Proyek Dermaga Pelabuhan Ratu Dinilai Serampangan

Reporter

Senin, 11 Januari 2016 23:01 WIB

Pemandangan Teluk Ciletuh dilihat dari Puncak Darma, di Desa Ciwaru, Kecamatan Ciemas, Sukabumi, Jawa Barat, 5 September 2015. Bentangan alam tersebut masuk dalam kawasan Taman Bumi Ciletuh yang berada dinatar Pelabuhan Ratu dan Ujung Genteng. TEMPO/Frannoto

TEMPO.CO, Bandung - Proyek pembangunan dermaga pelabuhan regional di Pantai Karang Pamulang, Pelabuhan Ratu, Sukabumi menuai protes dari sejumlah kalangan. Rencana pembangunannya belum jelas namun proyek sudah dimulai dengan pengedukan pasir pantai. "Menurut saya serampangan, konsepnya belum jelas dan terungkap seperti apa," kata Kepala Pusat Penelitian Sumber Daya Alam dan Lingkungan Universitas Padjadjaran, Erri Megantara, Senin, 11 Januari 2016.

Awal Januari lalu, Erri hadir dalam rapat di kantor Kementerian Koordinator Bidang Maritim dan Sumber Daya Alam di Gedung BPPT Jakarta. Pesertanya instansi terkait, organisasi, dan perwakilan masyarakat. "Agendanya membahas masalah dan protes warga tentang pembangunan dermaga," ujar Erri.

Pada rapat itu terungkap, misalnya, urgensi pembangunan dermaga pelabuhan regional yang belum jelas. Konon untuk tempat bersandar kapal-kapal pesiar dan wisata ke Pelabuhan Ratu yang disebut banyak singgah dan terpaksa ke pelabuhan ikan nelayan. "Tapi berapa banyak kapal itu tak bisa disebut rinci jumlahnya, kenapa lokasi dermaga di sana juga tidak terungkap," kata dia.

Bentuk dermaga yang akan dibangun berupa semi tertutup atau seperti huruf U. Peruntukannya untuk orang atau pariwisata. Pantai Karang Pamulang, kata Erri, kini telah dikeruk dan ditimbun tanah untuk pembangunan kantor. "Hasil rapat, desain dermaga diminta untuk diubah dalam waktu dua bulan, setelah itu baru akan diputuskan lanjut atau tidak," ujar Erri.

Idealnya, menurut guru besar dari Jurusan Biologi Unpad itu, proyek dihentikan sementara. Menurut Erri, proyek tersebut ditangani pemerintah provinsi Jawa Barat. Pada saat rapat di kantor kementerian tersebut, diantaranya hadir utusan dari Dinas Perhubungan serta Badan Pengelolaan Lingkungan Hidup Daerah Jawa Barat. Kedua kepala instansi tersebut tak menanggapi permintaan wawancara lewat pesan pendek sampai berita ini dikirimkan.

Lokasi proyek dermaga tersebut bersebelahan dengan Hotel Bunga Ayu. Pemilik dan pengelolanya, Erlan Effendy mengatakan, sampai sekarang proyek dermaga masih berjalan. "Dimulainya sejak pertengahan November 2015," ujarnya.

Warga lain yang menolak juga membuat petisi dukungan selain melakukan aksi unjuk rasa agar Pemerintah Kabupaten Sukabumi menyelamatkan Pantai Karang Pamulang. Alasannya lokasi itu merupakan tempat wisata dan arena berselancar.

ANWAR SISWADI

Berita terkait

Penumpang di Ternate Tujuan Manado Beralih Gunakan Kapal Antarpulau

12 hari lalu

Penumpang di Ternate Tujuan Manado Beralih Gunakan Kapal Antarpulau

Sejumlah penumpang di Kota Ternate, Maluku Utara tujuan Manado, Sulawesi Utara, beralih menggunakan kapal antarpulau lintas Kota Ternate-Manado.

