Senapan Angin Kini Lebih Mematikan bagi Satwa Liar  

Reporter

Jumat, 15 Januari 2016 15:38 WIB

Senapan angin. TEMPO/Marifka Wahyu Hidayat

TEMPO.CO, Lumajang - Kepolisian didesak menertibkan dan memperketat keluarnya izin senapan terkait dengan lonjakan angka kasus perburuan satwa liar. Senapan yang biasa digunakan untuk berburu satwa adalah senapan gas atau angin yang dimodifikasi hingga memiliki daya bunuh lebih tinggi.

"Lebih banyak negatif daripada positifnya, jadi sebaiknya (polisi) menertibkan izin, termasuk memperketat penjualannya," kata Ketua Profauna Indonesia Rosek Nursahid, Jumat, 15 Januari 2016.

Satwa yang banyak diburu antara lain lutung Jawa, kucing hutan, burung berkicau, dan musang. Menurut Rosek, upaya penanganan kasus ini idealnya dari hulu, yakni mencegah suplai satwa berarti harus menghentikan pemburunya.

Dia mengatakan, sepanjang 2015, terjadi 370 kasus perburuan satwa liar. Peningkatannya cukup tinggi karena pada 2014 angkanya tidak mencapai 100. Sekitar 90 persen dari kasus itu berasal dari media sosial yang memuat foto perburuan satwa. Foto-foto di media sosial menampilkan pelaku yang membawa satwa hasil buruan dan senjata yang digunakan.

Sebagian besar perburuan itu malah terjadi di kawasan-kawasan konservasi alam di Jawa dan luar Jawa yang mestinya menjadi tempat paling aman bagi satwa liar. Perburuan satwa liar itu disebutnya banyak terjadi di Taman Nasional Bromo Tengger Semeru, Taman Nasional Meru Betiri, Taman Nasional Baluran, dan Taman Hutan Rakyat Suryo. "Itu menjadi lokasi favorit perburuan," ucapnya.

Menurut catatan Profauna, perburuan dilakukan secara berombongan. Ada dua metodenya, yakni menggunakan senapan dan jaring. Jaring terutama untuk menangkap burung, seperti yang pernah didapati Profauna di TN BTS.

Sekretaris Persatuan Menembak Indonesia (Perbakin) Kabupaten Lumajang Isnugroho menduga lebih dari seratus senapan gas gelap beredar di Kabupaten Lumajang. Kekuatan tembak senapan itu 3.000-4.000 ribu PSI. "Peredarannya tidak terkendali, sehingga sangat mudah senapan gas itu diperoleh," tutur Isnugroho.

Akibat peredaran senapan gas ini, perburuan satwa-satwa dilindungi diakuinya semakin merajalela. "Hewan-hewan yang dilindungi menjadi sasaran mereka, contohnya kijang. Satwa ini tidak boleh diburu karena dilindungi," katanya.

DAVID PRIYASIDHARTA




Berita terkait

Ratusan Paus Pilot Terdampar di Australia Barat, Apa Keunikan Paus Ini?

7 hari lalu

Ratusan Paus Pilot Terdampar di Australia Barat, Apa Keunikan Paus Ini?

Sekitar 140 paus pilot yang terdampar di perairan dangkal negara bagian Australia Barat. Apakah jenis paus pilot itu?

Baca Selengkapnya

Sungai Meluap Akibat Lahar Dingin Gunung Semeru, 32 Keluarga di Lumajang Mengungsi

14 hari lalu

Sungai Meluap Akibat Lahar Dingin Gunung Semeru, 32 Keluarga di Lumajang Mengungsi

Lahar dingin dari Gunung Semeru meningkatkan debot air daerah Sungai Regoyo di Lumajang. Warga sekitar mengungsi mandiri.

Baca Selengkapnya

Letusan dan Awan Panas Gunung Semeru Terus Meningkat Sejak 2021, Ini Penjelasan Badan Geologi

17 hari lalu

Letusan dan Awan Panas Gunung Semeru Terus Meningkat Sejak 2021, Ini Penjelasan Badan Geologi

Aktivitas vulkanik Gunung Semeru terus meningkat selama empat tahun terakhir. Badan Geologi menjelaskan sejumlah gejalanya.

Baca Selengkapnya

Gerombolan Monyet Ekor Panjang ke Pemukiman Daerah Soreang Bandung

33 hari lalu

Gerombolan Monyet Ekor Panjang ke Pemukiman Daerah Soreang Bandung

Setelah Kota Bandung, kini giliran Soreang, ibu kota Kabupaten Bandung, menjadi sasaran kawanan monyet ekor panjang untuk berkeliaran.

Baca Selengkapnya

Salip PKB dan PDIP, Partai Gerindra Raih Kursi Terbanyak di DPRD Kabupaten Lumajang

37 hari lalu

Salip PKB dan PDIP, Partai Gerindra Raih Kursi Terbanyak di DPRD Kabupaten Lumajang

Kursi Partai Gerindra di DPRD Kabupaten Lumajang dipastikan bertambah menjadi 11 dalam Pemilu 2024 ini. Sementara PKB dan PDIP tetap.

Baca Selengkapnya

Penyebab Harimau Sumatera Masuk Kampung dan Timbulkan Konflik Manusia dan Satwa Liar

39 hari lalu

Penyebab Harimau Sumatera Masuk Kampung dan Timbulkan Konflik Manusia dan Satwa Liar

Ekolog satwa liar Sunarto menjelaskan konflik Harimau Sumatera dengan manusia akibat beberapa faktor termasuk kondisi individual dan habitatnya.

Baca Selengkapnya

Empat Satwa Kunci Aceh Terancam Deforestasi

59 hari lalu

Empat Satwa Kunci Aceh Terancam Deforestasi

BKSDA Aceh mengkhawatirkan dampak deforestasi terhadap satwa liar. Ancaman tertinggi dihadapi empat satwa kunci di hutan Aceh.

Baca Selengkapnya

Peringati Hari Satwa Liar Sedunia, Apa yang Dilakukan Sutradara Katie Cleary?

3 Maret 2024

Peringati Hari Satwa Liar Sedunia, Apa yang Dilakukan Sutradara Katie Cleary?

Peringati Hari Satwa Liar Sedunia sangat penting. sebab kehidupan manusia tidak akan terlepas dari binatang. lalu apa yang harus dilakukan?

Baca Selengkapnya

Peringatan, Erupsi Gunung Semeru dan Marapi Siaga III

2 Maret 2024

Peringatan, Erupsi Gunung Semeru dan Marapi Siaga III

MAGMA Indonesia memperingatkan adanya Erupsi Gunung Semeru dan Marapi. Masyarakat diimbau tidak beraktivitas pada radius 5 kilometer.

Baca Selengkapnya

Mau Jual Anak Orang Utan ke Luar Negeri, Dua Warga Aceh Tertangkap di Medan

28 Februari 2024

Mau Jual Anak Orang Utan ke Luar Negeri, Dua Warga Aceh Tertangkap di Medan

PN Medan memvonis dua warga Aceh karena terbukti menangkap dan hendak menjual dau ekor anak orang utan ke luar negeri

Baca Selengkapnya