Din Minimi Sudi Berdamai, Bermula dari Makan Malam di Istana

Reporter

Editor

Sunu Dyantoro

Sabtu, 9 Januari 2016 03:29 WIB

Juha Christensen, fasilitator perundingan damai Gerakan Aceh Merdeka-RI bersama Din Minimi dan pasukannya di kamp perlawanan di hutan Aceh. (Dokumen Juha Christensen)

TEMPO.CO, Jakarta - Kepala Badan Intelijen Negara Sutiyoso yang mewakili pemerintah, bertemu dengan Din Minimi pemimpin kelompok bersenjata di Aceh. Di balik pertemuan itu, ada Juha Christensen, seorang warga negara Finlandia yang berpengalaman menjadi fasilitator perundingan damai Gerakan Aceh Merdeka dengan Republik Indonesia sehingga kedua pihak mengakhiri konflik pada tahun 2005 lalu.

Sutiyoso bertemu Din Minimi di kampnya di Aceh Timur, Aceh pada 28 Desember 2015 dan besoknya Din Minimi menyerahkan senjata. Kepada Tempo yang menghubunginya pada Jumat 8 Januari 2016, Juha Christensen mengatakan, ia selalu memonitor situasi Aceh dan masalah Din Minimi dan kelompoknya.

Juha Christensen mulai mengamati Din Minimi dan kelompoknya sejak dari awal pada tahun 2013. Pada Agustus 2015 lalu, ada acara peringatan 10 tahun memorandum kesepahaman Helsinki di Universitas Syah Kuala di Banda Aceh. “Saya melihat kasus itu seperti dead lock dan berpotensi membahayakan proses perdamaian Aceh,” kata Juha Christensen.

Pada Selasa 3 November 2015 lalu, Juha Christensen menghadiri acara makan malam di Istana Presiden di Jakarta. Di situ, Juha Christensen berdiskusi untuk pertama kali dengan Sutiyoso. Diskusi melibatkan mereka berdua saja. Selanjutnya, Juha Christensen dan Sutiyoso membikin janji untuk bertemu dan diskusi masalah Din Minimi di Aceh. “Tidak ada diskusi tentang masalah ini dengan pihak lain,” kata Juha Christensen.

Pada waktu acara kedua peringatan memorandum kesepahaman Helsinki di Banda Aceh pada 13-15 November 2015 lalu, Juha Christensen mulai menyiapkan pertemuan antara Sutiyoso dengan Din Minimi dan kelompoknya. “Tidak ada orang lain yang tahu tentang operasi ini kecuali saya dan Pak Sutiyoso,” ungkap Juha Christensen.

Menurut Juha Christensen, memang sebelum itu ada inisiatif pihak lain yaitu lembaga swadaya masyarakat dan media untuk menghubungi Din Minimi. Tetapi, kata Juha, operasi dia tersendiri dan tidak ada hubungan dengan orang dan pihak lain. Sehingga, operasi itu berhasil membuat Din Minimi dan kelompoknya turun dari persembunyiannya di gunung di Aceh Timur, dan menyerahkan senjatanya. Sutiyoso merangkul Din Minimi ketika ia hendak menyerahkan senjatanya.

Juha Christensen tiba di Indonesia dengan keluarganya untuk pertama kali pada tahun 1985 dan berlanjut sampai tahun 1990. Ketika itu, ia dan isterinya menjadi Dosen Luar Biasa di Fakultas Sastra Universitas Hasanuddin Makassar. Dari situ, Juha tahu dengan baik Bahasa Indonesia dan adat-istiadat di Indonesia, dan bisa kerja dengan baik di semua sektor swasta maupun pemerintahan.

SUNUDYANTORO

Berita terkait

Prabowo Sebut Rekonsiliasi dengan Eks Panglima GAM di Luar Pemikiran Banyak Orang

26 Desember 2023

Prabowo Sebut Rekonsiliasi dengan Eks Panglima GAM di Luar Pemikiran Banyak Orang

Muzakir Manaf alias Mualem sudah ditunjuk sebagai Ketua Badan Pemenangan Aceh untuk pasangan Prabowo-Gibran.