Baca Selengkapnya

Terkini: Sri Mulyani Adakan Rapat di Tengah Konflik Iran dan Israel, Kemenhub Berangkatkan Peserta Arus Balik Gratis dengan 160 Bus

17 hari lalu

Terkini: Sri Mulyani Adakan Rapat di Tengah Konflik Iran dan Israel, Kemenhub Berangkatkan Peserta Arus Balik Gratis dengan 160 Bus

Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati mengadakan rapat bersama Wakil Menteri Keuangan Suahasil Nazara serta jajaran eselon I Kemenkeu.

Baca Selengkapnya

Pelabuhan Alternatif Dimaksimalkan saat Arus Balik Lebaran, Ada 3 Kapal untuk Rute Panjang-Ciwandan

19 hari lalu

Pelabuhan Alternatif Dimaksimalkan saat Arus Balik Lebaran, Ada 3 Kapal untuk Rute Panjang-Ciwandan

Menhub Budi Karya menginstruksikan agar pelabuhan alternatif Panjang-Ciwandan dimaksimalkan kegunaannya selama arus balik lebaran.

Baca Selengkapnya

Menhub Instruksikan Dibuat War Room untuk Pantau Bongkar Muat di Pelabuhan Bakauheni dan Merak

19 hari lalu

Menhub Instruksikan Dibuat War Room untuk Pantau Bongkar Muat di Pelabuhan Bakauheni dan Merak

Menhub meminta dibuatkan fasilitas war room untuk menyajikan data digital untuk memantau aktivitas bongkar muat di pelabuhan Bakauheni dan Merak.

Baca Selengkapnya

5 Tips Jitu Hindari Kehabisan Tiket Pelabuhan Penyeberangan saat Arus Balik

19 hari lalu

5 Tips Jitu Hindari Kehabisan Tiket Pelabuhan Penyeberangan saat Arus Balik

Jangan biarkan arus balik Lebaran jadi berantakan karena kehabisan tiket kapal. Ikuti tips ini untuk mengamankan tiket penyeberangan

Baca Selengkapnya

Tiket Kapal Tak Dijual di Pelabuhan, Pengemudi Saat Arus Balik Diminta Beli Tiket di KM 2,41

19 hari lalu

Tiket Kapal Tak Dijual di Pelabuhan, Pengemudi Saat Arus Balik Diminta Beli Tiket di KM 2,41

Pengemudi yang akan naik kapal saat arus balik agar membeli tiket dalam jarak 2,41 KM menuju pelabuhan.

Baca Selengkapnya

Arus Balik Lebaran, Pemerintah Siapkan Rencana Cadangan Penyeberangan Sumatera-Jawa

20 hari lalu

Arus Balik Lebaran, Pemerintah Siapkan Rencana Cadangan Penyeberangan Sumatera-Jawa

Pemerintah telah menyiapkan strategi guna menangani arus balik Lebaran dari Pulau Sumatera ke Jawa.

Baca Selengkapnya

Khusus Arus Balik Lebaran, ASDP Hapus Kebijakan Tiket Kedaluwarsa 24 Jam

21 hari lalu

Khusus Arus Balik Lebaran, ASDP Hapus Kebijakan Tiket Kedaluwarsa 24 Jam

PT ASDP Indonesia Ferry (Persero) menghapus pemberlakuan tiket kedaluwarsa sampai dengan 24 jam sejak waktu masuk pelabuhan.

Baca Selengkapnya

Budi Karya Akui Penyelenggaraan Mudik di Merak Masih Bermasalah

22 hari lalu

Budi Karya Akui Penyelenggaraan Mudik di Merak Masih Bermasalah

Menteri Perhubungan (Menhub) Budi Karya Sumadi mengakui penyelenggaraan mudik di Pelabuhan Merak masih bermasalah.

Baca Selengkapnya

ASDP Sebut Arus Mudik dari Bakauheni Tahun Ini Naik Dibanding Tahun Lalu

23 hari lalu

ASDP Sebut Arus Mudik dari Bakauheni Tahun Ini Naik Dibanding Tahun Lalu

ASDP Ferry Indonesia melaporkan arus mudik laut dari Pelabuhan Bakauheni (Sumatera-Jawa) meningkat dibanding tahun lalu.

Baca Selengkapnya