TEMPO.CO, Jakarta - Polisi menangkap tujuh orang terduga teroris di lima lokasi berbeda di Jawa Barat, Jawa Tengah, dan Jawa Timur. Dua di antaranya disebut disiapkan untuk menjadi “calon pengantin”. Istilah “calon pengantin” mengacu pada orang yang bakal melakukan aksi bom bunuh diri. “Kami masih mendalami dugaan itu," ujar Kepala Polri Jenderal Badrodin Haiti saat dihubungi, Ahad, 20 Desember 2015.
Dua calon pengantin itu ditangkap di Tasikmalaya, Jawa Barat, pada Sabtu lalu. Tim Detasemen Khusus 88 Antiteror menyergap mereka saat mengendarai sepeda motor di Kampung Cihaji, Kelurahan Purbaratu, Kecamatan Purbaratu.
Menurut Badrodin, dari dua orang yang ditangkap di Tasikmalaya itu, satu di antaranya memiliki kemampuan merakit bom. Diduga bom itu akan diledakkan pada akhir Desember ini. “Mereka tidak eksplisit menyebutkan apakah untuk Natal atau tahun baru,” tuturnya.
Barang bukti yang berhasil disita pihak Densus dari penangkapan itu adalah sepeda motor Yamaha Mio, mobil pikap, dan bendera berwarna hitam bertulisan “Lailahailallah”.
Penangkapan di Tasikmalaya ini merupakan hasil pengembangan dari penangkapan Iwan alias Koki di daerah Banjar, Jawa Barat, dan Majenang, Jawa Tengah, pada Jumat siang lalu.
Setelah dari Tasikmalaya, polisi langsung bergerak ke Mojokerto, Jawa Timur, untuk menangkap Indraji Idham Wijaya dan Choirul Anam alias Amin. “Penangkapan ini saling terkait. Kami akan terus mendalami jika ada keterlibatan kelompok lain,” ucapnya.