TEMPO.CO, Jakarta - Mantan Ketua Umum Pengurus Pusat Muhammadiyah Buya Syafii Maarif hari ini mendatangi kantor Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) untuk bertemu dengan pimpinan baru komisi antirasuah tersebut.
“Saya dan Romo Magnis diundang KPK untuk menyampaikan harapan dari masyarakat terhadap pimpinan baru KPK,” ujarnya saat ditemui di gedung KPK, Rabu, 23 Desember 2015.
Buya mengatakan ia dan Romo Magnis diundang sebagai tokoh masyarakat. Dia menyebutkan dialog dengan pimpinan KPK yang berlangsung selama nyaris dua jam tersebut berlangsung cair.
Menurut Buya, pimpinan KPK yang sekarang berjanji untuk berbuat yang terbaik meskipun nantinya tidak didukung partai politik. “Mereka mengatakan, meski tanpa dukungan, itu tidak akan mengganggu kinerja mereka. Mudah-mudahan itu betul,” ucanya.
Buya pun berpesan kepada KPK “Jilid IV” ini agar mereka solid. “Harus kompak dan tidak boleh macam-macam,” katanya. Buya mengaku kunjungannya ini masih akan berlanjut karena ia diundang kembali oleh KPK. “Untuk berbincang lagi lebih mendalam,” tuturnya.
Kelima pemimpin KPK periode baru mengucapkan sumpah jabatan di depan Presiden Joko Widodo. Kelimanya mengucap janji pada Senin, 21 Desember 2015, dengan disaksikan Presiden Jokowi dan Wakil Presiden Jusuf Kalla.
BAGUS PRASETIYO
Berita terkait
IM57+ Nilai Nurul Ghufron Panik
8 jam lalu
Nurul Ghufron dinilai panik karena mempermasalahkan prosedur penanganan perkara dugaan pelanggaran etiknya dan menyeret Alexander Marwata.
Baca SelengkapnyaKPK Bilang Kasus SYL Berpotensi Meluas ke TPPU, Apa Alasannya?
9 jam lalu
Menurut KPK, keluarga SYL dapat dijerat dengan hukuman TPPU pasif jika dengan sengaja turut menikmati uang hasil kejahatan.
Baca SelengkapnyaBupati Sidoarjo Gus Muhdlor Mangkir tanpa Alasan, KPK: Praperadilan Tak Hentikan Penyidikan
15 jam lalu
KPK mengatakan, kuasa hukum Bupati Sidoarjo Gus Muhdlor seharusnya berperan mendukung kelancaran proses hukum.
Baca SelengkapnyaNurul Ghufron Sebut Nama Pimpinan KPK Lainnya Dalam Kasus Mutasi Pegawai Kementan
18 jam lalu
Nurul Ghufron menyebut peran pimpinan KPK lainnya dalam kasus dugaan pelanggaran kode etik yang menjerat dirinya.
Baca SelengkapnyaUsai Tak Hadiri Sidang Etik Dewas KPK, Nurul Ghufron Bilang Gugatan ke PTUN Bentuk Pembelaan
1 hari lalu
Wakil KPK Nurul Ghufron menilai dirinya menggugat Dewas KPK ke PTUN Jakarta bukan bentuk perlawanan, melainkan pembelaan diri.
Baca SelengkapnyaIni Alasan Nurul Ghufron Bantu Mutasi ASN Kementan ke Malang Jawa Timur
1 hari lalu
Wakil Ketua KPK Nurul Ghufron menjelaskan perihal laporan dugaan pelanggaran etik yang ditujukan kepadanya soal mutasi ASN di Kementan.
Baca SelengkapnyaTak Hadir Sidang Etik Dewas KPK, Nurul Ghufron Bilang Sengaja Minta Penundaan
1 hari lalu
Nurul Ghufron mengatakan tak hadir dalam sidang etik Dewas KPK karena sengaja meminta penundaan sidang.
Baca SelengkapnyaKPK Sita Kantor NasDem di Sumatera Utara dalam Kasus Korupsi Bupati Labuhanbatu
1 hari lalu
KPK menyita kantor Partai NasDem di Labuhanbatu, Sumatera Utara, dalam perkara korupsi yang menjerat Bupati Erik Atrada Ritonga.
Baca SelengkapnyaKPK Temukan Dokumen dan Bukti Elektronik soal Proyek Pengadaan Rumah Dinas saat Geledah Kantor Setjen DPR
1 hari lalu
KPK menemukan beberapa dokumen yang berhubungan dengan proyek dugaan korupsi pengadaan perlengkapan rumah dinas DPR dalam penggeledahan.
Baca SelengkapnyaFakta-Fakta Sidang SYL: Duit Kementerian Dipakai Buat Sunatan, Bangun Kafe, hingga Cicil Alphard
1 hari lalu
Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo alias SYL acapkali menggunakan uang Kementan untuk keperluan pribadi.
Baca Selengkapnya