TEMPO.CO, Jakarta - Kepala Kepolisian Republik Indonesia Jenderal Badrodin Haiti menginstruksikan anak buahnya untuk menelusuri keberadaan dr. Rica Tri Handayani, 28 tahun dan anaknya, Zafran Alif Wicaksono yang hilang beberapa waktu lalu. "Kami sedang melacak keberadaannya dari handphone," ujar Badrodin kepada wartawan, Jumat, 8 Januari 2016.
Dia mengatakan bahwa pihaknya juga sedang meminta keterangan teman dan keluarga Rica. Namun sampai saat ini, kepolisian belum memiliki petunjuk untuk menemukan Rica. "Kami harus ngecek dengan segala kemungkinan.'
Kepolisian juga belum memastikan apakah Rica hilang akibat dari korban kejahatan atau atas kesadaran diri sendiri. Saat ini, kepolisian mengaku masih fokus untuk mengungkap motif hilangnya dokter Rica.
Karena itu, dia menginstrukan agar Badan Reserse Kriminal Mabes Polri membantu Polda Daerah Istimewa Yogyakarta. Hal ini untuk melancarkan penyelidikan, termasuk dengan menelusuri jejak terakhir Rica dan anaknya.
Rica dan Zafran hilang pada 30 Desember 2015. Awalnya dia berniat menjenguk suaminya dari Lampung ke Yogyakarta. Suaminya, dr. Aditya Akbar Wicaksono sedang menempuh pendidikan spesialis ortopedi. Sehari kemudian Akbar melaporkan hilangnya istri dan anaknya itu ke Polda Yogyakarta.
AVIT HIDAYAT
Berita terkait
Cara Kerja Teknologi Pengintai Asal Israel yang Masuk Indonesia: Palsukan Situs Berita
6 jam lalu
Sejumlah perusahaan asal Israel diduga menjual teknologi pengintaian atau spyware ke Indonesia. Terungkap dalam investigasi gabungan Tempo dkk
Baca SelengkapnyaSyarat Penerimaan Polri Lengkap 2024 dan Cara Daftarnya
21 jam lalu
Berikut ini syarat penerimaan SIPSS, Taruna Akpol, Bintara, dan Tamtama Polri 2024 serta tata cara pendaftarannya yang perlu diketahui.
Baca SelengkapnyaAmnesty Desak DPR dan Pemerintah Buat Aturan Ketat Impor Spyware
1 hari lalu
Amnesty mendesak DPR dan pemerintah membuat peraturan ketat terhadap spyware yang sangat invasif dan dipakai untuk melanggar HAM
Baca SelengkapnyaInvestigasi Tempo dan Amnesty International: Produk Spyware Israel Dijual ke Indonesia
1 hari lalu
Investigasi Amnesty International dan Tempo menemukan produk spyware dan pengawasan Israel yang sangat invasif diimpor dan disebarkan di Indonesia.
Baca SelengkapnyaSoal Kematian Brigadir RAT, Kompolnas Ungkap Sejumlah Kejanggalan
1 hari lalu
Kompolnas menilai masih ada sejumlah kejanggalan dalam kasus kematian Brigadir RAT.
Baca SelengkapnyaKata Komnas HAM Papua soal Permintaan TPNPB-OPM Warga Sipil Tinggalkan Kampung Pogapa: Wajar Demi Keselamatan
2 hari lalu
Komnas HAM Papua menyatakan permintaan TPNPB-OPM bukan sesuatu yang berlebihan.
Baca SelengkapnyaKorlantas Polri Tegaskan Pelat Dinas Berkode ZZ Harus Patuhi Aturan Ganjil Genap
2 hari lalu
Korlantas Polri memastikan pelat nomor khusus kendaraan dinas berkode 'ZZ' harus tetap mematuhi aturan ganjil genap.
Baca SelengkapnyaKorlantas Ungkap Banyak Lembaga Negara Buat Pelat Dinas Tapi Tak Tercatat di Database Polri
2 hari lalu
Korlantas Polri mengungkap, terdapat banyak lembaga negara yang membuat pelat kendaraan dinas dan STNK khusus sendiri.
Baca SelengkapnyaKomnas HAM Inisiasi Penilaian untuk Kementerian dan Lembaga, Ini Kategori Hak yang Dinilai
2 hari lalu
Komnas HAM menggunakan 127 indikator untuk mengukur pemenuhan kewajiban negara dalam pelaksanaan HAM.
Baca SelengkapnyaTNI-Polri Bahas Penyalahgunaan Plat Kendaraan hingga Konflik Antaranggota
2 hari lalu
Yusri juga berharap, TNI dan Polri memiliki frekuensi yang sama dalam mengatasi berbagai permasalahan itu.
Baca Selengkapnya