TEMPO.CO, Dompu - Massa asal Dusun Jati, Desa Lepadi, Kecamatan Pajo, Kabupaten Dompu, Nusa Tenggara Barat, mengamuk dan menyerang sejumlah rumah milik warga di dusun tetangga, Lepadi, Kamis sore, 7 Januari 2016. Akibatnya, tiga rumah hangus dan empat lainnya rusak parah.
Penyerangan dipicu kekecewaan keluarga korban terhadap polisi karena belum berhasil menangkap para tersangka pengeroyokan yang menyebabkan kematian Dafid, 21 tahun, warga Dusun Jati. Pemuda ini diduga dikeroyok oleh delapan oang dari Dusun Lepadi pada Senin malam, 4 Januari 2016.
Dafid sempat dirawat di RSUD Dompu namun akhirnya meninggal pada Kamis pagi 7 Januari 2016. Saat itu juga polisi sebenarnya sudah berjaga-jaga. Namun kemarahan massa tetap tak terbendung pascapemakaman Dafid.
Keluarga dan kerabat korban memblokir jalan lalu menyerang menggunakan parang dan tombak ke rumah para pelaku. Mereka yang tidak mendapati satu pun diantara para tersangka kemudian merusak dengan cara melempari dan membakar rumah.
Kepala Polsek Pajo Inspektur Dua Jailani menuturkan bahwa motif pengeroyokan oleh kedelpaan tersangka belum diketahui jelas. Tapi tiga diantara para tersangka itu sudah ditahan di Markas Polres Dompu. "Lima lainnya masih terus kami buru," kata dia, Kamis 7 Januari 2016.
Kepala Polres Dompu Ajun Komisaris Besar Brury Soekotjo meminta keluarga korban menenangkan massa. Dia meyakinkan bahwa perburuan terhadap para tersangka terus dilakukan. "Polisi sudah sangat proaktif karena pada malam kejadian langsung berhasil menangkap sebagian tersangka," kata dia.
Sementara keluarga korban berharap polisi tidak represif terhadap warga. "Kami minta kepolisian jangan represif," ujar seorang keluarga korban.