TEMPO.CO, Jakarta - Kepala Divisi Hubungan Masyarakat Markas Besar Polri Inspektur Jenderal Anton Charliyan mengatakan dua orang terduga teroris yang ditangkap di Laweyan, Solo, Jawa Tengah, adalah simpatisan Negara Islam Iraq dan Suriah (ISIS).
Mereka diduga terkait dengan teroris yang ditangkap Bekasi, 23 Desember lalu, dan berada di bawah pimpinan BN di Suriah. “BN ini orang Indonesia yang berada di Suriah. Yang ditangkap di Solo dan Bekasi kabarnya memiliki hubungan dengan beberapa orang di Suriah,” ujarnya di Badan Reserse Kriminal Mabes Polri, Rabu, 30 Desember 2015.
Kepala Bagian Penerangan Umum Mabes Polri Komisaris Besar Suharsono mengatakan identitas keduanya, yang berinisial AB dan NP alias H. Suharsono, belum dapat memastikan apakah keduanya termasuk jaringan Abu Jundi alias Abdul Karim yang ditangkap di Tasikmalaya, Jawa Barat, 19 Desember 2015. Jundi diketahui sebagai salah satu penyokong warga negara Indonesia ke Suriah. “Kami belum berani menyimpulkan, takut salah,” ujar Suharsono.
Salah satu dari mereka ditangkap saat mengendarai sepeda motor bebek warna hitam di daerah Panularan, Solo. Menurut salah satu saksi mata, pengendara sepeda motor itu dipepet sebuah mobil yang diduga milik Detasemen Khusus 88 hingga terjatuh. "Lantas penumpang mobil turun dan mengepung pria itu," kata warga yang enggan disebut namanya.
Para personel Densus 88 yang bersenjata lengkap tersebut langsung menyergap teroris itu. Mereka menangkapnya dan memasukkannya ke dalam mobil Densus. Sedangkan sepeda motor bebeknya hanya ditinggal begitu saja di tepi jalan. Beberapa saat kemudian, polisi lalu lintas datang dengan membawa kendaraan bak terbuka. Sepeda motor yang berada di tepi jalan itu lalu diangkut menuju Mapolresta Surakarta.
Suharsono berujar tim Densus masih terus bergerak hingga saat ini. Tak menutup kemungkinan, kata dia, Densus akan menangkap sejumlah teroris lagi. Ia berharap masyarakat juga turut berpartisipasi untuk memberikan sejumlah informasi terkait warga yang memiliki aktivitas mencurigakan. “Karena kebanyakan teroris ditangkap di lingkungan tempat tinggal masyarakat,” ujarnya.
AHMAD RAFIQ
Berita terkait
Prabowo Terima Telepon Menteri Pertahanan AS, Berikut Profil Lloyd Austin
1 hari lalu
Presiden terpilih Prabowo Subianto menerima telepon dari Menhan AS. Berikut jenjang karier dan profil Lloyd Austin.
Baca SelengkapnyaTajikistan Bantah Tudingan Rusia bahwa Ukraina Merekrut Warganya sebagai Tentara Bayaran
20 hari lalu
Tajikistan membantah tuduhan Rusia bahwa kedubes Ukraina di ibu kotanya merekrut warga untuk berperang melawan Rusia
Baca SelengkapnyaIran Tangkap Anggota ISIS, Diduga Rencanakan Bom Bunuh Diri Menjelang Idul Fitri
21 hari lalu
Polisi Iran telah menangkap beberapa anggota ISIS yang diduga merencanakan aksi bunuh diri menjelang Idul fitri.
Baca SelengkapnyaRusia Klaim Punya Bukti Nasionalis Ukraina Terhubung dengan Serangan Moskow
30 hari lalu
Rusia mengatakan menemukan bukti bahwa pelaku yang membunuh lebih dari 140 orang di gedung konser dekat Moskow terkait dengan "nasionalis Ukraina."
Baca SelengkapnyaRusia Mengaku Tak Percaya ISIS Lakukan Penembakan Moskow
31 hari lalu
Rusia menaruh kecurigaan bahwa Ukraina, bersama Amerika Serikat dan Inggris, terlibat dalam penembakan di Moskow.
Baca Selengkapnya2 Pelaku Penembakan Moskow Bebas Lewat Turki-Rusia, Pejabat Turki: Tak Ada Surat Penangkapan
32 hari lalu
Warga negara Tajikistan, Rachabalizoda Saidakrami dan Shamsidin Fariduni dapat melakukan perjalanan dengan bebas antara Rusia dan Turki
Baca SelengkapnyaPutin Akui Belum Ada Bukti Keterlibatan Ukraina dalam Serangan Teroris Moskow
32 hari lalu
Presiden Rusia Vladimir Putin mengakui bahwa sejauh ini belum ada tanda-tanda keterlibatan Ukraina dalam penembakan di gedung konser Moskow
Baca SelengkapnyaSerangan Moskow Terjadi, Apakah Pengganti KGB telah Kehilangan Tajinya?
33 hari lalu
Serangan Moskow menimbulkan pertanyaan tentang ketajaman FSB, pengganti KGB, badan intelijen yang kerap dianggap momok bagi Barat.
Baca SelengkapnyaMacron Sebut Intelijen Prancis Konfirmasi ISIS di Balik Serangan Konser Rusia
33 hari lalu
Prancis bergabung dengan AS dengan mengatakan bahwa intelijennya mengindikasikan bahwa ISIS bertanggung jawab atas serangan di konser Rusia
Baca SelengkapnyaRusia Pertanyakan Klaim ISIS sebagai Dalang Serangan: Ini Upaya AS Lindungi Ukraina!
33 hari lalu
Rusia menantang pernyataan Amerika Serikat bahwa ISIS menjadi dalang penembakan di sebuah gedung konser di luar Moskow yang menewaskan 137 orang
Baca Selengkapnya