TEMPO.CO, Jakarta - Mantan Direktur Utama PT Pelabuhan Indonesia II, Richard Joost Lino, kembali diperiksa Badan Reserse Kriminal Polri terkait dengan kasus pengadaan mobile crane di Pelindo II, Rabu, 6 Januari 2016. RJ Lino mendatangi gedung Bareskrim ditemani kuasa hukumnya, Fredrich Yunadi, pada pukul 09.00 WIB.
Namun sikap RJ Lino dalam pemeriksaan kali berbeda dengan pemeriksaan terdahulu. Kali ini, RJ Lino lebih tertutup. Saat keluar dari mobil, dia bergegas masuk ke kantor Bareskrim meski awak media berusaha mengkonfirmasi pemeriksaannya hari ini. Ia sama sekali tak menjawab setiap pertanyaan wartawan.
Awak media yang sejak pagi menunggunya di depan kantor Bareskrim tak dihiraukan. Mukanya datar. Tak ada semburat senyum atau ekspresi yang biasa ditunjukkan RJ Lino seperti pemeriksaan-pemeriksaan terdahulu.
Sikap RJ Lino serupa dengan pengacaranya. Fredrich pun bergegas berlalu mengikuti RJ Lino masuk ke gedung Bareskrim. Padahal Fredrich biasanya banyak berkomentar mengenai kasus pengadaan mobile crane tersebut. Saat berjalan memasuki gedung Bareskrim, Fredrich terlihat lebih banyak merunduk.
Sebelumnya, Wakil Direktur Tindak Pidana Ekonomi Khusus Bareskrim Komisaris Besar Agung Setya mengatakan rencana pemeriksaan terhadap RJ Lino yang kesekian kalinya tersebut sebagai saksi kasus korupsi pengadaan mobile crane. RJ Lino terakhir kali diperiksa Bareskrim pada 30 November tahun lalu.
Bareskrim telah menetapkan mantan Direktur Teknik Pelindo II Ferialdi Nurlan sebagai tersangka kasus korupsi proyek pengadaan mobile crane ini. Ferialdi disangka dengan Pasal 2 dan 3 Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2001 tentang Pemberantasan Tindak Pidana Korupsi.
Sampai Rabu siang ini, RJ Lino masih menjalani pemeriksaan di Bareskrim. Belum ada tanda-tanda pemeriksaan akan berakhir. Awak media masih berkumpul di depan pintu masuk gedung sambil menunggu pemeriksaan RJ Lino berakhir.
AVIT HIDAYAT
Berita terkait
Deretan Mobil Mewah Harvey Moeis yang Disita Kejagung, dari Rolls Royce sampai Ferrari
16 jam lalu
Berikut sederet mobil Harvey Moeis yang telah disita Kejaksaan Agung.
Baca SelengkapnyaLaporan Dugaan Korupsi Impor Emas oleh Eko Darmanto Masih Ditindaklanjuti Dumas KPK
1 hari lalu
Kepala Bagian Pemberitaan KPK Ali Fikri, mengatakan laporan yang disampaikan bekas Kepala Bea Cukai Yogyakarta, Eko Darmanto, masih ditindaklanjuti.
Baca SelengkapnyaMenteri Pertanian Ukraina Ditahan atas Dugaan Korupsi
1 hari lalu
Menteri Pertanian Ukraina Mykola Solsky ditahan setelah ditetapkan sebagai tersangka resmi dalam penyelidikan korupsi bernilai jutaan dolar
Baca SelengkapnyaKPK Sita Aset Milik Bekas Bupati Labuhanbatu Erik Atrada Ritonga
1 hari lalu
KPK menyita aset yang diduga milik bekas Bupati Labuhanbatu, Erik Atrada Ritonga, di Kota Medan
Baca SelengkapnyaMahathir Mohamad Diselidiki KPK Malaysia Atas Tuduhan Korupsi
1 hari lalu
KPK Malaysia menyelidiki Mahathir Mohamad dan anak-anaknya atas dugaan korupsi.
Baca SelengkapnyaBekas Bupati Muna Rusman Emba Divonis 3 Tahun Penjara Kasus Suap Dana PEN
2 hari lalu
Bekas Bupati Muna, La Ode Muhammad Rusman Emba, divonis tiga tahun penjara dalam kasus suap dana PEN (pemulihan ekonomi nasional)
Baca SelengkapnyaVietnam Penjarakan Konglomerat Lagi, Pengusaha Minuman Terjerat Penipuan Rp 648 M
2 hari lalu
Vietnam kembali melakukan tindakan keras dalam pemberantasan korupsi dengan memenjarakan konglomerat minuman ringan.
Baca SelengkapnyaPM Spanyol Ajukan Cuti Sementara Usai Istrinya Dituduh Korupsi
2 hari lalu
PM Spanyol Pedro Sanchez adalah pendukung utama Palestina. Ia memutuskan untuk cuti sementara usai istrinya dituduh korupsi.
Baca SelengkapnyaEks Relawan Jokowi Windu Aji Sutanto Divonis 8 Tahun dalam Perkara Tambang Nikel Ilegal Konawe Utara
2 hari lalu
Windu Aji Sutanto terbukti korupsi dalam kerja sama operasional (KSO) antara PT Antam dan PT Lawu Agung Mining 2021-2023 di pertambangan nikel
Baca SelengkapnyaProfil Jalan Tol MBZ dan Sengkarut dalam Pembangunannya Ada Dugaan Korupsi
2 hari lalu
Pembangunan tol MBZ (Mohamed Bin Zayed) diusut Kejaksaan Agung. Berikut profil Jalan Tol MBZ yang sebelumnya bernama Jalan Layang Japek II.
Baca Selengkapnya