Kasus Senjata Tajam Kader HMI Dilimpahkan ke Kejaksaan  

Reporter

Kamis, 31 Desember 2015 06:33 WIB

Delapan mahasiswa berserta sejumlah barang bukti berupa senjata tajam yang dibawanya, diperlihatkan oleh Kepolisian Resor Kota Pekanbaru, Provinsi Riau, 23 November 2015. Delapan mahasiswa HMI tersebut ditetapkan sebagai tersangka saat membawa senjata tajam dalam ikuti kongres HMI ke-29 di Pekanbaru. TEMPO/Riyan Nofitra

TEMPO.CO, Pekanbaru - Kepolisian Resor Kota Pekanbaru telah merampungkan penyidikan empat kader Himpunan Mahasiswa Islam (HMI) pemilik senjata tajam. Berkas perkara sudah dilimpahkan ke Kejaksaan Negeri Pekanbaru untuk proses penuntutan.

"Berkas perkara sudah diterima Kejaksaan," kata Wakil Kepala Polresta Pekanbaru Ajun Komisaris Besar Sugeng Putut Wicaksono kepada Tempo, Rabu, 30 Desember 2015. Saat ini keempat tersangka sudah menjadi tahanan kejaksaan menjelang proses sidang dilakukan.

"Proses hukum kader HMI sudah menjadi wewenang kejaksaan," ujarnya.

Sebelumnya, Polresta Pekanbaru dan Polda Riau mengamankan delapan mahasiswa kader HMI yang menyimpan senjata tajam, yakni HA, JS, AK, DA, MA, Y, ML, dan AY. Jenis senjata yang diamankan adalah badik, parang, pisau, ketapel, dan anak panah beracun.

Para mahasiswa itu ditangkap saat polisi merazia tiga lokasi menginap massa Himpunan Mahasiswa Islam di Pekanbaru saat melaksanakan kongres ke-29 HMI beberapa waktu lalu. Dari hasil penggeledahan, polisi menemukan senjata api rakitan, pemantik api, dan berbagai jenis senjata tajam.

Operasi tersebut merupakan razia kemanusiaan untuk menjaga keamanan berjalannya kongres HMI di Pekanbaru. Para tersangka yang diamankan polisi itu disebut rombongan liar (Romli) yang tidak masuk dalam peserta inti. Sedangkan empat lainnya masih menjalani proses hukum di Polda Riau.

Kongres ke-29 HMI di Pekanbaru sejak awal menimbulkan polemik di tengah masyarakat. Acara yang berlangsung pada 22-26 November itu mendapat kucuran APBD Riau sebesar Rp 3 miliar dan menuai pertentangan dari masyarakat.

Sejak rombongan kader dari berbagai daerah tiba, polisi maupun masyarakat dibuat repot oleh aksi anarki ribuan mahasiswa. Mulai tidak membayar makan di sebuah restoran di Indragiri Hulu, melakukan perusakan fasilitas umum, hingga perusakan mobil dinas polisi. Polisi pun harus memberi makan hampir 2.000 orang kader HMI yang telantar untuk mengurangi risiko kerusuhan.

Pemerintah Riau mengalami kerugian hingga Rp 200 juta selepas kongres HMI. Fasilitas umum rusak, bahkan inventaris gelanggang remaja yang digunakan untuk kongres banyak yang hilang. Kericuhan demi kericuhan kerap terjadi saat sidang, rusuh saling lempar batu terjadi sampai di jalanan. Satu panitia sempat terluka akibat tertusuk anak panah.




RIYAN NOFITRA

Berita terkait

Divonis 7 Bulan Penjara, Kuasa Hukum: Hari Ini Terakhir Masa Penahanan Dito Mahendra

29 hari lalu

Divonis 7 Bulan Penjara, Kuasa Hukum: Hari Ini Terakhir Masa Penahanan Dito Mahendra

Dito Mahendra terjerat dalam kasus kepemilikan senjata api ilegal. Karena kasus ini dia divonis tujuh bulan penjara.

