ICW: Guru Jadi Sapi Perah saat Pilkada  

Reporter

Editor

Zed abidien

Selasa, 22 Desember 2015 14:26 WIB

Sejumlah Guru membentangkan poster bertuliskan PGRI saat mengikuti peringatan puncak Hari Ulang Tahun Persatuan Guru Republik Indonesia (PGRI) ke 70 di Gelora Bung Karno, Jakarta, 13 Desember 2015. Acara ini dihadiri ribuan guru dari berbagai daerah. TEMPO/Eko Siswono Toyudho

TEMPO.CO, Jakarta - Indonesia Corruption Watch (ICW) dalam kajiannya mengenai pengelolaan guru Indonesia menyaring tujuh masalah utama yang disebabkan ketidakjelasan pembagian tugas pemerintah pusat dan daerah. Tujuh masalah itu dibedah dalam diskusi soal pengelolaan guru yang diselenggarakan ICW di Balai Kartini, Jakarta, pada Selasa, 22 Desember 2015.

"Riset kualitatif ini kami lakukan di Jakarta, Bandung, Pandeglang, Banten, Garut, Tasikmalaya dan daerah lain. Dua poin utama selalu sama dari waktu ke waktu, yaitu kompetensi dan kesejahteraan guru," kata Ketua ICW Ade Irawan saat membuka diskusi tersebut.

Masalah tersebut diyakini sebagai buntut masa pelantikan kepala daerah baru. Nuansa politis itu kerap menyebabkan mutasi besar-besaran di lingkungan birokrasi pendidikan, khususnya pada guru. "Guru kerap diperas menjelang pemilihan kepala daerah," ucap Ade.

Dari data ICW, masalah yang ada antara lain soal pengangkatan, kompetensi, kesejahteraan, mutasi atau penempatan, pengembangan kualitas akademik, pembinaan, dan pemberhentian guru.

Untuk pengangkatan, rekrutmen guru oleh pemerintah daerah sering didasarkan pada pertimbangan politis, apakah mengakomodasi tim sukses pemda tertentu atau tidak. Usulan formasi guru di daerah pun tak begitu digubris karena didasari standar yang tak jelas. Hal itu mendorong semua sekolah melakukan rekrutmen siswa sesuai dengan ketentuan masing-masing.

Soal kompetensi guru, kendala program dan anggaran menjadi masalah utama. Hal ini kerap menyebabkan pengangkatan guru tak didasari kompetensi, tapi kekerabatan. "Cara biasanya, mengajak kenalan dan semacamnya," tutur Ade.

Hak dan kesejahteraan adalah isu yang disorot khusus. Penghasilan guru honorer (tidak tetap) masih di bawah upah minimum regional (UMR). Alokasi gajinya pun sering diambil dari Bantuan Operasional Sekolah. ICW juga mengungkap pungutan liar yang sering dilakukan dinas pendidikan terhadap guru, khususnya guru honorer karena tak ada perlindungan kerja.

ICW juga mengangkat masalah mutasi dan penempatan guru. Hal tersebut sering terpengaruh politisasi pemda menjelang dan pasca-pilkada. "Kalau guru dianggap salah memilih atau mendukung kepala daerah tertentu, mereka terancam dipindahkan," kata Ade.

Peningkatan kualitas akademik dan keprofesionalan guru pun masih mengandalkan program pusat yang sebenarnya terbatas. Alasan utamanya masih soal anggaran dan ketidakpahaman pemda terkait dengan peningkatan kompetensi guru.

Pembinaan guru oleh pemda pun dianggap buruk. Politisasi pemda menutup aspirasi kelompok guru yang kritis terhadap perubahan. Pendidikan yang diselenggarakan institusi yang bersangkutan tak memiliki program pembinaan guru.

Pemberhentian guru, menurut ICW, karena tidak adanya perjanjian kerja yang layak. Guru mudah sekali diberhentikan oleh institusi pendidikan, khususnya swasta.

Diskusi ICW tersebut mengundang sejumlah tokoh penting sebagai pembicara, seperti Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama, Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Anies Baswedan, serta Wali Kota Pontianak Sutarmidji.

