Apotek yang Tidak Memiliki Apoteker Akan Terus Ditindak

Reporter

Minggu, 3 Januari 2016 16:54 WIB

AP/Danny Johnston, File

TEMPO.CO, Belopa - Dinas Kesehatan Kabupaten Luwu, Sulawesi Selatan, akan terus menindak apotek di daerah itu yang tidak memiliki tenaga apoteker. “Setiap apotek harus memiliki tenaga apoteker sebagai ahli di bidang farmasi dan bertanggung jawab terhadap obat yang dijual kepada konsumen,” kata pelaksana tugas Kepala Dinas Kesehatan kabupaten Luwu, Suharkimin, Ahad, 3 Januari 2016.

Suharkimin mengakui masih banyak apotek yang beroperasi di Kabupaten Luwu tidak memenuhi standar karena tidak memiliki tenaga apoteker. Dia mengacu pada Undang-Undang Nomor 7 Tahun 1963 tentang farmasi, yang menyebutkan pertanggungjawaban teknis farmasi pada setiap apotek ada pada apoteker. Demikian diamanatkan Pasal 4 ayat 1 Peraturan Pemerintah Nomor 26 Tahun 1965 tentang Apotek.

Menurut Suharkimin, atas dasar itulah Dinas Kesehatan tidak segan-segan bertindak tegas terhadap apotek di daerah itu yang tidak memiliki tenaga apoteker. Tindakan tersebut berupa penyegelan hingga pencabutan izin operasional. “Peringatan pertama sudah kami berikan, kali ini peringatan kedua,” ujarnya.

Suharkimin menegaskan, Dinas Kesehatan tidak sebatas memberikan peringatan. Beberapa waktu lalu, seiring dengan dikeluarkannya peringatan pertama, izin operasional sebuah apotek yang terletak di Kecamatan Lamasi dicabut.

Penindakan terhadap apotek yang tidak mempekerjakan tenaga apoteker, kata Suharkimin, bukan hanya ancaman. Dinas Kesehatan akan kembali membuktikannya dengan menutup apotek bermasalah, khususnya yang tidak memiliki tenaga apoteker. “Kami tidak mau main-main dalam menegakkan aturan, jangan dianggap sekadar gertak, karena berkaitan dengan kesehatan serta nyawa masyarakat," ucapnya.

Pemilik salah satu apotek di Luwu, Maida, mengakui pentingnya tenaga apoteker yang bertugas di apotek. Itu sebabnya dia mempekerjakan dua apoteker yang bertugas secara bergantian. Selain apoteker, di apoteknya ada tenaga perawat.

Maida menjelaskan, kalaupun apoteker tidak masuk kerja, perawat atau karyawan apotek langsung berkonsultasi dengan apoteker bila mendapat resep dokter yang jenis obatnya tidak dipahami. “Konsultasi dilakukan melalui telepon di apotek langsung ke telepon seluler apoteker,” tuturnya.

Sebelumnya, tindakan tegas terhadap apotek yang tidak mempekerjakan tenaga apoteker juga dilakukan Dinas Kesehatan Kota Palopo. Hal itu dilakukan demi menghindari penyalahgunaan obat-obat daftar G.

Dalam sebuah inspeksi mendadak yang dilakukan bersama Satuan Polisi Pamong Praja dan Kepolisian Resor Palopo pada 23 November 2015, dilakukan penyegelan terhadap sebuah apotek yang terletak di Jalan Diponegoro di Kelurahan Batupasi, Kecamatan Wara Utara, Kota Palopo. “Saat kami sidak, apotek itu tidak memiliki tenaga apoteker,” kata Kepala Dinas Kesehatan Kota Palopo Ishak Iskandar.

Kepala Seksi Farmasi Makanan dan Minuman Dinas Kesehatan Kota Palopo Muh. Mun'im menjelaskan, meski disegel, apotek itu masih diizinkan melayani penjualan obat, kecuali obat keras dan daftar G, yang berlabel merah dan biru. "Saat ini begitu banyak obat keras ataupun obat daftar G yang beredar di kalangan pelajar.”

