2014 menjadi USD 789 juta. Hasil laut seperti Ikan, udang dan rumput laut mengalami penurunan sebesar 14 persen dari USD 96 juta 2014 menjadi USD 82 juta. Komoditi kakao juga mengalami penurunan nilai ekspor sebanyak 20 persen dari USD 250 juta 2014 menjadi USD 199 juta pada tahun lalu.


Berbeda dengan ekspor, aktivitas impor justru mengalami peningkatan sebesar 12,8 persen, dari sebesar USD 836 juta pada 2014 menjadi USD 943 juta pada 2015.


Advertising
Advertising

Lima negara pemasok utama barang impor adalah Singapura sebesar USD 13,5 juta, Cina USD12,8 juta, Malaysia USD 2,1 Juta, Brazil USD 0,8 Juta dan Australia USD 0,4 Juta.


"Lima negara itu memasok 88 persen dari total imor Sulawesi Selatan pada 2015," kata Nursam.


Kepala Dinas Perindustrian dan Perdagangan Sulawesi Selatan, Hadi Basalamah, mengatakan permintaan atas sejumlah komoditi provinsi itu menurun pada tahun lalu.


"Ini tidak bisa dipungkiri, ekspor itu bergantung pada permintaan negara tujuan ekspor," kata dia.


Hadi mencontohkan komoditi yang mengalami penurunan ekspor seperti rumput laut dan nikel.


Menurut dia, tujuan ekspor rumput laut terbesar yaitu Cina, Taiwan, Korea Selatan mencapai sekitar 60 an persen dari total ekspor rumput laut tahun lalu.


Hadi mengemukakan ekonomi Cina pada tahun lalu melambat sehingga berdampak berkurangnya permintaan sejumlah komoditi termasuk rumut laut.


Pemerintah Sulses telah mencoba menjajaki negara tujuan ekspor baru untuk beberapa komoditi unggulan. "Misalnya di Eropa dan Amerika Latin," kata Hadi.


Pengamat ekonomi dari Universitas Hasanuddin, Muhammad Ali, mengemukakan turunnya ekspor dipengaruhi kondisi ekonomi regional Asia. Menurut dia, beberapa negara berpengaruh di Asia seperti Cina mengurangi produksinya karena mengalami perlambatan pertumbuhan ekonomi selama tahun lalu.


"Ekonomi Cina sangat mempengaruhi perekonomian di Asia Tenggara," kata Ali. Dia berharap kondisi ekonomi regional Asia membaik di triwulan pertama tahun ini sehingga Sulsel dapat kembali meningkatkan ekspornya ke Cina.



INDRA OY






Berita terkait

Kian Panas, Turki Putuskan Hubungan Dagang dengan Israel

1 hari lalu

Kian Panas, Turki Putuskan Hubungan Dagang dengan Israel

Turki memutuskan hubungan dagang dengan Israel seiring memburuknya situasi kemanusiaan di Palestina.

Baca Selengkapnya

Produk Indonesia di Mesir Raup Transaksi Potensial Rp 253 Miliar, Didominasi Biji Kopi

9 hari lalu

Produk Indonesia di Mesir Raup Transaksi Potensial Rp 253 Miliar, Didominasi Biji Kopi

Nilai transaksi potensial paviliun Indonesia di Cafex Expo 2024, Mesir, capai Rp 253 milir. Didominasi oleh produk biji kopi Indonesia.

Baca Selengkapnya

Terkini Bisnis: Putusan MK Pengaruhi IHSG, Bandara Sam Ratulangi Mulai Dibuka

11 hari lalu

Terkini Bisnis: Putusan MK Pengaruhi IHSG, Bandara Sam Ratulangi Mulai Dibuka

Pembacaan putusan sengketa Pilpres di MK memengaruhi IHSG. Perdagangan ditutup melemah 7.073,82.

Baca Selengkapnya

Rektor Paramadina Ingatkan Pemerintah Tak Remehkan Dampak Konflik Iran-Israel

12 hari lalu

Rektor Paramadina Ingatkan Pemerintah Tak Remehkan Dampak Konflik Iran-Israel

Didik mengingatkan agar pemerintah tidak menganggap enteng konflik Iran-Israel. Kebijakan fiskal dan moneter tak boleh menambah tekanan inflasi.

Baca Selengkapnya

Impor Maret 2024 Turun 2,6 Persen, Impor Bahan Baku Turun tapi Barang Konsumsi Naik

12 hari lalu

Impor Maret 2024 Turun 2,6 Persen, Impor Bahan Baku Turun tapi Barang Konsumsi Naik

BPS mencatat impor pada Maret 2024 turun 2,6 persen secara bulanan. Impor bahan baku dan bahan penolong turun, tapi barang konsumsi naik.

Baca Selengkapnya

Ekspor Maret 2024 Naik 16,4 Persen tapi Tetap Anjlok Dibanding Tahun Lalu

12 hari lalu

Ekspor Maret 2024 Naik 16,4 Persen tapi Tetap Anjlok Dibanding Tahun Lalu

BPS mencatat nilai ekspor Indonesia pada Maret 2024 naik 16,40 persen dibanding Februari 2024. Namun anjlok 4 persen dibanding Maret 2023.

Baca Selengkapnya

Surplus Perdagangan Maret Tembus USD 4,47 Miliar, Ditopang Ekspor Logam Dasar dan Sawit

12 hari lalu

Surplus Perdagangan Maret Tembus USD 4,47 Miliar, Ditopang Ekspor Logam Dasar dan Sawit

Surplus perdagangan Indonesia pada Maret 2024 tembus US$ 4,47 miliar. Surplus 47 bulan berturut-turut.

Baca Selengkapnya

Indonesia-Tunisia Gelar Intersesi ke-6, Bahas Peningkatan Perdagangan Bilateral

13 hari lalu

Indonesia-Tunisia Gelar Intersesi ke-6, Bahas Peningkatan Perdagangan Bilateral

Delegasi Indonesia dan Tunisia membahas perjanjian perdagangan bilateral di Tangerang. Indonesia banyak mengekspor sawit dan mengimpor kurma.

Baca Selengkapnya

Kemendag Optimistis Perdagangan Indonesia Kejar Vietnam jika Sepakati IEU-CEPA

58 hari lalu

Kemendag Optimistis Perdagangan Indonesia Kejar Vietnam jika Sepakati IEU-CEPA

Kementerian perdagangan sebut Indonesia bisa kalahkan Vietnam jika sudah melakukan kesepakatan perjanjian dagang dengan Uni Eropa (IEU-CEPA).

Baca Selengkapnya

Ma'ruf Amin Dorong Selandia Baru Tingkatkan Ekspor Daging Sapi dan Domba Bersertifikat Halal ke RI

28 Februari 2024

Ma'ruf Amin Dorong Selandia Baru Tingkatkan Ekspor Daging Sapi dan Domba Bersertifikat Halal ke RI

Wakil Presiden Ma'ruf Amin mendorong agar ekspor daging sapi dan domba bersertifikasi halal dari Selandia Baru ke Indonesia bisa ditingkatkan.

Baca Selengkapnya