Petugas Kepolisian Daerah Metro Jaya menggeledah Restoran Olivier dalam prarekonstruksi kasus kematian Mirna di Mal Grand Indonesia, Jakarta, 11 Januari 2016. Sebelum tewas Mirna mengunjungi restoran tersebut bersama dua temannya. TEMPO/Aditia Noviansyah
TEMPO.CO, Jakarta - Tim dari Pusat Laboratorium dan Forensik (Puslabfor) Badan Reserse Kriminal Mabes Polri masih kesulitan mengungkap dugaan pembunuhan terhadap Wayan Mirna Salihin, 27 tahun. "Kami belum menemukan adanya kandungan zat asing di kopi milik Mirna," ujar Kepala Divisi Humas Mabes Polri Inspektur Jenderal Anton Charliyan, Selasa, 12 Januari 2016.
Anton mengaku belum memiliki perkembangan signifikan dari hasil penyelidikan timnya. Bahkan, sampai kini pihaknya enggan memastikan apakah Mirna meninggal karena dibunuh atau tidak. Dia masih menduga ada zat asing atau racun jenis sianida di dalam tubuh Mirna.
Akibat zat tersebut, lambung Mirna diduga mengalami luka. Dari hasil otopsi itu nanti akan dicocokkan dengan temuan bukti lainnya, termasuk dengan memeriksa sampel kopi yang sempat diminum Mirna. Kepolisian juga baru memeriksa 10 saksi yang terkait dengan kematian Mirna.
Sayangnya, Anton juga belum membeberkan keterangan 10 saksi tersebut. Alasannya, kasus sedang diselidiki oleh tim Puslabfor Bareskrim Mabes Polri. "Mari sama-sama menunggu hasil lab yang dilakukan Puslabfor."
Dia enggan berspekulasi lebih jauh terkait dengan kematian Mirna. Padahal, Polda Metro Jaya yang menangani kasus ini telah menyebutkan bahwa dalam tubuh Mirna terdapat zat sianida. Zat tersebut diduga ditemukan di salah satu sampel kopi yang diminum Mirna.
Polda Metro Jaya juga menyatakan Mirna diduga dibunuh. Sayangnya, Direktorat Reserse Kriminal Umum Polda Metro Jaya belum membeberkan motif pembunuhan. Sampai saat ini kepolisian masih memeriksa saksi, satu di antaranya teman Mirna.
Wayan Mirna Salihin meninggal setelah minum es kopi Vietnam di Restoran Olivier pada Rabu, 6 Januari 2016. Mirna datang ke tempat itu bersama kedua temannya. Menurut keterangan seorang saksi, teman Mirna yang bernama Jessica datang ke restoran lebih dulu dan memesankan minuman untuk Mirna. Kemudian Mirna datang bersama teman lainnya yang bernama Hani.
Setelah menyedot es kopinya, Mirna kejang-kejang dan akhirnya meninggal. Dari hasil uji laboratorium, ada zat sianida di dalam lambung wanita berusia 27 tahun tersebut.
TPNPB Klaim Tembak Mati Empat Anggota TNI-Polri dan Bakar Sekolah di Enarotali
2 hari lalu
TPNPB Klaim Tembak Mati Empat Anggota TNI-Polri dan Bakar Sekolah di Enarotali
TPNPB-OPM menyatakan menembak empat anggota aparat gabungan TNI-Polri. Penembakan itu terjadi pada Rabu, 1 Mei 2024. Keempat orang itu ditembak saat mereka sedang berpatroli.