Baca Selengkapnya

Polda Aceh: Dua Senpi Jenis M-16 Sisa Konflik di Aceh yang Diserahkan Warga Pidie Masih Aktif

8 September 2023

Polda Aceh: Dua Senpi Jenis M-16 Sisa Konflik di Aceh yang Diserahkan Warga Pidie Masih Aktif

Dirreskrimsus Polda Aceh, Kombes Winardy sebut 2 senpi jenis M-16 yang diserahkan warga Pidie pekan lalu masih aktif.

Baca Selengkapnya

Imam Masykur Tewas Dianiaya Anggota Paspampres, Kembali Menggores Luka Masyarakat Aceh

5 September 2023

Imam Masykur Tewas Dianiaya Anggota Paspampres, Kembali Menggores Luka Masyarakat Aceh

Kasus Imam Masykur yang tewas dianiaya anggota Paspampres dan dua personel TNI lainnya telah kembali menggores luka masyarakat Aceh.

Baca Selengkapnya

Jejak Darah dan Sejarah Rumoh Geudong yang Kini Dirobohkan

25 Juni 2023

Jejak Darah dan Sejarah Rumoh Geudong yang Kini Dirobohkan

Bukti pelanggaran HAM Berat yang terjadi di Rumoh Geudong dirobohkan. Berikut peristiwa sejarah yang terjadi di Rumah Geudong.

Baca Selengkapnya

Izil Azhar Tiba di Gedung Merah Putih KPK, Tangan Diborgol dan Tak Jawab Wartawan

25 Januari 2023

Izil Azhar Tiba di Gedung Merah Putih KPK, Tangan Diborgol dan Tak Jawab Wartawan

Buron kasus korupsi Izil Azhar yang ditangkap di Aceh hari ini tiba di Gedung Merah Putih KPK. Eks Panglima GAM itu tak mau menjawab wartawan.

Baca Selengkapnya

Profil Singkat Izil Azhar Buronan KPK yang Ditangkap Kemarin, Eks Anggota Marinir dan Pimpinan GAM

25 Januari 2023

Profil Singkat Izil Azhar Buronan KPK yang Ditangkap Kemarin, Eks Anggota Marinir dan Pimpinan GAM

Izil Azhar telah menjadi buronan selama sekitar lima tahun sebelum akhirnya tertangkap pada Selasa kemarin.

Baca Selengkapnya

KPK Tangkap Eks Panglima GAM Buron Kasus Korupsi di Aceh

24 Januari 2023

KPK Tangkap Eks Panglima GAM Buron Kasus Korupsi di Aceh

Eks Panglima GAM Izil Azhar yang merupakan buron kasus korupsi ditangkap KPK hari ini. Dalam perjalanan menuju Jakarta.

Baca Selengkapnya

Prabowo Tunjuk Eks Kombatan Panglima GAM Jadi Ketua DPD Gerindra Aceh

21 Desember 2022

Prabowo Tunjuk Eks Kombatan Panglima GAM Jadi Ketua DPD Gerindra Aceh

Menurut Muzani, Prabowo menunjuk Fadulah merupakan upaya Gerindra untuk menyampaikan bahwa persoalan masa lalu tersebut sudah selesai.

Baca Selengkapnya

17 Tahun Nota Kesepahaman di Helsinki, Akhir Konflik GAM - RI

15 Agustus 2022

17 Tahun Nota Kesepahaman di Helsinki, Akhir Konflik GAM - RI

Konflik GAM - RI dinyatakan berakhir, 17 tahun lalu dengan dilaksanakan MoU di Helsinki, Finlandia.

Baca Selengkapnya

Muzani dan Mendagri Bahas soal Pemerintahan Aceh dan Bendera

13 April 2022

Muzani dan Mendagri Bahas soal Pemerintahan Aceh dan Bendera

Wakil Ketua MPR RI Ahmad Muzani bertemu Mendagri Tito membahas aspirasi tokoh-tokoh Aceh di Kompleks Parlemen Senayan, Jakarta

Baca Selengkapnya