Labfor Polri Belum Temukan Zat Sianida di Kopi Mirna?

Reporter

Editor

Pruwanto

Selasa, 12 Januari 2016 15:48 WIB

Petugas Kepolisian Daerah Metro Jaya menggeledah Restoran Olivier dalam prarekonstruksi kasus kematian Mirna di Mal Grand Indonesia, Jakarta, 11 Januari 2016. Sebelum tewas Mirna mengunjungi restoran tersebut bersama dua temannya. TEMPO/Aditia Noviansyah

TEMPO.CO, Jakarta - Tim dari Pusat Laboratorium dan Forensik (Puslabfor) Badan Reserse Kriminal Mabes Polri masih kesulitan mengungkap dugaan pembunuhan terhadap Wayan Mirna Salihin, 27 tahun. "Kami belum menemukan adanya kandungan zat asing di kopi milik Mirna," ujar Kepala Divisi Humas Mabes Polri Inspektur Jenderal Anton Charliyan, Selasa, 12 Januari 2016.

Anton mengaku belum memiliki perkembangan signifikan dari hasil penyelidikan timnya. Bahkan, sampai kini pihaknya enggan memastikan apakah Mirna meninggal karena dibunuh atau tidak. Dia masih menduga ada zat asing atau racun jenis sianida di dalam tubuh Mirna.

Akibat zat tersebut, lambung Mirna diduga mengalami luka. Dari hasil otopsi itu nanti akan dicocokkan dengan temuan bukti lainnya, termasuk dengan memeriksa sampel kopi yang sempat diminum Mirna. Kepolisian juga baru memeriksa 10 saksi yang terkait dengan kematian Mirna.

Sayangnya, Anton juga belum membeberkan keterangan 10 saksi tersebut. Alasannya, kasus sedang diselidiki oleh tim Puslabfor Bareskrim Mabes Polri. "Mari sama-sama menunggu hasil lab yang dilakukan Puslabfor."

Dia enggan berspekulasi lebih jauh terkait dengan kematian Mirna. Padahal, Polda Metro Jaya yang menangani kasus ini telah menyebutkan bahwa dalam tubuh Mirna terdapat zat sianida. Zat tersebut diduga ditemukan di salah satu sampel kopi yang diminum Mirna.

Polda Metro Jaya juga menyatakan Mirna diduga dibunuh. Sayangnya, Direktorat Reserse Kriminal Umum Polda Metro Jaya belum membeberkan motif pembunuhan. Sampai saat ini kepolisian masih memeriksa saksi, satu di antaranya teman Mirna.

Wayan Mirna Salihin meninggal setelah minum es kopi Vietnam di Restoran Olivier pada Rabu, 6 Januari 2016. Mirna datang ke tempat itu bersama kedua temannya. Menurut keterangan seorang saksi, teman Mirna yang bernama Jessica datang ke restoran lebih dulu dan memesankan minuman untuk Mirna. Kemudian Mirna datang bersama teman lainnya yang bernama Hani.

Setelah menyedot es kopinya, Mirna kejang-kejang dan akhirnya meninggal. Dari hasil uji laboratorium, ada zat sianida di dalam lambung wanita berusia 27 tahun tersebut.

AVIT HIDAYAT

Berita terkait

Syarat Penerimaan Polri Lengkap 2024 dan Cara Daftarnya

12 jam lalu

Syarat Penerimaan Polri Lengkap 2024 dan Cara Daftarnya

Berikut ini syarat penerimaan SIPSS, Taruna Akpol, Bintara, dan Tamtama Polri 2024 serta tata cara pendaftarannya yang perlu diketahui.

Baca Selengkapnya

Amnesty Desak DPR dan Pemerintah Buat Aturan Ketat Impor Spyware

1 hari lalu

Amnesty Desak DPR dan Pemerintah Buat Aturan Ketat Impor Spyware

Amnesty mendesak DPR dan pemerintah membuat peraturan ketat terhadap spyware yang sangat invasif dan dipakai untuk melanggar HAM

Baca Selengkapnya

Investigasi Tempo dan Amnesty International: Produk Spyware Israel Dijual ke Indonesia

1 hari lalu

Investigasi Tempo dan Amnesty International: Produk Spyware Israel Dijual ke Indonesia

Investigasi Amnesty International dan Tempo menemukan produk spyware dan pengawasan Israel yang sangat invasif diimpor dan disebarkan di Indonesia.

Baca Selengkapnya

Soal Kematian Brigadir RAT, Kompolnas Ungkap Sejumlah Kejanggalan

1 hari lalu

Soal Kematian Brigadir RAT, Kompolnas Ungkap Sejumlah Kejanggalan

Kompolnas menilai masih ada sejumlah kejanggalan dalam kasus kematian Brigadir RAT.

Baca Selengkapnya

Kata Komnas HAM Papua soal Permintaan TPNPB-OPM Warga Sipil Tinggalkan Kampung Pogapa: Wajar Demi Keselamatan

1 hari lalu

Kata Komnas HAM Papua soal Permintaan TPNPB-OPM Warga Sipil Tinggalkan Kampung Pogapa: Wajar Demi Keselamatan

Komnas HAM Papua menyatakan permintaan TPNPB-OPM bukan sesuatu yang berlebihan.

Baca Selengkapnya

Korlantas Polri Tegaskan Pelat Dinas Berkode ZZ Harus Patuhi Aturan Ganjil Genap

2 hari lalu

Korlantas Polri Tegaskan Pelat Dinas Berkode ZZ Harus Patuhi Aturan Ganjil Genap

Korlantas Polri memastikan pelat nomor khusus kendaraan dinas berkode 'ZZ' harus tetap mematuhi aturan ganjil genap.

Baca Selengkapnya

Korlantas Ungkap Banyak Lembaga Negara Buat Pelat Dinas Tapi Tak Tercatat di Database Polri

2 hari lalu

Korlantas Ungkap Banyak Lembaga Negara Buat Pelat Dinas Tapi Tak Tercatat di Database Polri

Korlantas Polri mengungkap, terdapat banyak lembaga negara yang membuat pelat kendaraan dinas dan STNK khusus sendiri.

Baca Selengkapnya

Komnas HAM Inisiasi Penilaian untuk Kementerian dan Lembaga, Ini Kategori Hak yang Dinilai

2 hari lalu

Komnas HAM Inisiasi Penilaian untuk Kementerian dan Lembaga, Ini Kategori Hak yang Dinilai

Komnas HAM menggunakan 127 indikator untuk mengukur pemenuhan kewajiban negara dalam pelaksanaan HAM.

Baca Selengkapnya

TNI-Polri Bahas Penyalahgunaan Plat Kendaraan hingga Konflik Antaranggota

2 hari lalu

TNI-Polri Bahas Penyalahgunaan Plat Kendaraan hingga Konflik Antaranggota

Yusri juga berharap, TNI dan Polri memiliki frekuensi yang sama dalam mengatasi berbagai permasalahan itu.

Baca Selengkapnya

TPNPB Klaim Tembak Mati Empat Anggota TNI-Polri dan Bakar Sekolah di Enarotali

2 hari lalu

TPNPB Klaim Tembak Mati Empat Anggota TNI-Polri dan Bakar Sekolah di Enarotali

TPNPB-OPM menyatakan menembak empat anggota aparat gabungan TNI-Polri. Penembakan itu terjadi pada Rabu, 1 Mei 2024. Keempat orang itu ditembak saat mereka sedang berpatroli.

Baca Selengkapnya