TEMPO Interaktif, Jakarta: Presiden Susilo Bambang Yudhoyono meminta agar gerakan-gerakan buruh yang terjadi di sejumlah daerah tidak digeser menjadi arena politik yang berlebihan."Karena sesungguhnya, belum tentu membela mereka (para buruh), tetapi barangkali aspek dan nuansa politiknya lebih diutamakan," kata Yudhoyono saat memberikan sambutan pada peresmian pabrik motor Yamaha di Kawasan Industri Karawang, Jumat (27/1).Yudhoyono juga meminta agar gerakan-gerakan untuk meningkatkan kesejahteraan buruh, hendaknya dilakukan dengan langkah-langkah yang damai. Dengan demikian, tujuan untuk meningkatkan kesejahteraan buruh tersebut berhasil dicapai.Presiden menambahkan, kebijakan pemerintah tentang tenaga kerja harus dikelola dan dilaksanakan dengan baik. "Secara konsekwen, jernih, tulus, tanpa ada kepentingan-kepentingan politik, apapun bagi mereka yang memang ingin membantu buruh dan karyawan," katanya.Ia juga meminta Departemen Perindustrian dan Departemen Tenaga Kerja, para gubernur, bupati dan walikota untuk terus melakukan komunikasi dengan dunia usaha dan para pemimpin perusahaan. Hal itu, menurut dia, untuk meningkatkan kesejahteraan para buruh dan karyawan.Peningkatan kesejahteraan para buruh ini, antara lain dengan memberikan upah yang pantas, jaminan kesehatan yang layak, kebijakan tentang cuti hamil, dan keselamatan tenaga kerja. "Serta barangkali hubungan kekeluargaan seperti makan bersama, forum bersama yang terjalin dengan baik," kata Yudhoyono.Hadir dalam acara itu, Menteri Perindustrian Fahmi Idris, Duta Besar Jepang untuk Indonesia Yutaka Imura, dan Presiden Direktur Yamaha Motor Company, Toru Hasagawa. Kepada jajaran manajemen pabrik motor Yamaha tersebut, Presiden juga memenekankan agar kesejahteraan karyawannya diperhatikan. Dimas Adityo