Pembebasan Lahan Danau Gedebage Tuntas Tahun Ini

Reporter

Rabu, 13 Januari 2016 21:34 WIB

Warga setempat mencari ikan di Situ Cileunca, Pengalengan, Bandung, 27 September 2015. Situ Cileunca merupakan danau buatan seluas 1.400 hektar yang berada di pegunungan Malabar dan sering digunakan untuk kegiatan olahraga air seperti kayak dan arung jeram. TEMPO/Frannoto

TEMPO.CO, Bandung - Sekretaris Daerah Jawa Barat Iwa Karniwa mengatakan, pembebasan lahan untuk danau buatan di Gedebage, Bandung, tempat masjid terapung di bagian atasnya, ditargetkan tuntas tahun ini. “Kami sudah anggarkan lagi tahun 2016 dari seluruh tanah yang dipersyaratkan Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat,” kata dia selepas rapat bersama dengan perwakilan Kementerian Pekerjaan Umum dan Permuahan Rakyat, serta Wali Kota Bandung Ridwan Kamil di Gedung Sate, Bandung, Rabu, 13 Januari 2016.

Pemerintah provinsi Jawa Barat mendapat tugas membebaskan lahan bakal danau buatan, sekaligus membiayai pembangunan masjid terapung di atasnya. Rancangan masjid itu diserahkan pada Wali Kota Bandung Ridwan Kamil. Sementara Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat, melalui Balai Besar Wilayah Sungai (BBWS) Citarum mengerjakan pembangunan danau buatan.

Iwa mengatakan, pemerintah provinsi sudah menggelontorkan Rp 150 miliar sepanjang 2015 untuk penyediaan lahan danau buatan. Tahun ini anggarannya akan ditambah Rp 75 miliar. Tanah yang sudah dibebaskan baru 5 hektare, dari luas danau buatan yang dirancang BBWS Citarum 10 hektare. “Pak Wali Kota menyarankan 20 hektare,” kata dia.

Menurut Iwa, rapat menyepakati agar pemerintah provinsi mengirim surat pada Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat untuk memperluas danau buatan itu, sekaligus bisa memulai pengucuran anggaran untuk membangun danau itu dari tanah yang sudah tersedia. “Kami akan usulkan ke Menteri supaya bisa ditindaklanjuti mengalokasikan anggaran konstruksi di danau tersebut,” kata dia.

Iwa mengatakan, pemerintah provinsi akan memulai pembangunan struktur pondasi masjid itu tahun ini dengan dana yang sudah tersedia Rp 90 miliar. Pembangunan fisik masjid sendiri akan dimulai tahun depan. “Bangunannya lebih mahal lagi. Penggarapannya bertahap. Kami mulai 2017 karena untuk konstruksi,” kata dia.

Kepala Balai Besar Wilayah Sungai (BBWS) Citarum, Direktorat Sumber Daya Air, Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat, Yudha Mediawan mengatakan, lembaganya sudah menuntaskan studi danau buatan itu yang dirancang luasnya 10 hektare. “Tapi kebutuhan di lapangan kata Pak Wali antara 20 hektare sampai 30 hektare. Mangga saja tapi tolong dibuatkan suratnya dari gubernur ke Pak Menteri sehingga kami akan menyesuaikan,” kata dia selepas rapat itu.

Yudha mengatakan, BBWS merancang danau buatan itu seluas 10 hektare, dengan kedalaman rata-rata 3 meter. Pasokan air untuk mengisi danau itu berasal dari Sungai Cinambo, anak Sungai Citarum yang saat ini tengah dalam proses pengerjaan normalisasi. “Kalau 10 hektare kurang lebih 300 ribu meter kubik, kalau 20 ribu hektare, tinggal kalikan saja,” kata dia.

Menurut Yudha, dengan luas 20 ribu hektare, volume dana itu setara dengan bendungan kecil. Danau bauatan itu dirancang sedikitnya punya dua fungsi, pertama pengendalian banjir, serta pasokan air baku untuk Kota Bandung. Pembangunan danau seluas 10 hektare, dengan menghitung biaya galiannya saja berkisar Rp 45 miliar.

Pengendalian banjir misalnya, kolam danau yang sehari-harinya tidak akan terisi penuh itu akan menjadi tempat penampungan air saat terjadi puncak banjir. “Grafik puncak banjir itu ada puncaknya, banjir itu tidak seterusnya tinggi. Sesaat naik puncak banjir ini dipotong, disimpan dulu di danau itu supaya tidak meluap kemana-mana,” kata Yudha.

Air danau itu jgua dirancang untuk menjadi salah satu sumber air baku. Yudha mengatakan, kebutuhan air baku Kota Bandung setara 15 meter kubik per detik, dan saat ini baru tersedia antara 6-7 meter kubik per detik dan baru menjangkau 60 persen warganya. Selain dari danau, sejumlah sumber air juga tengah dipersiapkan menambah pasokan air baku Kota Bandung. “Arahnya untuk penyiapan air baku Bandung metropolitan,” kata Yudha.