YOHANES PASKALIS




Berita terkait

4 Prodi dengan Kuota Terbesar di PPG Prajabatan 2024

1 hari lalu

4 Prodi dengan Kuota Terbesar di PPG Prajabatan 2024

Apa saja prodi dengan kuota terbesar di PPG Prajabatan?

Baca Selengkapnya

Pendaftaran PPG Prajabatan 2024 Dibuka, Simak Syarat dan Cara Daftarnya

20 hari lalu

Pendaftaran PPG Prajabatan 2024 Dibuka, Simak Syarat dan Cara Daftarnya

PPG Prajabatan merupakan salah satu program prioritas Direktorat Jenderal Guru dan Tenaga Kependidikan (Ditjen GTK) untuk memenuhi kebutuhan guru.

Baca Selengkapnya

Top 3 Tekno: Laptop Huawei Matebook D14, Guru Bicara Ekskul Pramuka

24 hari lalu

Top 3 Tekno: Laptop Huawei Matebook D14, Guru Bicara Ekskul Pramuka

Selain spesifikasi laptop Huawei Matebook D14 terbaru dan 5 catatan para guru atas polemik ekskul Pramuka, ada juga soal ledakan amunisi kedaluwarsa.

Baca Selengkapnya

Samsung Tingkatkan Kompetensi Digital Guru dan Dosen melalui Samsung Innovation Campus

31 hari lalu

Samsung Tingkatkan Kompetensi Digital Guru dan Dosen melalui Samsung Innovation Campus

Samsung menggelar program Teachers Training bagi guru dan dosen dalam program Samsung Innovation Campus (SIC) Batch 5 2023/2024.

Baca Selengkapnya

Seleksi ASN 2024, Kemendikbudristek Buka Formasi 419.146 Guru PPPK

44 hari lalu

Seleksi ASN 2024, Kemendikbudristek Buka Formasi 419.146 Guru PPPK

Seleksi PPPK tersebut diperuntukkan untuk guru di sekolah negeri.

Baca Selengkapnya

Mau Dijadikan Sumber Pembiayaan Makan Siang Gratis, Apa Fungsi Utama Dana BOS?

54 hari lalu

Mau Dijadikan Sumber Pembiayaan Makan Siang Gratis, Apa Fungsi Utama Dana BOS?

Perhimpunan Pendidikan dan Guru menolak jika makan siang gratis menggunakan dana BOS

Baca Selengkapnya

Beda Respons PGRI Soal Makan Siang Gratis Pakai Dana Bos: yang Penting Ada Uangnya

54 hari lalu

Beda Respons PGRI Soal Makan Siang Gratis Pakai Dana Bos: yang Penting Ada Uangnya

PGRI menilai, tidak ada yang perlu dipersoalkan mengenai pembiayaan program makan siang dan susu gratis yang menggunakan dana BOS.

Baca Selengkapnya

Marak Kasus Bullying, Jokowi kepada Guru: Jangan Sampai Ada Siswa Ketakutan di Sekolah

54 hari lalu

Marak Kasus Bullying, Jokowi kepada Guru: Jangan Sampai Ada Siswa Ketakutan di Sekolah

Presiden Joko Widodo menunjukkan perhatiannya atas perundungan (bullying) yang terjadi di sekolah-sekolah.

Baca Selengkapnya

Respons Program Makan Siang Gratis, FSGI Singgung Teori Shang Yang, Apa Maksudnya?

54 hari lalu

Respons Program Makan Siang Gratis, FSGI Singgung Teori Shang Yang, Apa Maksudnya?

FSGI merespons program makan siang gratis dengan menyinggung teori Shang Yang. Begini penjelasannya.

Baca Selengkapnya

Reaksi Para Guru Soal Makan Siang Gratis akan Gunakan Dana BOS

54 hari lalu

Reaksi Para Guru Soal Makan Siang Gratis akan Gunakan Dana BOS

Menurut FSGI, penggunaan dana Bos untuk makan siang gratis menunjukkan pemerintah gagal memahami tujuan kebijakan itu.

Baca Selengkapnya