Kaleidoskop 2015, Kontroversi Budi Waseso

Senin, 28 Desember 2015 19:05 WIB

Komjen Pol Budi Waseso. TEMPO/Dian Triyuli Handoko

TEMPO.CO, Jakarta - Inspektur Jenderal Budi Waseso selalu membuat kontroversi sepanjang tahun ini. Dilantik menjadi Kepala Badan Reserse Kriminal Mabes Polri pada 19 Januari 2015, dia langsung membuat heboh dengan menangkap Wakil Ketua Komisi Pemberantasan Korupsi Bambang Widjojanto yang dijerat kasus dugaan kesaksian palsu perkara pemilihan kepala daerah Kotawaringin Barat.

Pada 9 Februari, polisi menetapkan Ketua KPK Abraham Samad menjadi tersangka pemalsuan kartu keluarga dan paspor milik Feriyani Lim. Satu bulan kemudian, Bareskrim tiba-tiba menetapkan mantan Wakil Menteri Hukum Denny Indrayana, yang sebelumnya aktif membela KPK, sebagai tersangka kasus pengadaan sistem payment gateway.

Belum reda perdebatan publik, pada 23 April 2015, Budi Waseso menyetujui penghentian kasus dugaan gratifikasi dan suap yang melibatkan Budi Gunawan. Selanjutnya, pada 15 Juli 2015, Budi menyatakan tidak ada rekayasa atas penetapan tersangka pemimpin Komisi Yudisial, Suparman Marzuki dan Taufiqurrahman Syahuri. Keduanya dilaporkan Sarpin Rizaldi, hakim yang memenangkan gugatan Budi Gunawan melawan KPK.

Budi Waseso kembali membuat gaduh saat dia menggeledah kantor PT Pelabuhan Indonesia (Persero) II terkait dengan dugaan korupsi pengadaan sepuluh unit alat berat crane dengan kerugian negara yang diklaim mencapai Rp 54 miliar. Langkah ini menuai protes dari Direktur Utama Pelindo II RJ Lino, yang kini sudah ditetapkan sebagai tersangka oleh KPK.

Pada September, Budi dicopot sebagai Kabareskrim dan menjadi Kepala Badan Narkotika Nasional. Kabarnya, pencopotan itu dilakukan karena langkahnya menggeledah kantor Pelindo II. Namun kontroversi Budi tak berhenti. Tak lama setelah dilantik, dia melontarkan ide membuat penjara di sebuah pulau yang dijaga buaya untuk terpidana narkoba. Rencana itu menjadi buah bibir di media internasional.

Budi mengaku ide penjara buaya datang ketika dia diprotes Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Yasonna Laoly karena penuhnya lembaga pemasyarakatan oleh terpidana narkoba. Budi Waseso pun menyampaikan usul itu kepada Presiden Joko Widodo dan disambut dengan baik.

TIM TEMPO | ANGGA SUKMAWIJAYA

Berita terkait

Saatnya Pramuka Berperan Tingkatkan Kualitas Generasi Muda

27 hari lalu

Saatnya Pramuka Berperan Tingkatkan Kualitas Generasi Muda

Komjen Pol (Purn) Drs. Budi Waseso bersyukur dengan disahkannya jajaran Pengurus Kwartir Nasional Gerakan Pramuka masa bakti 2023-2028.

Baca Selengkapnya

Pergantian Kepala Bulog Disinggung di MK, Budi Waseso Bilang Tak Ada Masalah

27 hari lalu

Pergantian Kepala Bulog Disinggung di MK, Budi Waseso Bilang Tak Ada Masalah

Hakim konstitusi Arief Hidayat mempertanyakan alasan Buwas diganti Wakil Menteri Perdagangan 2011-2014 Bayu Krisnamurthi di tengah masa kritis.

Baca Selengkapnya

Ketua Kwarnas Pramuka Budi Waseso Minta Permendikbudristek No 12/2024 Dicabut

28 hari lalu

Ketua Kwarnas Pramuka Budi Waseso Minta Permendikbudristek No 12/2024 Dicabut

Ketua Kwartir Nasional Gerakan Pramuka Budi Waseso mengingatkan pramuka sudah ada sejak zaman kemerdekaan.

Baca Selengkapnya

KKP dan BNN Cegah Peredaran Narkoba di Pulau Perbatasan

39 hari lalu

KKP dan BNN Cegah Peredaran Narkoba di Pulau Perbatasan

Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) bersama Badan Narkotika Nasional (BNN) terus memperkuat langkah pencegahan peredaran narkoba melalui pulau kecil perbatasan.

Baca Selengkapnya

KPK Serahkan Barang Rampasan Hasil Perkara Korupsi ke Enam Instansi Pemerintah

52 hari lalu

KPK Serahkan Barang Rampasan Hasil Perkara Korupsi ke Enam Instansi Pemerintah

KPK menyerahkan barang rampasan negara hasil perkara tindak pidana korupsi kepada enam instansi pemerintah.

Baca Selengkapnya

Anggota DPRD NTT Ditangkap di Rumahnya Karena Konsumsi Sabu, Hanya Diminta Rehabilitasi Rawat Jalan

29 Februari 2024

Anggota DPRD NTT Ditangkap di Rumahnya Karena Konsumsi Sabu, Hanya Diminta Rehabilitasi Rawat Jalan

BNN Provinsi menangkap anggota DPRD NTT karena mengkonsumsi sabu. Tidak dihukum, tapi diminta menjalani rehabilitasi rawat jalan.

Baca Selengkapnya

Pria Ini Ditemukan Tewas Setelah Dikejar BNN

28 Januari 2024

Pria Ini Ditemukan Tewas Setelah Dikejar BNN

Pria berinisial AR sudah menjadi target BNN Tanjung Jabung Timur karena diduga menjadi pengedar narkotika jenis sabu.

Baca Selengkapnya

KDRT Pegawai BNN, Istri Cabut Laporan dan Berdamai Lagi

14 Januari 2024

KDRT Pegawai BNN, Istri Cabut Laporan dan Berdamai Lagi

Kasus KDRT berulang, istri pegawai BNN kembali damai dengan suaminya untuk kasus kekerasan terkini yang dilaporkannya.

Baca Selengkapnya

Polisi Ungkap Motif KDRT Pegawai BNN yang Viral, Ada Soal Utang Pinjol

8 Januari 2024

Polisi Ungkap Motif KDRT Pegawai BNN yang Viral, Ada Soal Utang Pinjol

Peristiwa KDRT dalam rumah tangga di Jatiasih, Bekasi, ini viral di media sosial karena, antara lain, terjadi di hadapan anak-anak mereka.

Baca Selengkapnya

Pegawai BNN Tersangka KDRT di Bekasi Akhirnya Ditahan

7 Januari 2024

Pegawai BNN Tersangka KDRT di Bekasi Akhirnya Ditahan

Polres Metro Bekasi Kota menahan pegawai aparatur sipil negara (ASN) Badan Narkotika Nasional (BNN), AF, tersangka KDRT terhadap istrinya

Baca Selengkapnya