TEMPO.CO, Jakarta - Kepala Kepolisian Daerah Metro Jaya Inspektur Jenderal Tito Karnavian menyebut tokoh Negara Islam Irak dan Suriah (ISIS) asal Indonesia, Bahrun Na'im, sebagai otak teror bom Sarinah siang tadi. Kejadian tersebut menewaskan dua orang dan lima pelaku.
Tito mengatakan Bahrun Na'im pernah ditangkap pada 2011 karena kasus peluru. Kemudian, pada 2014, ia bebas dan berangkat ke Suriah untuk bergabung dengan Raqaa.
"Dia ingin membentuk Khatibah Nusantara yang meliputi Asia Tenggara, sehingga dia ingin rancang serangan di Indonesia agar dikatakan sebagai pemimpin," ucap Tito di Istana Negara, Kamis, 14 Januari 2016.
Na'im, ujar Tito, juga berkaitan dengan jaringan Santoso di Poso. Saat ini Na'im berada di Raqaa.
Tito menuturkan Na'im melakukan serangan ini untuk menambah poinnya di mata pemimpin ISIS internasional karena ingin menjadi pemimpin ISIS Asia Tenggara.
Na'im memiliki rival, yakni pemimpin ISIS Filipina utara, yang juga ingin memimpin ISIS Asia Tenggara. "Jadi serangan ini dirancang untuk mendapatkan kredit dari pemimpin ISIS," katanya.
Tito berujar, serangan di Jakarta juga karena berubahnya strategis operasi ISIS yang dulunya hanya menyerang Suriah dan Irak. Menurut dia, pemimpin ISIS, Abu Bakar Baghdadi, mengubah strategi dengan menginstruksikan anggotanya melakukan operasi teror di seluruh dunia, termasuk Asia Tenggara. Tito menuturkan jaringan ISIS di Asia Tenggara berada di Indonesia, Malaysia, Filipina, dan Thailand.
TIKA PRIMANDARI
Video Terkait:
Berita terkait
Rekomendasi 5 Film yang Diangkat dari Kisah Nyata di Indonesia
20 Oktober 2023
Selain Tragedi Bintaro, ini peristiwa Indonesia lainnya yang diadaptasi menjadi film sebagai kisah nyata (true story).
Baca SelengkapnyaFerdy Sambo Divonis Hukuman Mati, Ini Daftar Kasus yang Pernah Ditanganinya
15 Februari 2023
Ferdy Sambo divonis hukuman mati. Ia tercatat pernah menangani beberapa kasus antara lain KM 50, kebakaran gedung Kejaksaan Agung, Djoko Tjandra.
Baca SelengkapnyaAda Nama Krishna Murti dan Ferdy Sambo Tangani Kasus Bom Sarinah 7 Tahun Lalu
15 Januari 2023
Tujuh tahun berlalu sejak terjadinya tragedi bom Sarinah yang menewaskan 7 orang di kawasan Sarinah, Jakarta. Ada nama Krishna Murti dan Ferdy Sambo.
Baca Selengkapnya7 Tahun Tragedi Bom Sarinah, Teror di Siang Bolong Tak Jauh dari Istana Negara
15 Januari 2023
Tujuh tahun lalu, 14 Januari 2016, di siang bolong terjadi teror di pusat Kota Jakarta, dikenal sebagai bom Sarinah. Ini kilas baliknya.
Baca Selengkapnya77 Tahun Brimob Polri, Begini Rekam Jejak Anang Revandako Dankor Brimob Polri Saat ini
16 November 2022
Anang Revandako bukanlah sosok baru di Brimob Polri. Begini rekam jejak Dankor Brimob ini hingga kini memimpin satuan tertua Polri.
Baca SelengkapnyaTangga Karier Ferdy Sambo, Turut Tangani Kasus Bom Sarinah 6 Tahun Lalu
12 Agustus 2022
Irjen Pol Ferdy Sambo tersangka kasus pembunuhan Brigadir J. Saat berpangkat AKBP ia turut menangani kasus bom Sarinah pada januari 2016.
Baca SelengkapnyaBrandon, Anjing Pelacak Bom Thamrin Bertugas Di Formula E Jakarta
4 Juni 2022
Brandon, anjing pelacak bahan peledak bertugas di Formula E. Dulu dia pernah ditugaskan untuk melacak bom di Jalan M.H. Thamrin.
Baca SelengkapnyaRefly Harun Buka Suara Soal Podcast Rizal Afif yang Disebut Mantan Napi Teroris
16 Mei 2022
Refly Harun mengaku dikenalkan dengan Abbi Rizal Afif oleh ustad Dewa Putu Adhi, mantan gitaris band di Bali.
Baca SelengkapnyaBom Gereja Katedral Makassar, Ini Rentetan Bom Bunuh Diri 5 Tahun Terakhir
28 Maret 2021
Publik kembali dikejutkan dengan bom Gereja Katedral Makassar. Setidaknya sejak 2016 lalu serangkaian bom bunuh diri terjadi di Tanah Air.
Baca SelengkapnyaCerita 29 Tahun McDonald's Sarinah, Saksi Bisu Teror Bom Thamrin
8 Mei 2020
McDonald's Sarinah, yang mulai beroperasi sejak 1991, bakal tutup pada 10 Mei 2020. Menjadi saksi bisu teror bom Thamrin dan kerusuhan 22 Mei 2019.
Baca Selengkapnya