Tersangka Penculik Dokter Rica Akan Diperiksa Lie Detector  

Jumat, 15 Januari 2016 09:04 WIB

Dokter Rica Tri Handayani. (Istimewa)

TEMPO.CO, Sleman - Dua tersangka kasus hilangnya dokter Rica Tri Handayani dan anaknya memberikan keterangan yang tidak konsisten kepada polisi. Eko Purnomo dan Veni Orinanda, dua tersangka itu, akhirnya diperiksa dengan lie detector atau alat deteksi kebohongan karena jawabannya mencla-mencle.

"Saat diperiksa, jawaban tersangka sering berubah. Tidak menutup kemungkinan akan diperiksa dengan lie detector," kata Kepala Bidang Humas Kepolisian Daerah (Polda) Daerah Istimewa Yogyakarta Ajun Komisaris Besar Anny Pudjiastuti, Kamis, 14 Januari 2016.

Eko dan Veni merupakan pasangan suami-istri yang membawa dokter asal Lampung itu ke Pangkalan Bun, Kalimantan Tengah, 30 Desember 2015 yang lalu. Veni merupakan sepupu dokter Rica.

Polisi menggunakan pasal 328 subsider pasal 332 Kitab Undang-Undang Hukum Pidana soal penculikan dan membawa lari orang lain. Ancaman hukumannya hingga 12 tahun penjara.

Sangkaan itu dikenakan karena dokter Rica dibawa keduanya dan tidak diperbolehkan berkomunikasi melalui telepon genggam kepada suaminya dan keluarga. Begitu pula kartu anjungan tunai mandiri (ATM) dikuasai oleh tersangka Veni.

Menurut Anny, polisi terus mengorek keterangan dari kedua tersangka. Soal hubungannya dengan Gerakan Fajar Nusantara atau Gafatar masih dalam penyelidikan dan pendalaman.

Sekarang, kedua tersangka masih ditahan di ruang tahanan Polda Daerah Istimewa Yogyakarta sejak mereka ditangkap bersamaan dengan penjemputan dokter Rica di Pangkalan Bun, Senin, 11 Januari 2016. "Mereka masih ditahan, keterangan-keterangan sangat dibutuhkan," katanya.

Anny menambahkan, soal hubungan Eko, Veni, dan Rica dengan Gafatar, polisi masih terus menggali keterangan dan analisis penyidikan. Motif keberangkatan mereka membawa Rica tanpa sepengetahuan suami itu terus didalami.

Dari tangan para tersangka, polisi menyita lima buah flash disk, hardisk 1 terrabita, dan komputer jinjing. Selain itu, disita uang sebesar Rp 20 juta untuk biaya hidup dan operasional di Kalimantan. Polisi juga masih mencari data-data dari flashdisk dan laptop milik tersangka.

Adapun dokter Rica masih belum bisa diperiksa penyidik. Namun, menurut Direktur Reserse Kriminal Umum Polda Daerah Istimewa Yogyakarta Komisaris Besar Hudit Wahyudi, dokter itu sudah didampingi oleh psikolog yang disediakan polisi.

"Kondisinya masih terguncang. Sudah bertemu dengan psikolog, dan ada rekomendasi belum bisa diperiksa," kata Hudit. Soal lokasi pemeriksaan, Hudit tidak mau menyebutkan. Dalam kesehariannya dokter Rica juga masih sering melamun.

MUH SYAIFULLAH

Berita terkait

Aktivis Laporkan Pj Wali Kota Yogyakarta ke Gubernur DIY hingga Ombudsman, Ini Alasannya

5 hari lalu

Aktivis Laporkan Pj Wali Kota Yogyakarta ke Gubernur DIY hingga Ombudsman, Ini Alasannya

Koalisi Pegiat HAM dan Anti Korupsi melaporkan Pj Wali Kota Yogyakarta Singgih Rahardjo ke Gubernur DIY, Mendagri, KPK dan Ombudsman

Baca Selengkapnya

SAR Timika Hentikan Pencarian ABK KM Papua Jaya 2 yang Diduga Jatuh ke Laut, Empat Hari Tidak Ditemukan

6 hari lalu

SAR Timika Hentikan Pencarian ABK KM Papua Jaya 2 yang Diduga Jatuh ke Laut, Empat Hari Tidak Ditemukan

Penyisiran untuk mencari ABK KM Papua Jaya 2 itu dilakukan sesuai Sarmap Prediction Basarnas Command Center (BBC), namun hasilnya nihil.