Baca Selengkapnya

Dito Mahendra Koleksi Senjata Api, Pengacara Ibaratkan Seperti Koleksi Benda Elektronik atau Otomotif

22 Januari 2024

Dito Mahendra Koleksi Senjata Api, Pengacara Ibaratkan Seperti Koleksi Benda Elektronik atau Otomotif

Pengacara Dito Mahendra mengatakan jaksa harus bisa membuktikan senjata yang dipunya kliennya digunakan untuk melanggar hukum.

Baca Selengkapnya

PT Pindad, PT PAL, PT Dirgantara Indonesia Dilaporkan ke Ombudsman, Apa Kasusnya? Ini profilnya

18 Oktober 2023

PT Pindad, PT PAL, PT Dirgantara Indonesia Dilaporkan ke Ombudsman, Apa Kasusnya? Ini profilnya

Tiga Perusahaan BUMN dilaporkan ke Ombudsman yaitu PT Pindad, PT PAL, dan PT Dirgantara Indonesia. Soal jual senjata ilegal ke Myanmar?

Baca Selengkapnya

Diduga Jual Senjata Ilegal ke Myanmar, 3 BUMN Dilaporkan ke Ombudsman

17 Oktober 2023

Diduga Jual Senjata Ilegal ke Myanmar, 3 BUMN Dilaporkan ke Ombudsman

Koalisi Masyarakat Sipil untuk Reformasi Sektor Keamanan (SSR) melaporkan tiga BUMN ke Ombudsman RI tentang dugaan penjualan senjata ilegal ke Myanmar

Baca Selengkapnya

Terkini: Kekayaan Syahrul Yasin Limpo, Sosok Siti Nurbaya Menteri Nasdem yang Tersisa di Kabinet Jokowi

5 Oktober 2023

Terkini: Kekayaan Syahrul Yasin Limpo, Sosok Siti Nurbaya Menteri Nasdem yang Tersisa di Kabinet Jokowi

Terkini: rekam jejak dan harta Syahrul Yasin Limpo, sosok Siti Nurbaya menteri dari Nasdem yang tersisa di kabinet Jokowi.

Baca Selengkapnya

Kasus Dugaan 3 BUMN Jual Senjata Ilegal ke Myanmar, Komnas HAM Didesak Investigasi

5 Oktober 2023

Kasus Dugaan 3 BUMN Jual Senjata Ilegal ke Myanmar, Komnas HAM Didesak Investigasi

Organisasi koalisi masyarakat sipil untuk reformasi sektor keamanan meminta Komnas HAM usut kasus dugaan penjualan senjata ilegal ke Myanmar oleh 3 BU

Baca Selengkapnya

Turki Tahan 145 Orang Terkait Partai Pekerja Kurdistan Pasca-Serangan Bom Ankara

3 Oktober 2023

Turki Tahan 145 Orang Terkait Partai Pekerja Kurdistan Pasca-Serangan Bom Ankara

Ribuan petugas polisi Turki ambil bagian dalam operasi di puluhan provinsi setelah serangan bom Ankara.

Baca Selengkapnya

Marzuki Darusman Laporkan 3 BUMN karena Jual Senjata Ilegal ke Myanmar

3 Oktober 2023

Marzuki Darusman Laporkan 3 BUMN karena Jual Senjata Ilegal ke Myanmar

Marzuki Darusman bersama dengan kelompok masyarakat sipil melaporkan dugaan penjualan senjata ilegal ke Myanmar dari Indonesia.

Baca Selengkapnya

3 Sorotan Mahfud MD Soal Dugaan Korupsi di Kementerian Pertanian, Syahrul Yasin Limpo Tersangka?

2 Oktober 2023

3 Sorotan Mahfud MD Soal Dugaan Korupsi di Kementerian Pertanian, Syahrul Yasin Limpo Tersangka?

Menkopolhukam Mahfud MD soroti 3 hal soal dugaan korupsi yang dilakukan Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo dan pejabat di Kementerian Pertanian.

Baca Selengkapnya

Prioritas Membangun Kota Bertuah

15 Agustus 2023

Prioritas Membangun Kota Bertuah

Penjabat Wali Kota Pekanbaru Muflihun, memprioritaskan pembangunan yang dibutuhkan warga. Menyiapkan generasi untuk Indonesia Emas 2045.

Baca Selengkapnya