HASWADI

Berita terkait

Penemuan Mayat di Apotek Kimia Farma Samarinda, Manajemen Tutup Kegiatan Operasional

36 hari lalu

Penemuan Mayat di Apotek Kimia Farma Samarinda, Manajemen Tutup Kegiatan Operasional

Sejak penemuan mayat pada Ahad, 18 Februari 2024, apotek Kimia Farma segera melaporkannya kepada pihak berwajib.

Baca Selengkapnya

Beijing Sepakati Anggaran Pemerintah Pusat dan Daerah Periode 2024

46 hari lalu

Beijing Sepakati Anggaran Pemerintah Pusat dan Daerah Periode 2024

Sidang parlemen "Dua Sesi" Cina resmi ditutup dengan hasil akhir menyepakati anggaran pemerintah pusat dan daerah periode 2024, menerima laporan kerja

Baca Selengkapnya

Pemda Diminta Koordinasi dengan Bulog Bantu Salurkan Beras SPHP

26 Februari 2024

Pemda Diminta Koordinasi dengan Bulog Bantu Salurkan Beras SPHP

Penyaluran beras SPHP dimaksimalkan sebanyak 200 ribu ton per bulan untuk periode Januari-Maret 2024.

Baca Selengkapnya

Pemerataan Dokter Spesialis Bisa Dimulai dari Dukungan Pemerintah Daerah

23 Februari 2024

Pemerataan Dokter Spesialis Bisa Dimulai dari Dukungan Pemerintah Daerah

Ketua IDI Mohammad Adib Khumaidi mengatakan, pemerintah daerah berperan untuk pemerataan dokter spesialis

Baca Selengkapnya

Pajak Hiburan 75 Persen Diatur dalam UU HKPD, Kemenkeu: untuk Kemandirian Daerah

17 Januari 2024

Pajak Hiburan 75 Persen Diatur dalam UU HKPD, Kemenkeu: untuk Kemandirian Daerah

Pajak hiburan termaktub dalam UU HKPD untuk penguatan pajak daerah, dan mendukung agar daerah bisa lebih mandiri.

Baca Selengkapnya

Kimia Farma Apotek Buka Lowongan Pekerjaan 3 Posisi, Ini Syaratnya

14 Januari 2024

Kimia Farma Apotek Buka Lowongan Pekerjaan 3 Posisi, Ini Syaratnya

PT Kimia Farma Apotek membuka lowongan dengan tiga posisi pekerjaan, yakni Apoteker Pengelola Apotek, Apoteker Pendamping, dan Tenaga Teknis Kefarmasian.

Baca Selengkapnya

Warga 1 Desa Dekat Gunung Lewotobi Diminta Mengungsi, Ada Sinar Api

10 Januari 2024

Warga 1 Desa Dekat Gunung Lewotobi Diminta Mengungsi, Ada Sinar Api

Badan Geologi Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral menaikkan status Gunung Lewotobi Laki-laki di NTT dari Level III atau Siaga jadi Level IV.

Baca Selengkapnya

Jaringan Apotek Rite Aid Dilarang Gunakan Pengenalan Wajah AI

20 Desember 2023

Jaringan Apotek Rite Aid Dilarang Gunakan Pengenalan Wajah AI

Jaringan apotek Rite Aid menerapkan teknologi pengenalan wajah berbasis kecerdasan buatan dari tahun 2012 hingga 2020 untuk mengidentifikasi pengutil.

Baca Selengkapnya

Fitofarmaka Diharapkan Bisa Masuk JKN

4 Desember 2023

Fitofarmaka Diharapkan Bisa Masuk JKN

Dokter sebenarnya ingin meresepkan fitofarmaka untuk pasien, tapi karena tidak dijamin sehingga menggunakan pengobatan yang lain.

Baca Selengkapnya

Kepala Bapanas Minta Pemerintah Daerah Gencarkan Program Ketahanan Pangan

19 November 2023

Kepala Bapanas Minta Pemerintah Daerah Gencarkan Program Ketahanan Pangan

Kepala Bapanas Arief Prasetyo Adi meminta seluruh pemerintah daerah menggencarkan berbagai program ketahanan pangan.

Baca Selengkapnya