Baca Selengkapnya

Temuan Kerangka Manusia Ditimbun di Belakang Rumah di Kabupaten Wonogiri, Ada Bekas Luka Terbakar

12 hari lalu

Temuan Kerangka Manusia Ditimbun di Belakang Rumah di Kabupaten Wonogiri, Ada Bekas Luka Terbakar

Penemuan kerangka manusia yang diduga korban pembunuhan itu berawal dari laporan orang hilang oleh keluarganya.

Baca Selengkapnya

Hari Kartini, Yogyakarta Diramaikan dengan Mbok Mlayu dan Pameran Lukisan Karya Perempuan

13 hari lalu

Hari Kartini, Yogyakarta Diramaikan dengan Mbok Mlayu dan Pameran Lukisan Karya Perempuan

Para perempuan di Yogyakarta memperingati Hari Kartini dengan lomba lari dan jalan kaki, serta membuat pameran lukisan.

Baca Selengkapnya

Tak Hanya Malioboro, Tiga Kampung Wisata di Yogyakarta Ini juga Dilirik Wisatawan saat Libur Lebaran

16 hari lalu

Tak Hanya Malioboro, Tiga Kampung Wisata di Yogyakarta Ini juga Dilirik Wisatawan saat Libur Lebaran

Tiga kampung wisata di Kota Yogyakarta ini paling banyak didatangi karena namanya sudah populer dan mendapat sederet penghargaan.

Baca Selengkapnya

Mengintip Wahana Baru di Taman Pintar Yogyakarta saat Libur Lebaran

27 hari lalu

Mengintip Wahana Baru di Taman Pintar Yogyakarta saat Libur Lebaran

Dua alat peraga baru di Taman Pintar Yogyakarta di antaranya multimedia berupa Videobooth 360 derajat dan Peraga Manual Pump.

Baca Selengkapnya

Viral Karcis Parkir Resmi Ditempeli Tambahan Biaya Titip Helm, Dishub Kota Yogyakarta Bakal Bertindak

31 hari lalu

Viral Karcis Parkir Resmi Ditempeli Tambahan Biaya Titip Helm, Dishub Kota Yogyakarta Bakal Bertindak

Dalam foto yang beredar, terdapat tambahan karcis tidak resmi untuk penitipan helm yang membuat tarif parkir di Yogyakarta membengkak.

Baca Selengkapnya

BMKG Yogyakarta Keluarkan Peringatan Cuaca Ekstrem, Wisatawan Perlu Waspada saat ke Pantai

51 hari lalu

BMKG Yogyakarta Keluarkan Peringatan Cuaca Ekstrem, Wisatawan Perlu Waspada saat ke Pantai

Seorang wisatawan asing asal Hungaria juga dilaporkan sempat terseret ombak tinggi saat sedang melancong di Pantai Ngandong, Gunungkidul, Yogyakarta.

Baca Selengkapnya

Satu Keluarga Pemain Ski Hilang di Zermatt Swiss

54 hari lalu

Satu Keluarga Pemain Ski Hilang di Zermatt Swiss

Lima dari total orang hilang di gunung Tte Blanche Swiss tersebut adalah satu keluarga.

Baca Selengkapnya

Yogyakarta Tutup TPA Piyungan, Bagaimana Pengelolaan Sampah Destinasi Wisata Itu di Masa Depan?

57 hari lalu

Yogyakarta Tutup TPA Piyungan, Bagaimana Pengelolaan Sampah Destinasi Wisata Itu di Masa Depan?

Penutupan TPA Piyungan diharapkan bakal menjadi tonggak perubahan dalam pengelolaan sampah di Yogyakarta.

Baca Selengkapnya