Susuri Papua: Suara Ayah Korban Tewas Konflik Tolikara  

Reporter

Selasa, 5 Januari 2016 09:05 WIB

Bupati Tolikara Usman G. Wanimbo bersama Pangdam XVII Cenderawasih, Mayjen TNI Fransen Sihaan serta muspida Provinsi Papua menjenguk Galibuli Jikwa (50 tahun), korban tertembak dalam rusuh Tolikara pada Jumat, 17 Juli 2015 lalu di rumah sakit, 22 Juli 2015. TEMPO/Cunding Levi

TEMPO.CO, Karubaga -Anas Wanimbo, 50 tahun, bergegas menaiki tangga rumah kerabatnya.Wajahnya sumringah meminta Tempo masuk ke dalam rumah bertingkat dua dengan dinding dan lantainya terbuat dari papan. Di dalam rumah beberapa anggota keluarganya sudah menunggunya di ruang dapur pada Jumat, 11 Desember 2015 sore.

Anas terdiam sesaat ketika ditanya mengenai kematian anak angkatnya, Endi Wanimbo, 15 tahun dalam konflik kekerasan di Tolikara pada 17 Juli 2015 pagi. Endi tewas ditembak saat para peserta Kebangkitan dan Kebangunan Rohani internasional yang diadakan Gereja Injili di Indonesia (GIDI) memprotes penggunaan alat pengeras saat salat Id umat Muslim di halaman Koramil 1702-11 Karubaga, Kabupaten Tolikara.

(Baca juga: Kisah Kerukunan Papua di Warung Bakso Yogya Tolikara)

Protes berujung dengan penembakan ke arah pemrotes. Endi tewas dan 11 orang terluka diterjang peluru tajam. Penembakan terjadi setelah deretan rumah toko (ruko) dibakar yang berimbas pada terbakarnya mushola yang berada di deretan ruko.

Endi, Anas menuturkan, adalah anak kerabat dekatnya yang sudah dianggap sebagai anak kandung. Ia pun menyekolahkannya. Saat penembakan terjadi, Endi duduk di bangku kelas tiga SMP. Orang tua kandung remaja itu tinggal terpisah dengan Endi.

Pada acara KKR, Endi bertugas sebagai penerima tamu. Endi baru selesai mandi dan akan ke tempat acara KKR pada 17 Juli 2015 pagi. Ia kemudian bergegas ke lokasi acara karena mendengar suara ribut. Setiba di dekat kantor Bank Pembangunan Daerah Papua, tubuh Endi diterjang peluru tajam.

(Baca juga: Tempo Susuri Papua, Kisah Aktivis HAM & Ketidakadilan Sosial-Ekonomi )

Anas yang sedang berada di rumah berlari ke arah suara tembakan. “Saat itu kan siang. Ada tembakan-tembakan, kita dengar. Saya di rumah. Begitu ada tembakan, saya turun,” ujarnya. Ia menyaksikan para perawat mengobati orang-orang yang terluka dan memasukkannya ke dalam pesawat . “Saya lihat ada pesawat mau bawa mereka ke Jayapura,” kata Anas.

Endi sempat dilarikan ke rumah sakit di Jayapura. “Dalam pesawat di perjalanan dia sudah hilang (tewas),” ujar Anas. Jenazah Endi dibawa ke Wamena untuk dimakamkan.

Hingga tujuh bulan berlalu, pelaku penembakan belum diketahui pasti. “Siapa penembak orang tua tidak tahu,” kata Anas yang berprofesi sebagai guru sekolah di Karubaga.

Liputan Khusus: Menyusuri Papua

Kepolisian Papua sudah melakukan pemeriksaan terhadap seluruh aparatnya termasuk Kapolres Tolikara Soeroso dan melakukan uji balistik. Namun hasilnya belum dipublikasikan. Adapun Soeroso telah dimutasi ke Polda Papua dengan jabatan baru. “IR BID OPS.ITWASDA POLDA PAPUA,” pesan singkat Soeroso kepada Tempo tanggal 6 Agustus 2015.


( Lihat Video Teluk Tanah Merah, Surga Tersembunyi Kabupaten Jayapura )

Anas tak ambil pusing lagi meski pelaku penembakan masih bebas berkeliaran. Ia pun tak punya harapan kepada pemerintah mengenai keadilan hukum terhadap pencabut nyawa anak angkatnya itu. “Saya dan keluarga semua berharap hanya pada Tuhan. Jadi tidak ada harapan kepada siapapun. Tidak ada. Dengan hati yang murni, hati yang baik, kepada Tuhan,” ujarnya.

(Baca juga: Susuri Papua: Ke Mana Dana untuk Pemilik Ruko di Tolikara?)

Menurut Anas, Endi bekerja untuk Tuhan. Sehingga ia serahkan Endi kepada Tuhan. Ia juga tak punya dendam kepada GIDI maupun pemerintah atas kematian Endi. Sehingga tidak ada niat untuk menggugat kematian anaknya itu.

