Kasus Salah Tangkap di Solo, Pengamat Minta Evaluasi Densus  

Reporter

Editor

Pruwanto

Kamis, 31 Desember 2015 11:23 WIB

Ilustrasi penjahat bersenjata atau terorist. TEMPO/Subekti

TEMPO.CO, Surabaya - Direktur the Community of Ideological Islamic Analyst Harits Abu Ulya meminta pemerintah mengevaluasi kinerja Detasemen Khusus 88 Antiteror Kepolisian RI. Evaluasi ini dianggap penting setelah terjadi peristiwa salah tangkap dua orang yang dituduh teroris di Solo, Jawa Tengah, pada 29 Desember lalu.

“Kasus salah tangkap terhadap dua orang di Solo dengan inisial NS dan GL di Jalan Honggowongso, Solo, itu adalah bukti kesekian kalinya aparat Densus 88 tidak profesional,” kata Harits melalui pesan elektronik kepada Tempo, Rabu, 30 Desember 2015. “Untung ini masih hidup. Kalau mati, apa jadinya?”

Harits menegaskan, korban salah tangkap berhak menggugat aparat. Secara undang-undang, mereka berhak direhabilitasi dan mendapatkan penggantian kerugian secara materiil. “Tapi, dalam isu terorisme, tak ada permintaan maaf terhadap korban salah tangkap di Solo,” ujar Harits.

Tindakan Densus 88, menurut Harits, mempertontonkan penindakan hukum yang tidak adil. Dia merujuk pada penanganan Organisasi Papua Merdeka. Polisi dituding lembek dan malah melontarkan dalih kerja yang tidak boleh berdasarkan asumsi dan dugaan. “Inilah ambivalensi penegakan hukum dan sikap Polri hipokrit diskriminatif. Padahal untuk dua orang yang salah tangkap tentu melahirkan kerugian moril yang tidak bisa diukur dengan uang pada diri korban,” tuturnya.

Harits meminta pemerintah mengawasi kerja sama Densus 88 dengan negara lain, seperti Australia. Kerja sama, kata dia, seharusnya diutamakan dalam bentuk sinergi dengan TNI, bukan pihak asing. “Kerja sama dengan negara lain masih wajar jika pada tataran tukar-menukar info atau diklat saja. Tapi, kalau sudah tindakan operasional, pada aspek yurisdiksi dan pertanggungjawaban anggaran pasti banyak potensi pelanggaran undang-undang,” ucapnya.

Apalagi Harits menganggap kerja sama itu justru mengganggu kedaulatan negara. “Jangan sampai hanya karena dolar kemudian penegakan hukum berjalan sesuai dengan keinginan asing. Seharusnya Komisi I atau Komisi III DPR memberi perhatian masalah ini.”

Dua pria berinisial GL dan NS yang ditangkap di Solo, Jawa Tengah, pada Selasa lalu dibebaskan Kepolisian Sektor Laweyan. Densus 88 tak memiliki cukup bukti atas dugaan keduanya terlibat rencana aksi teror. Mereka sempat dibekuk Densus 88 karena dituding satu jaringan dengan terduga teroris Abu Jundi.

ARTIKA RACHMI FARMITA




Berita terkait

PDIP Surabaya Usulkan ke DPP Inkumben Eri Cahyadi-Armuji Maju Pilkada Kota Surabaya

2 hari lalu

PDIP Surabaya Usulkan ke DPP Inkumben Eri Cahyadi-Armuji Maju Pilkada Kota Surabaya

PDIP Surabaya mengusulkan wali kota - wakil wali kota inkumben Eri Cahyadi-Armuji maju ke Pilkada Kota Surabaya 2024.

Baca Selengkapnya

Eri Cahyadi Terima Satyalancana Karya Bhakti Praja Nugraha

8 hari lalu

Eri Cahyadi Terima Satyalancana Karya Bhakti Praja Nugraha

Wali Kota Surabaya Eri Cahyadi mengukir sejarah baru dalam kepemimpinannya di Kota Surabaya.

Baca Selengkapnya

Pembangunan Infrastruktur di Kota Surabaya Rampung 2024

10 hari lalu

Pembangunan Infrastruktur di Kota Surabaya Rampung 2024

Sejumlah pembangunan infrastruktur di Kota Surabaya ditargetkan rampung di tahun 2024.

Baca Selengkapnya

Densus 88 Tangkap 8 Teroris Anggota JI, Polisi Sebut Semua Pengurus Organisasi

13 hari lalu

Densus 88 Tangkap 8 Teroris Anggota JI, Polisi Sebut Semua Pengurus Organisasi

Karopenmas Divisi Humas Polri Brigjen Trunoyudo Wisnu Andiko menyebut delapan tersangka teroris itu berinisial G, BS, SK, A, MWDS, DK, H, dan RF.

Baca Selengkapnya

Densus 88 Tangkap 8 Teroris Diduga Anggota JI sedang Latihan Fisik dan Militer di Poso Sulteng

14 hari lalu

Densus 88 Tangkap 8 Teroris Diduga Anggota JI sedang Latihan Fisik dan Militer di Poso Sulteng

Delapan terduga teroris yang sedang latihan fisik dan militer di Poso Sulteng itu disebut punya posisi strategis di Jamaah Islamiyah.

Baca Selengkapnya

Densus 88 Tangkap Tujuh Orang Terduga Teroris Anggota Jamaah Islamiyah di Sulawesi Tengah

15 hari lalu

Densus 88 Tangkap Tujuh Orang Terduga Teroris Anggota Jamaah Islamiyah di Sulawesi Tengah

Tim Densus 88 Antiteror Polri menangkap tujuh orang diduga terafiliasi sebagai anggota kelompok teroris Jamaah Islamiyah

Baca Selengkapnya

Akibat Awan Tebal, Hilal di Surabaya Tak Tampak

24 hari lalu

Akibat Awan Tebal, Hilal di Surabaya Tak Tampak

Para peneliti dari Universitas Negeri Sunan Ampel (UINSA) Surabaya tak melihat hilal akibat tertutup awan.

Baca Selengkapnya

Ini Capaian Eri Cahyadi-Armuji Tiga Tahun Memimpin

44 hari lalu

Ini Capaian Eri Cahyadi-Armuji Tiga Tahun Memimpin

Berbagai terobosan dan inovasinya dapat dirasakan langsung oleh warganya.

Baca Selengkapnya

Rekomendasi Destinasi Wisata Kawasan Pecinan di Surabaya Saat Libur Tahun Baru Imlek

8 Februari 2024

Rekomendasi Destinasi Wisata Kawasan Pecinan di Surabaya Saat Libur Tahun Baru Imlek

Libur tahun baru imlek, kunjungan wisata ke kampung pecinan menjadi pilihan. Berikut rekomendasi destinasi wisata pecinan yang unik di Kota Surabaya

Baca Selengkapnya

Pemuda Muhammadiyah: Rompi Biru Wali Kota Surabaya Tidak Bernuansa Politik

6 Februari 2024

Pemuda Muhammadiyah: Rompi Biru Wali Kota Surabaya Tidak Bernuansa Politik

Eri Cahyadi dinilai sejalan dengan semangat Pemuda Muhammdiyah menjadikan Surabaya yang maju dan religius.

Baca Selengkapnya