Antisipasi Insiden Kerobokan, Polda Sulselbar Pantau Rutan dan Lapas  

Reporter

Senin, 21 Desember 2015 04:39 WIB

Polisi bersiap mengamankan bentrokan yang terjadi di Lembaga Pemasyarakatan Kerobokan, Bali, 17 Desember 2015. TEMPO/Bram Setiawan

TEMPO.CO, Makassar - Kepolisian Daerah Sulawesi Selatan dan Barat (Sulselbar) bekerja sama dengan Kementerian Hukum dan HAM Wilayah Sulawesi Selatan mengantisipasi insiden Lembaga Pemasyarakatan Kerobokan di Bali. Kepolisian melakukan pengecekan langsung ke Rumah Tahanan serta Lapas se-Sulawesi Selatan dan Barat, Jumat-Sabtu, 18-19 Desember. Hal itu dilakukan guna memastikan tidak ada barang berbahaya maupun pengelompokan tahanan dan narapidana di pemasyarakatan.

Juru bicara Polda Sulawesi Selatan dan Barat, Komisaris Besar Frans Barung Mangera, mengatakan pemantauan ke rutan dan lapas dilakukan atas instruksi Kepala Polri Jenderal Badrodin Haiti kepada seluruh Kepala Kepolisian Daerah se-Indonesia. "Instruksi itu telah kami laksanakan dan secara rutin akan ditindaklanjuti. Itu mesti dilakukan agar insiden Kerobokan tidak terjadi di Sulselbar," kata Barung saat dihubungi Tempo, Ahad, 20 Desember.

Barung menerangkan, semua kepala kepolisian resor telah mendatangi rutan dan lapas. Tidak sebatas melakukan pengecekan ke blok tahanan, pihaknya juga meningkatkan sinergi dengan petugas lapas. Dengan begitu, segala macam potensi gangguan di lingkup pemasyarakatan dapat dideteksi dini. "Hal-hal yang perlu diwaspadai ialah penyelundupan senjata tajam dan pengelompokan tahanan maupun narapidana."

Sejauh ini, Barung menyebut situasi rutan dan lapas se-Sulawesi Selatan dan Barat cukup kondusif. Aparat kepolisian dan petugas pemasyarakatan setempat rutin melaksanakan pembinaan kepada tahanan dan narapidana dengan baik.

Namun, Barung berujar, situasi aman dan kondusif itu tidak boleh membuat petugas lengah. Musababnya, kerusuhan di lingkup pemasyarakatan dapat saja 'meledak'. "Intinya, ya mesti waspada," tuturnya.

Kepala Divisi Pemasyarakatan Kemenkumham Wilayah Sulawesi Selatan, Jauhar Fardin, membenarkan adanya pemantauan dari kepolisian ke rutan dan lapas pada akhir pekan lalu. Itu merupakan bentuk kerja sama pihaknya dengan Korps Bhayangkara dalam upaya mengantisipasi kerusuhan di lingkup pemasyarakatan. "Kita tidak ingin kejadian seperti di Kerobokan yang di luar batas rasional. Makanya, langkah antisipasi dikedepankan," ucapnya.

Jauhar mengatakan Kemenkumham dan Kepolisian telah menjalin kesepahaman untuk menciptakan situasi aman dan tertib di lapas dan rutan. Salah satu bentuk kerja sama itu ialah rutin melaksanakan pemeriksaan dan penggeledahan ke blok tahanan.

Kamis lalu, terjadi bentrokan antarnarapidana di dalam Lapas Kelas II Kerobokan, Kabupaten Badung. Bentrokan itu merembet keluar, melibatkan dua organisasi masyarakat di daerah tersebut. Insiden berdarah di Bali mengakibatkan empat korban meninggal.




TRI YARI KURNIAWAN

Berita terkait

Residivis Begal Berusia 18 Tahun Terancam Pidana 12 Tahun Penjara

9 hari lalu

Residivis Begal Berusia 18 Tahun Terancam Pidana 12 Tahun Penjara

Seorang residivis begal asal Bekasi berinisial MF, 18 tahun kembali ditangkap polisi usai melakukan aksi yang sama di 2 tempat berbeda.