“Masalah Endi, saya tidak gugat lagi. Dari ujung kaki ke ujung rambut, semua diserahkan kepada Tuhan,” ujar Anas tersenyum.

MARIA RITA

Berita terkait

TNI-Polri Evakuasi Jenazah Warga Sipil yang Dibunuh TPNPB-OPM di Kampung Pogapa

9 jam lalu

TNI-Polri Evakuasi Jenazah Warga Sipil yang Dibunuh TPNPB-OPM di Kampung Pogapa

Aleksander Parapak tewas ditembak kelompok bersenjata TPNPB-OPM saat penyerangan Polsek Homeyo, Intan Jaya, Papua

Baca Selengkapnya

Usai Serangan TPNPB-OPM, Polda Papua Tambah Personel dan Kirim Helikopter untuk Pengamanan di Intan Jaya

11 jam lalu

Usai Serangan TPNPB-OPM, Polda Papua Tambah Personel dan Kirim Helikopter untuk Pengamanan di Intan Jaya

Polda Papua akan mengirim pasukan tambahan setelah penembakan dan pembakaran SD Inpres oleh TPNPB-OPM di Distrik Homeyo Intan Jaya.

Baca Selengkapnya

Kopassus dan Brimob Buru Kelompok TPNPB-OPM Setelah Bunuh Warga Sipil dan Bakar SD Inpres di Papua

12 jam lalu

Kopassus dan Brimob Buru Kelompok TPNPB-OPM Setelah Bunuh Warga Sipil dan Bakar SD Inpres di Papua

Aparat gabungan TNI-Polri kembali memburu kelompok TPNPB-OPM setelah mereka menembak warga sipil dan membakar SD Inpres di Intan Jaya Papua.

Baca Selengkapnya

Ketua KPU Akui Sistem Noken di Pemilu 2024 Agak Aneh, Perolehan Suara Berubah di Semua Partai

1 hari lalu

Ketua KPU Akui Sistem Noken di Pemilu 2024 Agak Aneh, Perolehan Suara Berubah di Semua Partai

Ketua KPU Hasyim Asy'ari mengakui sistem noken pada pemilu 2024 agak aneh. Apa sebabnya?

Baca Selengkapnya

Komnas HAM Papua Rekomendasikan Pasukan Tambahan ke Intan Jaya Bukan Orang Baru

1 hari lalu

Komnas HAM Papua Rekomendasikan Pasukan Tambahan ke Intan Jaya Bukan Orang Baru

Komnas HAM Papua berharap petugas keamanan tambahan benar-benar memahami kultur dan struktur sosial di masyarakat Papua.

Baca Selengkapnya

5 Fakta Bentrok TPNPB-OPM vs TNI-Polri di Intan Jaya, SD Dibakar Hingga Warga Pogapa Diusir

1 hari lalu

5 Fakta Bentrok TPNPB-OPM vs TNI-Polri di Intan Jaya, SD Dibakar Hingga Warga Pogapa Diusir

TPNPB-OPM mengaku bertanggung jawab atas pembakaran SD Inpres Pogapa di Distrik Homeyo, Intan Jaya pada Rabu lalu,

Baca Selengkapnya

Kondisi Paniai Usai TPNPB-OPM Serang Patroli TNI, Kapolres: Relatif Aman

1 hari lalu

Kondisi Paniai Usai TPNPB-OPM Serang Patroli TNI, Kapolres: Relatif Aman

Kapolres Paniai mengatakan, warga kampung Bibida yang sempat mengungsi saat baku tembak OPM dan TNI, sudah pulang ke rumah.

Baca Selengkapnya

Usai Penembakan oleh OPM, Polda Papua: Situasi Paniai Sudah Aman

1 hari lalu

Usai Penembakan oleh OPM, Polda Papua: Situasi Paniai Sudah Aman

Polda Papua menyatakan situasi di Kabupaten Paniai kembali aman paska penembakan OPM terhadap anggota TNI yang berpatroli.

Baca Selengkapnya

Kata Komnas HAM Papua soal Permintaan TPNPB-OPM Warga Sipil Tinggalkan Kampung Pogapa: Wajar Demi Keselamatan

2 hari lalu

Kata Komnas HAM Papua soal Permintaan TPNPB-OPM Warga Sipil Tinggalkan Kampung Pogapa: Wajar Demi Keselamatan

Komnas HAM Papua menyatakan permintaan TPNPB-OPM bukan sesuatu yang berlebihan.

Baca Selengkapnya

Jepang Kucurkan Bantuan untuk Petani Skala Kecil di Papua

2 hari lalu

Jepang Kucurkan Bantuan untuk Petani Skala Kecil di Papua

Bantuan Jepang ini ditujukan untuk meningkatkan kehidupan petani skala kecil dan usaha perikanan di Papua

Baca Selengkapnya