Wali Kota Ridwan Kamil membenarkan meminta rancangan danau buatan lebih luas lagi. “Dari perhitungan tim insinyur di Pemkot, dari ahli Belanca, meyatakan total 30 hektare. Tapi dari pusat menyatakan sementara 10 hektare, kalau lebih besar tidak masalah,” kata dia selepas rapat itu, Rabu, 13 Januari 2015.

Ridwan mengatakan, danau itu selain memiliki fungsi pengendali banjir, cadangan air baku, juga fungsi sosial. “Nanti ada tempat piknik,” kata dia.

Lokasi danau buatan itu berada bersebelahan dengan rel kereta api yang lokasinya persis di belakang Markas Polda Jawa Barat. “Sebelah selatan rel kereta api di belakang Polda. Kalau ditarik garis lurus dari Polda, di situ,” kata Ridwan.

AHMAD FIKRI

Berita terkait

Rumah Dinas Wali Kota Bandung Dijadikan Objek Wisata Akhir Pekan

7 hari lalu

Rumah Dinas Wali Kota Bandung Dijadikan Objek Wisata Akhir Pekan

Masyarakat atau wisatawan bisa mengunjungi Pendopo untuk wisata sejarah Kota Bandung, dibatasi 100 orang per hari.

Baca Selengkapnya

Braga Free Vehicle Akhir Pekan ini di Bandung, Begini Tata Tertib Pengunjung dan Lokasi Parkir

15 hari lalu

Braga Free Vehicle Akhir Pekan ini di Bandung, Begini Tata Tertib Pengunjung dan Lokasi Parkir

Pengunjung atau wisatawan di jalan legendaris di Kota Bandung itu hanya bisa berjalan kaki karena kendaraan dilarang melintas serta parkir.

Baca Selengkapnya

Rencana Jalan Braga Bandung Bebas Kendaraan saat Akhir Pekan Dibayangi Masalah

15 hari lalu

Rencana Jalan Braga Bandung Bebas Kendaraan saat Akhir Pekan Dibayangi Masalah

Pemerintah Kota Bandung ingin menghidupkan kembali Jalan Braga yang menjadi ikon kota sebagai tujuan wisata.

Baca Selengkapnya

Keunikan Stadion Siliwangi, Lokasi Konser Sheila on 7 di Bandung, Pernah jadi Markas Tim Sepak Bola Militer Belanda

23 hari lalu

Keunikan Stadion Siliwangi, Lokasi Konser Sheila on 7 di Bandung, Pernah jadi Markas Tim Sepak Bola Militer Belanda

Di Bandung, Sheila on 7 akan mangung di Stadion Siliwangi. Awalnya stadion itu bernama lapangan SPARTA, markas tim sepak bola militer Hindia Belanda.

Baca Selengkapnya

Polisi Tangkap Pembunuh Wanita di Apartemen Jardin Bandung yang Kabur ke Jakarta

33 hari lalu

Polisi Tangkap Pembunuh Wanita di Apartemen Jardin Bandung yang Kabur ke Jakarta

Seorang wanita ditemukan tewas di Apartemen Jardin, Kota Bandung, diduga dibunuh pelanggannya

Baca Selengkapnya

Rekomendasi 5 Tempat Wisata Air di Bandung untuk Menghabiskan Waktu Libur Lebaran

38 hari lalu

Rekomendasi 5 Tempat Wisata Air di Bandung untuk Menghabiskan Waktu Libur Lebaran

Salah satu aktivitas rekreasi yang bisa dilakukan bersama dengan keluarga ketika masa libur lebaranadalah berenang.

Baca Selengkapnya

Penumpang Terminal Leuwipanjang Bandung Naik 20 Persen Selama Arus Mudik Lebaran

43 hari lalu

Penumpang Terminal Leuwipanjang Bandung Naik 20 Persen Selama Arus Mudik Lebaran

Kepala Terminal Leuwipanjang Kota Bdung Asep Hidayat mengatakan, kenaikan jumlah penumpang di arus mudik Lebaran terpantau sejak H-7.

Baca Selengkapnya

Monyet Ekor Panjang Berkeliaran di Bandung, Pakar ITB: Akibat Habitat Rusak dan Perburuan

11 Maret 2024

Monyet Ekor Panjang Berkeliaran di Bandung, Pakar ITB: Akibat Habitat Rusak dan Perburuan

Pakar ITB menengarai kemunculan monyet ekor panjang di Bandung akibat kerusakan habitat asli. Populasi mamalia itu juga tergerus karena perburuan.

Baca Selengkapnya

Serba-serbi Monyet Ekor Panjang, Mengapa Bertindak Agresif ke Manusia?

4 Maret 2024

Serba-serbi Monyet Ekor Panjang, Mengapa Bertindak Agresif ke Manusia?

Macaca Fascicularis atau di Indonesia lebih dikenal monyet ekor panjang kerap bertindak agresif pada manusia, apa sebabnya?

Baca Selengkapnya

Kawanan Monyet Ekor Panjang Masuk Pemukiman Warga Kota Bandung, Pertanda Apa?

3 Maret 2024

Kawanan Monyet Ekor Panjang Masuk Pemukiman Warga Kota Bandung, Pertanda Apa?

Monyet turun gunung, termasuk monyet ekor panjang ini disebut-sebut menjadi pertanda akan terjadi suatu peristiwa, apa itu?

Baca Selengkapnya