Perekonomian Riau Sepanjang 2015 Anjlok  

Reporter

Editor

Grace gandhi

Jumat, 1 Januari 2016 11:22 WIB

Petugas pemadam kebakaran bersama sejumlah pejabat kehutanan melihat sejumlah tempat yang telah hangus terbakar akibat dari kebakaran hutan dengan menunggangi seekor gajah terlatih di Siak, Riau, 10 Novemebr 2015. AP Photo

TEMPO.CO, Pekanbaru - Perekonomian Provinsi Riau mengalami penurunan sepanjang 2015. Angka pengangguran dan kemiskinan meningkat. Realisasi Anggaran Pendapatan dan Belanda Daerah kecil. Pendapatan Asli Daerah (PAD) dan Dana Bagi Hasil (DBH) terpangkas hingga 50 persen.

Angka pengangguran mengalami peningkatan sepanjang 2015 di Provinsi Riau. Sebanyak 217.053 warga Riau tidak bekerja. Jumlah tersebut jauh meningkat dari tahun sebelumnya yang hanya 176.762 jiwa. Angka kemiskinan pun turut naik. Pada 2015, tercatat 531.390 juta atau meningkat ketimbang tahun sebelumnya, 498.280 jiwa.

Pelaksana tugas Gubernur Riau, Arsyadjuliandi Rachman, mengakui meningkatnya angka pengangguran di daerah itu. "Memang terjadi peningkatan," katanya, Kamis, 31 Desember 2015.

Arsyadjuliandi mengatakan tahun 2015 merupakan masa sulit bagi perekonomian Riau menyusul melemahnya perekonomian dunia. Sejumlah komoditas yang menjadi unggulan Riau, seperti crude palm oil (CPO), minyak dan gas, serta hasil perkebunan lain, tidak mampu mendongkrak perekonomian secara signifikan lantaran lesunya harga komoditas di pasar dunia.

Turunnya harga minyak dunia pada level terendah di angka US$ 36 per barel cukup membuat perekonomian Riau kian terpukul. Terlebih harga CPO dan karet terus menurun. Pada saat bersamaan, menurut Arsyadjuliandi, jumlah penduduk terus bertambah akibat migrasi sehingga kesempatan kerja terbatas.

"Belum lagi luas lahan perkebunan yang semakin terbatas serta pendidikan tenaga kerja yang rendah," ujarnya.

Turunnya harga komoditas unggulan sektor migas turut memperburuk kondisi dengan terpangkasnya DBH hingga 50 persen. Riau kehilangan Rp 4 triliun dari DBH Migas yang sebelumnya mencapai Rp 8 triliun.

“Bisa dibayangkan sibuknya kami, belum lagi bencana kabut asap melanda Riau hingga Oktober membuat kami kelabakan,” ucapnya.

RIYAN NOFITRA


Berita terkait

PBB: Kehancuran Bangunan di Gaza Terburuk Sejak PD II, Butuh Biaya Rekonstruksi Hingga US$40 Miliar

46 menit lalu

PBB: Kehancuran Bangunan di Gaza Terburuk Sejak PD II, Butuh Biaya Rekonstruksi Hingga US$40 Miliar

PBB melaporkan kehancuran perumahan di Gaza akibat serangan brutal Israel sejak 7 Oktober merupakan yang terburuk sejak Perang Dunia II.

Baca Selengkapnya

10 Negara Termiskin di Dunia Berdasarkan PDB per Kapita

6 hari lalu

10 Negara Termiskin di Dunia Berdasarkan PDB per Kapita

Berikut ini daftar negara termiskin di dunia pada 2024 berdasarkan PDB per kapita, semuanya berada di benua Afrika.

Baca Selengkapnya

Sri Mulyani Bertemu Managing Director IFC, Apa Saja yang Dibicarakan?

11 hari lalu

Sri Mulyani Bertemu Managing Director IFC, Apa Saja yang Dibicarakan?

Sri Mulyani melakukan pertemuan bilateral dengan Managing Director IFC Makhtar Diop di Washington DC, Amerika Serikat. Apa saja yang dibicarakan?

Baca Selengkapnya

Prabowo Bertemu Tony Blair Bahas Strategi Pengentasan Kemiskinan hingga Pemberdayaan Ekonomi Lokal

13 hari lalu

Prabowo Bertemu Tony Blair Bahas Strategi Pengentasan Kemiskinan hingga Pemberdayaan Ekonomi Lokal

Tony Blair dan Prabowo Subianto berdiskusi membahas isu-isu global dan strategi untuk mewujudkan visi Indonesia menjadi negara maju

Baca Selengkapnya

Muhadjir Effendy Sebut Anggaran Rp 496,8 Triliun untuk Perlinsos Sudah Disetujui DPR

28 hari lalu

Muhadjir Effendy Sebut Anggaran Rp 496,8 Triliun untuk Perlinsos Sudah Disetujui DPR

Muhadjir Effendy menyebut program perlinsos ditujukan untuk menurunkan tingkat kemiskinan masyarakat Indonesia.

Baca Selengkapnya

Muhadjir Effendy Sebut Bansos Penting untuk Dorong Daya Beli Masyarakat Miskin

28 hari lalu

Muhadjir Effendy Sebut Bansos Penting untuk Dorong Daya Beli Masyarakat Miskin

Tak hanya Muhadjir, tiga menteri lain juga turut memberikan keterangan terkait bansos di sidang sengketa pilpres hari ini.

Baca Selengkapnya

Jepang Kucurkan Bantuan untuk Produksi Kakao Berkelanjutan dan Pengentasan Kemiskinan di Gorontalo

39 hari lalu

Jepang Kucurkan Bantuan untuk Produksi Kakao Berkelanjutan dan Pengentasan Kemiskinan di Gorontalo

Bantuan Jepang ini, diharapkan bisa menaikkan pendapatan petani berskala kecil dan mengentaskan kemiskinan di Provinsi Gorontalo

Baca Selengkapnya

Kenaikan Harga Pangan dan Gaji Tak Seimbang, Ekonom Sebut Bisa Tambah Angka Kemiskinan

58 hari lalu

Kenaikan Harga Pangan dan Gaji Tak Seimbang, Ekonom Sebut Bisa Tambah Angka Kemiskinan

Pemerintah mesti membuat kebijakan yang bisa mengendalikan harga pangan karena bisa menambah jumlah kemiskinan baru.

Baca Selengkapnya

Prabowo Sangat Optimistis Pertumbuhan Ekonomi Tembus 8 Persen: Within Three, Four, Five Years..

59 hari lalu

Prabowo Sangat Optimistis Pertumbuhan Ekonomi Tembus 8 Persen: Within Three, Four, Five Years..

Calon Presiden nomor urut dua Prabowo Subianto kembali menyatakan optimismenya mencapai target pertumbuhan ekonomi Indonesia.

Baca Selengkapnya

Putin Usulkan Pajak Lebih Tinggi bagi Orang Kaya di Rusia

1 Maret 2024

Putin Usulkan Pajak Lebih Tinggi bagi Orang Kaya di Rusia

Presiden Rusia Vladimir Putin mengisyaratkan akan menerapkan pajak lebih tinggi bagi orang kaya di negaranya.

Baca Selengkapnya