Baca Selengkapnya

PKB Usulkan Azhar Arsyad Maju di Pilkada Makassar, Sebut Dia sebagai Simbol Partai di Sulsel

24 hari lalu

PKB Usulkan Azhar Arsyad Maju di Pilkada Makassar, Sebut Dia sebagai Simbol Partai di Sulsel

PKB Kota Makassar meraih lima kursi di DPRD kota itu pada pemilu legislatif atau Pileg 2024.

Baca Selengkapnya

Kejagung Tangkap Buron Penipuan Emas Batangan Fiktif dengan Kerugian Rp 3,7 Miliar, Suami Masih DPO

42 hari lalu

Kejagung Tangkap Buron Penipuan Emas Batangan Fiktif dengan Kerugian Rp 3,7 Miliar, Suami Masih DPO

Tim tangkap buron Kejaksaan Agung menangkap terpidana penipuan itu di kediamannya di Bekasi Selatan.

Baca Selengkapnya

Pemkot Makassar Borong Lima Penghargaan Top BUMD Award 2024

43 hari lalu

Pemkot Makassar Borong Lima Penghargaan Top BUMD Award 2024

Wali Kota Ramdhan Pomanto meraih Top Pembina BUMD 2024.

Baca Selengkapnya

Kejati Papua Barat Tangkap DPO Penggelapan Dana Hibah Pengadaan Ternak di Bandara Soekarno-Hatta

45 hari lalu

Kejati Papua Barat Tangkap DPO Penggelapan Dana Hibah Pengadaan Ternak di Bandara Soekarno-Hatta

DIU masuk ke dalam Daftar Pencarian Orang (DPO) asal Kejaksaan Negeri Sorong, dalam perkara korupsi penggelapan dana hibah Papua Barat.

Baca Selengkapnya

Eks PPLN Kuala Lumpur Masduki Ditahan di Hotel Bintang 4 di Jakpus, Keluarga Sempat Syok

47 hari lalu

Eks PPLN Kuala Lumpur Masduki Ditahan di Hotel Bintang 4 di Jakpus, Keluarga Sempat Syok

Jaksa memasang gelang pendeteksi GPS untuk memantau pergerakan eks anggota PPLN Kuala Lumpur Masduki Khamdan.

Baca Selengkapnya

Polisi Tangkap Pelaku Tawuran Genk Bhirues dan Remaja Anak Lapak Klender, Satu Orang Buron

47 hari lalu

Polisi Tangkap Pelaku Tawuran Genk Bhirues dan Remaja Anak Lapak Klender, Satu Orang Buron

Tawuran yang terjadi Jalan Dermaga Raya, Klender, 21 Februari 2024 itu menyebabkan satu orang meninggal karena pengeroyokan.

Baca Selengkapnya

Polri Umumkan Satu Anggota PPLN Kuala Lumpur Masuk DPO, Persidangan Tetap Lanjut

54 hari lalu

Polri Umumkan Satu Anggota PPLN Kuala Lumpur Masuk DPO, Persidangan Tetap Lanjut

Satu dari tujuh anggota Panitia Pemilihan Luar Negeri (PPLN) Kuala Lumpur, Malaysia ditetapkan sebagai buronan.

Baca Selengkapnya

Tawuran Pelajar Menewaskan 1 Orang di Bekasi, 3 Pelaku Ditangkap dan Sisanya Buron

24 Februari 2024

Tawuran Pelajar Menewaskan 1 Orang di Bekasi, 3 Pelaku Ditangkap dan Sisanya Buron

Akibat tawuran itu, pelajar FM mengalami luka bacok di bagian perut, kaki kiri, jari tangan, dan lengan kanan.

Baca Selengkapnya

Buron 2 Tahun, Terpidana Pencabulan Anak di Sabu Raijua NTT Ditangkap Tim Kejaksaan

23 Februari 2024

Buron 2 Tahun, Terpidana Pencabulan Anak di Sabu Raijua NTT Ditangkap Tim Kejaksaan

Para Dadu alias Mapaga, 55 tahun, terpidana pencabulan anak Sabu Raijua ditangkap oleh Kejaksaan Tinggi NTT.

Baca Selengkapnya