Rizal Ramli: Gus Dur Ajarkan Saya Berpikir Tidak Rasional
Minggu, 27 Desember 2015 09:56 WIB
TEMPO.CO, Jakarta - Menteri Koordinator Kemaritiman dan Sumber Daya Rizal Ramli mengaku mendapatkan pelajaran berharga selama mengenal Presiden keempat Indonesia Abdurahman Wahid atau biasa dipanggil Gus Dur. Dia mengaku sempat dinasihati Gus Dur agar tidak berpikir terlalu rasional.
“Saat itu saya jawab, sudahlah Gus, kita bagi-bagi tugas saja. Saya yang rasional, kamu beyond rational,” kata Rizal dalam testimonial haul keenam Gus Dur di Ciganjur, Jakarta Selatan, Sabtu, 26 Desember 2015.
Setelah beberapa lama, Rizal mengaku baru menyadari bahwa apa yang dikatakan Gus Dur benar, tidak semua masalah dapat diselesaikan secara rasional. “Saya menyadari tidak semua masalah diselesaikan rasionalitas. Saya berterima kasih karena Gus Dur-lah yang menyadarkan itu,” ujarnya.
Menurut Rizal, pernah suatu kali dia diajak Gus Dur berkeliling Jawa Timur dan Jawa Tengah. Saat itu, dia baru tahu bahwa pendukung Gus Dur berasal dari rakyat bawah. “Baru saya sadar pendukung Gus Dur dari rakyat bawah luar biasa banyak. Datang spontan membawa minum, makan, tikar sendiri, dan bisa duduk berjam-jam. Tidak ada pemimpin di Indonesia setelah Bung Karno yang mau datang dan mendengarkan,” tuturnya.
Dalam kesempatan lain, Rizal mengaku diminta Gus Dur untuk berpidato di hadapan masyarakat tentang ekonomi. Saat itu, ia merasa grogi. “Yang dengar bengong saja, enggak ada reaksi. Habis itu Gus Dur bilang sama saya, kalau berhadapan dengan rakyat, tidak boleh seperti dosen,” ucapnya.
Rizal juga mengaku kerap mendapatkan kritik dari Gus Dur terkait dengan angka dan terlalu banyaknya topik pembicaraan saat berbicara. “Gus Dur mengatakan satu topik saja cukup. Jangan gaya ceramah atau kuliah. Kayak cerita saja, lebih menarik dan masuk. Ilmu ini enggak dapat di sekolah, saya baru dapat dari Gus Dur,” katanya.
Selain itu, hal yang membuat dia kagum kepada Gus Dur adalah keberpihakannya kepada rakyat. “Gus Dur pernah bilang, Rizal kamu bikin saja sejahtera petani, keberpihakannya jelas. Itu sesuatu yang saya belajar dan saya hormati,” ujar Rizal.
ARKHELAUS W.