TEMPO.CO, Karawang - Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Karawang menyatakan ada 13 Kecamatan di Karawang yang berpotensi banjir pada puncak musim hujan bulan ini. Asip Suhendar, Kepala BPBD Karawang, menyatakan 13 kecamatan tersebut adalah wilayah langganan banjir di Kabupaten Karawang.
"Seperti tahun lalu, 13 kecamatan yang dialiri sungai dan anak Citarum tersebut juga banjir, di antaranya Kecamatan Telukjambe Barat, Karawang Barat, Batu Jaya, Cilebar, Pakis, Cilamaya Kulon, Cilamaya Wetan, Cikampek, Jatisari, dan Kematan,” katanya kepada Tempo, Selasa, 5 Januari 2016.
Perusahaan Umum Jasa Tirta II (PJT II) selaku pengelola daerah aliran sungai (DAS) yang mencakup 74 sungai dan anak-anak sungainya yang menjadi satu-kesatuan hidrologis di Jawa Barat bagian utara itu berhasil menurunkan tinggi muka air (TAM) Sungai Citarum pada musim banjir tahun 2014.
Yuda Febrian Silitonga, staf humas Forum Komunikasi Daerah Aliran Sungai Citarum (Forkadas C+), mengatakan, dari data pantauan pada 2014, TAM Citarum lebih rendah pada tahun 2013. "TMA Citarum tahun 2013 mencapai 13,5 mdpl. Itu adalah rekor tertinggi tinggi mata air di Karawang," ujar Yuda saat ditemui di Karawang, Selasa, 5 Januari 2016.
Dia mengatakan, untuk mengurangi risiko bencana banjir di Karawang, perlu ada koordinasi dari pihak Pemerintah Kabupaten dengan PJT II untuk mengatur air yang masuk ke Sungai Citarum. Karawang, kata dia, termasuk daerah kerja Perum Jasa Tirta II yang berada di wilayah Sungai Citarum dan sebagian wilayah Sungai Ciliwung-Cisadane yang meliputi daerah seluas +12 ribu kilometer persegi.
“Kalau mencegah banjir mungkin sulit karena perlu ada perbaikan menyeluruh dan memakan waktu yang tidak sebentar, tapi pengurangan risiko banjir bisa dilakukan dengan cara mengatur pembagian air,” tuturnya.
Yuda mengatakan Pemkab Karawang perlu menggalakkan pendidikan terkait dengan mitigasi bencana banjir kepada masyarakat yang tinggal di wilayah DAS Citarum. "Bukan hanya berpikir tentang persiapan pascabanjir, tapi juga harus berpikir bagaimana mengurangi risiko bencana," ucapnya.
HISYAM LUTHFIANA
Berita terkait
Pemprov DKI Jakarta Benahi Infrastruktur dan Operasional Sarana Banjir
31 hari lalu
Langkah-langkah ini disusun dalam program penanganan banjir yang menjadi bagian dari rencana aksi roadmap untuk penyusunan RPJPD 2025-2045.
Baca SelengkapnyaJawab DPRD, Heru Budi Sampaikan Upaya Pemprov DKI atasi Banjir Jakarta
14 September 2023
Pj Gubernur DKI Heru Budi menyampaikan upaya Pemprov DKI mengatasi banjir Jakarta.
Baca SelengkapnyaAntisipasi Banjir di Musim Hujan, DKI Bakal Revitalisasi Waduk dan Sungai
14 September 2023
Heru Budi menyatakan berkomitmen untuk terus bersinergi dengan pemerintah daerah penyangga dalam upaya penanggulangan banjir Jakarta.
Baca SelengkapnyaRespons Heru Budi Soal Politikus PDIP yang Kritik Waduk Brigif Tak Terawat dan Minta Kontraktor Diberi Sanksi Tegas
19 April 2023
Politikus PDIP kritik Waduk Brigif tak terawat. Heru Budi meresponsnya dengan perintahkan jajarannya angkut sampah dan potong rumput.
Baca SelengkapnyaPolitikus PDIP Kritik Waduk Brigif Tak Terawat, Heru Budi Minta Jajaran Angkut Sampah dan Potong Rumput
18 April 2023
Pj Gubernur DKI Heru Budi merespons kritik politikus PDIP soal Waduk Brigif, Jakarta Selatan yang katanya tak terawat. Ini arahan Heru.
Baca SelengkapnyaBanjir di Gang Cue Belum Surut 5 Bulan, Camat Bekasi Timur Beberkan Penyebabnya
6 Maret 2023
Camat Bekasi Timur membeberkan penyebab banjir di Gang Cue yang belum surut lima bulan lamanya. Banjir di wilayah itu terjadi sejak Oktober 2022.
Baca SelengkapnyaSekda DKI Jakarta Mengeklaim Program Penanganan Banjir Sukses
2 Maret 2023
Sekretaris Daerah (Sekda) DKI Jakarta Joko Agus Setyono mengklaim program penanggulangan banjir yang dilakukan Pemprov DKI Jakarta telah sukses.
Baca SelengkapnyaUsai Ditegur Jokowi Soal Penanganan Banjir Jakarta, Heru Budi Lanjutkan Bangun Giant Sea Wall
28 Desember 2022
Heru Budi memastikan pembangunan Giant Sea Wall tetap berlanjut karena itu merupakan proyek jangka panjang penanggulangan banjir Jakarta.
Baca SelengkapnyaDPRD Minta Alokasi Dana Hibah untuk Bekasi karena Terdampak Banjir Jakarta
16 November 2022
Bekasi sudah lama mengajukan permohonan dana hibah untuk penanganan banjir, karena terkena dampak limpahan Jakarta.
Baca SelengkapnyaWagub Riza Patria Klaim Program Penanganan Banjir di DKI Berhasil
16 Juli 2022
Wagub Riza Patria merujuk pada kondisi banjir pada Sabtu hari ini yang dinilai tidak ada banjir yang signifikan terjadi di Jakarta.
Baca Selengkapnya