Dirut Pelindo II RJ Lino menuliskan ucapan terima kasih saat mengikuti aksi damai Save Pelindo II yang dilakukan para karyawan anggota Serikat Pekerja di Kantor Pusat Pelindo II, Tanjung Priok, Jakarta Utara, 22 Desember 2015. Dalam aksinya para pekerja memberikan dukungan kepada RJ Lino yang sedang menghadapi kasus dugaan korupsi pengadaan Crane. ANTARA/Sigid Kurniawan
TEMPO.CO, Jakarta - Direktur Utama PT Pelabuhan Indonesia II (persero) Richard Joost Lino mengatakan aksi damai yang digelar karyawan Pelindo di depan kantornya bukanlah perintah darinya. "Malah awalnya mereka mau demo di jalanan tapi saya larang," ujarnya saat ditemui Tempo, di kantor PT Pelabuhan Indonesia II (persero), Jakarta, Selasa, 22 Desember 2015.
Lino menuturkan aksi damai tersebut diinisiasi oleh karyawan sendiri tanpa ada intervensi darinya. Oleh karenanya, Lino memberikan izin karyawannya untuk aksi damai di waktu istirahat kerja. "Kalau demo kan sudah pasti mengganggu orang lain, dan pasti orang akan berpikir itu dibayar," ucapnya.
Selain dari karyawan, Lino mengaku mendapat banyak dukungan dari berbagai kalangan. Dia menduga dukungan itu muncul karena apa yang selama ini dia lakukan sudah sesuai dengan ketentuan yang ada. "Saya yakin banyak yang dukung saya. Ada yang kelihatan ada juga yang gak kelihatan," tuturnya.
Ratusan Anggota Serikat Pekerja Pelabuhan Indonesia II (SPPI II) memang menggelar aksi damai di depan gedung PT Pelabuhan Indonesia II (persero), Selasa, 22 Desember 2015. Aksi tersebut menepis adanya tudingan bahwa semua serikat pekerja di Pelindo II berada di pihak yang berseberangan dengan Lino.
Aksi yang berlangsung sekitar dua jam tersebut diwarnai dengan yel-yel dukungan untuk Lino agar tetap menjabat Direktur Utama Pelindo II. Dalam aksi damai tersebut massa menggunakan baju yang bertuliskan #save RJ Lino.
