Melawan, Fahri Hamzah Sebut Ada Feodalisme di PKS

Reporter

Rabu, 13 Januari 2016 05:34 WIB

Fahri Hamzah. TEMPO/Tony Hartawan

TEMPO.CO, Jakarta - Wakil Ketua Dewan Perwakilan Rakyat Fahri Hamzah murka dengan desakan dari internal Partai Keadilan Sejahtera agar mengundurkan diri. Dia juga kecewa dengan panggilan Badan Penegak Disiplin Organisasi (BPDO) PKS pada Senin lalu.

"Masak, saya doang yang dipanggil. Dia juga dipanggil dong," kata Fahri di Jakarta, Selasa, 12 November 2016. Dia heran mengapa pihak yang melaporkannya tidak dipanggil BPDO. Dia akan melaporkan balik Tifatul Sembiring ke lembaga penegak disiplin partai itu.

Menurut Fahri, PKS seharusnya berlaku adil dan mendengarkan pihak-pihak yang terlibat, tidak bisa hanya mendengarkan satu pihak dengan alasan orang tersebut lebih dipercaya. Fahri menegaskan, tidak boleh ada orang yang menguasai dan dominan di PKS. "Seolah-olah, kalau dia yang ngomong, pasti benar," ujar Fahri, aktivis mahasiswa angkatan 1997/1998.

Dia gerah karena Tifatul Sembiring, mantan Presiden PKS dan kini anggota Majelis Pertimbangan PKS, terus-menerus menuduhnya. "Jangan mentang-mentang dia senior dan saya junior jadi nuduh-nuduh terus," tutur Fahri.

Menurut dia, Tifatul tidak bisa serta-merta menuduhnya seperti itu, apalagi karena senioritas semata. Fahri beralasan, generasi muda saat ini juga banyak yang lebih pintar daripada seniornya. "Feodalisme semacam ini tidak bisa dibiarkan. Saya tidak ingin tunduk pada hal semacam ini," katanya.

Mantan Menteri Komunikasi dan Informasi Tifatul Sembiring memang meminta Fahri patuh pada perintah partai.

Selain Tifatul, Ketua Majelis Syuro Salim Segaf Al-Jufri telah menemui Fahri. Juga Presiden PKS Sohibul Iman, Ketua DPP Al Muzzammil Yusuf, dan Wakil Sekretaris Jenderal Mardani Ali Sera.

MAWARDAH NUR HANIFIYANI




Berita terkait

Tolak PKS Gabung Koalisi Prabowo, Kilas Balik Luka Lama Waketum Partai Gelora Fahri Hamzah dengan PKS

4 hari lalu

Tolak PKS Gabung Koalisi Prabowo, Kilas Balik Luka Lama Waketum Partai Gelora Fahri Hamzah dengan PKS

Kabar PKS gabung koalisi pemerintahan Prabowo-Gibran membuat Wakil Ketua Umum Partai Gelora Fahri Hamzah keluarkan pernyataan pedas.

Baca Selengkapnya

Partai Gelora Tolak PKS Gabung Prabowo, Alasan yang Mengemuka dan Luka Konflik Internal Masa Lalu

5 hari lalu

Partai Gelora Tolak PKS Gabung Prabowo, Alasan yang Mengemuka dan Luka Konflik Internal Masa Lalu

Waketum Partai Gelora Fahri meminta PKS mempertimbangkan dengan matang keputusan bergabung atau tidak dengan pemerintahan Prabowo Subianto.

Baca Selengkapnya

Reaksi Pengamat dan Aktivis Antikorupsi Soal Wacana KPK dan Ombudsman Dilebur

26 hari lalu

Reaksi Pengamat dan Aktivis Antikorupsi Soal Wacana KPK dan Ombudsman Dilebur

Muncul kabar bahwa KPK dan Ombudsman akan dilebur, bagaimana respons aktivis antikorupsi dan para pengamat?

Baca Selengkapnya

Saat Grace Natalie PSI 'Senggol' Gelora dan PKB soal Lonjakan Suara

4 Maret 2024

Saat Grace Natalie PSI 'Senggol' Gelora dan PKB soal Lonjakan Suara

Partai Gelora dan PKB 'disenggol' Grace Natalie PSI soal lonjakan suara dalam quick count sebuah lembaga survei. Apa kata Gelora dan PKB?

Baca Selengkapnya

Respons Fahri Hamzah soal Partai Gelora Alami Lonjakan Suara

3 Maret 2024

Respons Fahri Hamzah soal Partai Gelora Alami Lonjakan Suara

Partai Gelora menjadi sorotan selain PSI karena mengalami lonjakan suara dalam real count sementara KPU

Baca Selengkapnya

Fahri Hamzah dan Partai Gelora Setuju Ambang Batas Parlemen Dihapuskan

2 Maret 2024

Fahri Hamzah dan Partai Gelora Setuju Ambang Batas Parlemen Dihapuskan

Wakil Ketua Umum Partai Gelora Fahri Hamzah mengatakan ambang batas parlemen atau parliamentary threshold harus dihapuskan. Hal

Baca Selengkapnya

Jika Prabowo-Gibran Menang: Akankah Bahlil, Habiburokhman, Grace Natalie, Gus Miftah hingga Raffi Ahmad Jadi Menteri?

18 Februari 2024

Jika Prabowo-Gibran Menang: Akankah Bahlil, Habiburokhman, Grace Natalie, Gus Miftah hingga Raffi Ahmad Jadi Menteri?

Jika Prabowo-Gibran menang, pendukung utama seperti Habiburokhman, Grace Natalie, Bahlil, Zulhas, hingga Gus Miftah dan Raffi Ahmad bisa jadi menteri?

Baca Selengkapnya

Film Dirty Vote Ulas Dugaan Permainan Aturan KPU untuk Loloskan Partai Gelora di Pemilu 2024

12 Februari 2024

Film Dirty Vote Ulas Dugaan Permainan Aturan KPU untuk Loloskan Partai Gelora di Pemilu 2024

Bagaimana dugaan permainan aturan KPU untuk meloloskan Partai Gelora yang diulas di film Dirty Vote?

Baca Selengkapnya

Timnas Amin Minta Fahri Hamzah Tak Sombong Bilang Anies dan Cak Imin Bakal Jadi Tersangka

1 Februari 2024

Timnas Amin Minta Fahri Hamzah Tak Sombong Bilang Anies dan Cak Imin Bakal Jadi Tersangka

Timnas Amin Minta Fahri Hamzah Tak Sombong Bilang Anies dan Cak Imin Bakal Jadi Tersangka

Baca Selengkapnya

HUT PDIP ke-51, Merunut Sejarah PDI Perjuangan Sejak 1927

10 Januari 2024

HUT PDIP ke-51, Merunut Sejarah PDI Perjuangan Sejak 1927

HUT PDIP ke-51 pada 10 Januari 2024. Meskipun lahir pada 1973, tetapi keberadaan partai politik PDI Perjuangan bisa dirunut sejak 1927.

Baca Selengkapnya